Profil Axel Disasi, Target Pelarian Manchester United yang Lebih Gacor dari Kim Min-jae?
INDOSPORT.COM - Dengan semakin jauhnya Kim Min-jae dari genggaman, Manchester United dikabarkan mulai beralih pada Axel Disasi pada bursa transfer musim panas ini.
Dalam beberapa hari terakhir Kim yang pada awalnya dianggap sudah hampir pasti bergabung bersama Manchester United justru condong ke Bayern Munchen.
Kontrak hingga Juni 2028 dengan gaji yang bakal lebih tinggi dari 3,2 juta Euro per tahun dari Napoli membuat sang bek internasional Korea Selatan tergoda membela tim nomor satu Jerman tersebut.
Menurut laporan dari Fabrizio Romano pada Minggu (18/06/23) lalu, saat ini Kim masih menjadi prioritas utama Manchester United sesuai dengan permintaan Erik ten Hag.
Hanya saja The Red Devils masih harus menyediakan rencana cadangan meski masih punya setidaknya satu pekan krusial menghidupkan lagi asa dalam perburuan Kim Min-jae.
Selain Jean-Clair Todibo dari OGC Nice, mereka pun turut juga mengincar Axel Disasi yang merupakan defender milik AS Monaco.
Namun walau sudah membela klub kenamaan dan memiliki tiga caps bersama timnas Prancis yang berlaga di Piala Dunia 2022 lalu, tidak bisa dipungkiri jika sosok Disasi masih asing bagi publik kebanyakan.
Padahal jika sampai diminati oleh Manchester United pastinya Disasi punya sesuatu yang spesial dan membedakannya dari pemain-pemain lainnya.
Begitu juga sangara Prancis yang tidak mungkin mencaplok pemain sembarangan untuk melengkapi skuadnya.
Maka dari itu sebaiknya kita mengenal sosok Disasi lebih mendalam, sang calon bintang baru Manchester United.
1. Ditempa Paris, Bersinar di Monaco
Seperti pemain profesional Prancis kebanyakan, Axel Disasi memiliki darah keturunan Afrika dalam nadinya.
Orangtuanya masih memiliki akar kuat dari Kongo dan Angola bahkan Disasi sempat ingin diajak memperkuat Kongo U-20 pada 2017 silam.
Ia tidak akan jadi rebutan jika bakatnya tidak dipoles dengan baik oleh akademi Paris FC yang merupakan salah satu tim yang membantu membentuk jalan karier Disasi.
Seperti namanya, Paris FC bermarkas di ibu kota Prancis yakni Paris. Meski tidak seterkenal tetangga mereka yakni Paris Saint-Germain, namun mereka juga masih bisa menelurkan banyak pemain ternama.
Contohnya saja Ibrahima Konate dan Nordi Mukiele yang saat ini sudah menembus skuad timnas Prancis senior.
Atau Manu Kone serta Loic Bade yang masih berada di level junior namun digadang-gadang bisa menjadi pemain besar di masa depan.
Termasuk juga Axel Disasi yang sejak 2014 diasuh oleh Paris FC namun hanya sempat memainkan lima pertandingan profesional karena pada 2016 ia dicaplok Stade Reims.
Reims sangat beruntung bisa mendapatkannya secara percuma alias gratis karena setelah empat tahun, Disasi bisa dijual kembali dengan untung besar.
AS Monaco menebus Disasi seharga 13 juta Euro pada bursa transfer musim panas 2020 yang saat itu menjadi penjualan termahal sepanjang masa Reims sebelum dipecahkan Wout Faes di 2022.
Bersama Les Rouge et Blanc, bek setinggi 190 cm itu langsung bisa menjadi pemain inti dan hanya dalam tiga musim sebanyak 129 pertandingan lintas ajang sukses ia mainkan.
2. Pantas Gantikan Kim Min-jae?
Tiga musim tersebut membuat sejumlah klub yang lebih mapan seperti Manchester United menaruh hati pada Axel Disasi yang kini berusia 25 tahun.
Hanya saja ia masih jadi pilihan kedua di mata Setan Merah untuk memperbaiki dan memperdalam opsi lini belakang.
Kim Min-jae tetap jadi prioritas bagi Manchester United mengingat yang bersangkutan memang memiliki musim luar biasa bagi Napoli di 2022/2023 berbuah trofi Liga Italia.
Secara statitik, Kim memang masih lebih unggul ketimbang Disasi walau hanya setahun lebih tua.
Data dari DataMB menunjukkan jika kedua pemain memiliki persentil serupa dalam urusan duel bertahan sukses, duel udara akurat, dan menit bermain.
Hanya saja perbedaan muncul saat membandingkan statistik dalam hal umpan sukses, akurasi operan ke depan, serta umpan progresif.
Di Napoli musim lalu, Kim menunjukkan jika ia bisa menjadi bek tengah modern yang ikut dalam buil up serangan berkat persentil 98,8 untuk umpan akurat, 95,3% umpan ke depan, dan 87,8 untuk umpan yang dianggap progresif.
Hal ini membuat eks Fenerbache itu menjadi slaah satu yang terbaik dalam posisinya di antara para pemain belakang lima liga top Eropa.
Sedangkan Disasi hanya memiliki 61,9, 63,8, dan 83,8 untuk kategori yang sama. Artinya ia masih menyisakan banyak stereotip defender yang hanya baik dalam bertahan.
Maka dari itu rasanya masih dirasa pas jika Manchester United ingin mengejar mati-matian dulu Kim Min-jae sampai bursa transfer musim panas berakhir sebelum beralih ke Axel Disasi.