Ada Apa dengan Liga Arab Borong Pemain Eropa? Mohamed Salah Juga Mau Dibajak
INDOSPORT.COM - Liga Arab Saudi saat ini sedang getol-getolnya memprospek pemain-pemain Eropa, termasuk bintang Liverpool, Mohamed Salah.
Ya, geliat sepak bola Arab Saudi belakangan memang layak menjadi sorotan, apalagi setelah kedatangan Cristiano Ronaldo ke Al Nassr beberapa waktu lalu.
Tentu masih segar di ingatan, bagaimana publik menunjukkan respons luar biasa saat mantan pemain Manchester United itu mendarat di Al Nassr.
Akun media sosial klub Liga Arab Saudi itu bahkan mengalami lonjakan jumlah pengikut yang sangat masif saat perekrutan sang megabintang diumumkan.
Namun hasrat Liga Arab Saudi untuk terus berburu pemain-pemain top Eropa tidak berhenti begitu saja usai mendapatkan Cristiano Ronaldo.
Eks Barcelona, Lionel Messi, sebelum ke Inter Miami sempat dikaitkan dengan Al Hilal, dan kini sederet bintang Liga Inggris juga menjadi target buruan, termasuk Mohamed Salah.
Tidak hanya Mohamed Salah, bursa transfer Liga Arab Saudi saat ini turut diramaikan oleh pemain-pemain besar lainnya seperti N’Golo Kante dan Hakim Ziyech.
Lalu tidak ketinggalan Kalidou Koulibaly, Thomas Partey, dan Ruben Neves, ditambah Karim Benzema dari Liga Spanyol.
Mohamed Salah sendiri, menjadi salah satu pemain yang kabarnya diidam-idamkan untuk bermain di Saudi Pro League.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan salah satu petinggi sepak bola Arab Saudi, Hafez Al-Medlej. Ia melihat Mohamed Salah sebagai pemain yang bernilai tinggi.
1. Berbeda dengan Liga China
Menurut Hafez Al-Medlej, Mohamed Salah akan jadi daya tarik tersendiri bagi publik Arab dan Eropa. Bintang Timnas Mesir itu juga sangat populer.
Bahkan, sembari menyebut nama Mohamed Salah, Hafez Al-Medlej juga berharap Bernardo Silva bisa merapat dari Manchester City.
Meski mengiyakan Arab Saudi sedang memborong seabrek pemain yang tersedia di bursa transfer, ia memastikan proyek mereka berbeda jauh dengan Liga China.
“Apa yang dilakukan China tidak ada hubungannya dengan kami. Mereka secara keseluruhan lebih ke arah marketing,” ucapnya kepada Koura.
“Di sana sepak bola bukan [olahraga] populer. Di Arab, kami punya proyek negara dan tidak terbatas pada empat tim besar saja,” terangnya.
Eks kepala komite marketing AFC itu juga menambahkan, bahwa di Liga Arab Saudi mereka memiliki passion terhadap sepak bola dan sumber daya yang tidak terbatas.
Cita-cita yang diungkapkan Hafez Al-Medlej itu pun mulai diwujudkan satu per satu, termasuk melalui sepak terjang Public Investment Fund (PIF), yang sudah mengambil alih Newcastle United.
Selain itu, PIF juga mengambil alih empat tim sepak bola terbesar Arab Saudi, salah satunya Al Nassr yang mendatangkan Cristiano Ronaldo.
Hanya saja, Hafez Al-Medlej membantah pihaknya hanya mendatangkan pemain-pemain yang sudah uzur dan telah memasuki masa senja sebagai pesepak bola.
Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, dan Karim Benzema contohnya. Mereka sudah memasuki usia yang sangat matang untuk gantung sepatu.
2. Di Balik Proyek Sepak Bola Arab Saudi
Namun hal tersebut bukan batu sandungan yang akan mengurangi ketertarikan klub-klub Arab Saudi untuk datang meminang.
“Kami tidak mendatangkan pemain yang sudah tamat. Al Hilal akan mendatangakan Ruben Neves, 26 tahun, dan diminati Barcelona,” jelas Hafez Al-Medlej.
“Benzema sudah datang ke Al Ittihad setelah mengantongi penghargaan Ballon d’Or dan Real Madrid kesulitan mencari penggantinya.”
Pesona Sepak Bola Arab Saudi
Jika melihat lebih dalam, Arab Saudi merupakan negara dengan industri sepak bola yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Tim nasional mereka saja sudah lolos enam kali dari delapan edisi Piala Dunia terakhir dan pernah tiga kali juara plus tiga kali runner-up Piala Asia.
Di Piala Dunia 2022, sebanyak 26 anggota skuad yang ikut ke Qatar merupakan pemain yang berasal dari klub dalam negeri.
Lau jika bicara Liga Champions Asia, sampai detik ini belum ada tim yang berhasil melampaui Al Hilal untuk raihan gelar terbanyak.
Di sisi lain, Liga Arab Saudi juga punya basis yang solid untuk menampung seabrek pemain bintang ketimbang China yang dahulu pernah merajalela saat era Carlos Tevez ke Shanghai Shenhua.
Selain punya proyek negara bersakala nasional, Arab Saudi juga memiliki fanbase yang benar-benar peduli dengan sepak bola.
Pendanaan yang didapat pun bersifat jangka panjang dan terencana, bukannya terbatas pada tujuan menggaet investor besar semata.