Efek Domino! AC Milan Bakal Kena Imbas Kalau Inter Jual Brozovic ke Al-Nassr
INDOSPORT.COM - Raksasa Liga Italia (Serie A), Inter Milan, mendapat kabar baik dari Al-Nassr yang mengincar Marcelo Brozovic. Hal ini ternyata bisa menyebabkan efek domino ke AC Milan.
Marcelo Brozovic belakangan ini memang santer dirumorkan bakal hengkang dari Inter Milan di bursa transfer musim panas 2023.
Inter atau Nerazzurri sendiri juga sudah siap untuk melepasnya dan mengincar pemain Sassuolo, Davide Frattesi, untuk jadi pengganti dari Brozovic.
Ternyata, melansir dari Sempre Inter, klub Arab Saudi yang bernama Al-Nassr sangat tertarik untuk memboyong Brozovic dan menyandingkannya dengan Cristiano Ronaldo.
Al-Nassr sudah melayangkan tawaran dana sebesar 15 juta euro ke Inter Milan belum lama ini. Namun, Nerazzurri belum memberikan tanggapan mereka.
Akan tetapi, jika kita melihat keinginan mereka untuk memboyong Davide Frattesi atau Sergej Milinkovic-Savic di bursa transfer, tentu penawaran ini akan dipertimbangkan.
Jika Inter benar-benar menjual Brozovic ke Al-Nassr dan tancap gas ke Frattesi, maka AC Milan yang juga mengincar Frattesi akan terkena dampaknya.
AC Milan atau Rossoneri kemungkinan bakal mengalihkan fokus mereka ke Tijjani Reijnders yang saat ini tengah memperkuat AZ Alkmaar.
Meski demikian, Milan sendiri saat ini masih mempertimbangkan untuk merekrut gelandang berusia 24 tahun tersebut sebelum mulai melayangkan tawaran mereka.
Masalahnya, kontrak Reijnders sendiri masih akan berakhir pada 2027 mendatang. Hal ini tentu menjadi batu sandungan tersendiri bagi klub Liga Italia itu.
1. Tijjani Reijnders Lebih Baik dari Davide Frattesi
Berdasarkan statistik dari WhoScored, Reijnders ternyata lebih baik dari Frattesi. Hal ini seharusnya membuat AC Milan mengikhlaskan pemain Sassuolo tersebut.
Reijnders memiliki kelebihan dalam hal umpan-umpan kunci, dribbling, passing, intersepsi bola, dan menghalau bola dari lawan.
Sementara Frattesi sendiri tidak memiliki kelebihan yang menonjol jika melihat dari statistik WhoScored.
Meski demikian, Reijnders memiliki kelemahan yang lebih banyak dari Frattesi, yakni konsentrasi, duel udara, dan tackling, dimana konsentrasi menjadi kelemahannya yang paling parah.
Sementara itu untuk Frattesi sendiri, ia hanya memiliki satu kelemahan mencolok, yakni passing atau umpan. Dari sini, bisa disimpulkan bahwa gelandang Alkmaar lebih baik dari Frattesi.
Sementara untuk gaya bermain, Reijnders dan Frattesi memiliki sedikit perbedaan. Pemain asal Belanda itu menyukai permainan umpan-umpan pendek.
Sedangkan gelandang Sassuolo Frattesi menyukai permainan umpan-umpan panjang. Jelas, jika Stefano Pioli menyukai build-up pelan, Reijnders adalah pilihan tepat.
Melansir dari Milan Reports, Reijnders bukan tipe pemain cepat. Namun, ia sangat lincah dan bisa diandalkan untuk duel satu lawan satu.
Selain itu, Reijnders juga bisa diposisikan sebagai gelandang tengah dan gelandang bertahan dan sering melakukan tembakan dari jarak menengah.
Tijjani Reijnders bisa menjadi momok bagi bek lawan karena hobinya berlari menusuk ke wilayah pertahanan tim lawan, khususnya kotak penalti.