Profil Joachim Low, Mantan Pelatih yang Tak Hebat Lagi Calon Dirtek Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Mantan pelatih timnas Jerman, Joachim Low dikabarkan akan segera menjadi Direktur Teknik PSSI yang baru menggatikan Indra Sjafri untuk Timnas Indonesia. Berikut profilnya:
Selepas peninggalan Indra Sjafri, jabatan Direktur Teknik di tubuh PSSI untuk timnas Indonesia masih lowong. Mantan pelatih Bali United itu meninggalkan jabatannya, untuk menjadi juru taktik timnas Indonesia U-23.
Kiprah kembalinya Indra Sjafri menangangi tim dimulai dari ajang SEA Games 2023 Kamboja. Tim racikannya menuai hasil manis, dengan berhasil membawa pulang medali emas setelah menanti 32 tahun lama.
Terakhir kali timnas Indonesia meraih medali emas di ajang SEA Games terjadi pada tahun 1991 lalu di Filipina. Kinerja bagus itu membuat Indra Sjafri diperpanjang, untuk menangani timnas U-23 di beberapa turnamen.
Kini PSSI disibukkan dengan mencari Dirtek baru. Sejumlah nama top sempat muncul mulai dari Akira Nishino mantan pelatih timnas Jepang, hingga kini mengerucut jadi satu nama Joachim Low.
Hal itu diketahui setalah ketua umum PSSI, Erick Thohir, memastikan bahwa Dirtek PSSI yang baru berasal dari Jerman dan bekerjasama dengan DFB (PSSI-nya Jerman).
"Kita pilih Jerman karena memang kemarin kita baru saja melakukan bilateral meeting dengan Jerman saat perjalanan saya dengan bapak Presiden.
"Kami melihat ini potensi karena banyak sekali pemain Asia itu bermain di Liga Jerman," ucapnya.
Berikut profil Joachim Low, mantan pelatih timnas Jerman yang dirumorkan menjadi Direktur Teknik PSSI baru untuk Timnas Indonesia.
1. Profil Joachim Low
Joachim Low lahir di Schonau im Schwarzwald, Jerman, pada 03 Februari 1960 lalu. Sebelum menekuni dunia kepelatihan, dirinya adalah pemain sepak bola profesional.
Karier sepak bolanya dimulai pada medio 1970-1990an. Tetapi tidak banyak klub besar yang pernah dibelanya, ia tercatat bermain untuk beberapa klub Jerman.
Seperti SC Freiburg, Vfb Stuttgart, Eintracht Frankfurt dan Karlsruher. Serta klub Swiss, FC Schaffhausen, FC Winterthur dan FC Frauenfeld dan gantung sepatu pada 1995.
Usai pensiun, Joachim Low memutuskan untuk menekuni profesi sebagai pelatih. Lagi-lagi tidak banyak klub ternama yang pernah ia tangani.
Beberapa yang terkenal adalah Vfb Stuttgart, Fenerbahce hingga Austria Vienna. Kendati demikian, kemampuannya ternyata cukup disegani.
Karena di level klub pelatih penganut mazhab formasi 3-4-2-1 itu mampu antarkan Vfb Stuttgart juara DFB Pokal 1996-1997 dan FC Tirol Innsbruck memenangkan Liga Austria pada musim 2001-2002.
Peria yang kini berusia 63 tahun itu kemudian diajak oleh rekan senegaranya, Jurgen Klinsmann untuk menjadi bagian dari staf kepelatihan di timnas Jerman.
Ia mendapat jabatan sebagai assisten pelatih Jurgen Klinsmann mulai dari tahun 2004. Tetapi kiprah Jerman yang kurang memuaskan di Piala Dunia 2006 dimana mereka jadi tuan rumah, membuat DFB -asosiasi sepak bola Jerman- memecat Klinsmann.
Joachim Low pun naik level ditunjuk menjadi pelatih kepala. Di bawah asuhannya, Jerman mengalami kemajuan performa dan prestasi.
Pernah jadi finalis EURO 2008, hingga puncaknya memenangi Piala Dunia 2014 Brazil. Sayang performa Jerman mulai merosot usai juara dunia, yang berimbas dipecat pada 2021 digantikan oleh Hansi Flick.
Salah satu kekalahan yang paling diingat oleh publik khsusnya Asia adalah ketika Jerman besutan Joachim Low dikalahkan oleh Korea Selatan besutan Shin Tae-yong (kini latih Indonesia) dengan skor 2-0 di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018.
Biodata Joachim Low
Nama lengkap: Joachim Low
Tempat, tanggal lahir: Schoenau im Schwarzwald, 3 Februari 1960
Usia: 63 tahun
Kewarganegaraan: Jerman
Karier Pemain:
1978–1980 - SC Freiburg
1980–1981 - VfB Stuttgart
1981–1982 - Eintracht Frankfurt
1982–1984 - SC Freiburg
1984–1985 - Karlsruher SC
1985–1989 - SC Freiburg
1989–1992 - FC Schaffhausen
1992–1994 - FC Winterthur
1994–1995 - FC Frauenfeld
Karier Timnas:
1979–1980 - Jerman U21
Karier pelatih:
1994–1995 - FC Frauenfeld
1996–1998 - VfB Stuttgart
1998–1999 - Fenerbahce
1999–2000 - Karlsruher SC
2000–2001 - Adanaspor
2001–2002 - Tirol Innsbruck
2003–2004 - Austria Wien
2004–2006 - Timnas Jerman (Asisten)
2006-2021 - Timnas Jerman
2. Punya Tingkah Aneh
Joachim Low menjadi salah satu pelatih dengan penampilan cukup kece karena ia tampil sangat modis di pinggir lapangan, dengan gaya busana casual.
Tak seperti pelatih sepak bola lain yang umumnya mengenakan busana resmi atau training suit, penampilan Joachim Loew memang berbeda.
Ketika mendampingi timnya berlaga, Loew lebih sering mengenakan t-shirt atau kaus berwarna gelap yang dipadukan dengan celana berbahan kain.
Dalam beberapa kesempatan, pria yang menangani timnas Jerman sejak 2006 itu juga tampil dengan kemeja lengan panjang yang digulung hingga siku.
Gaya berpakaian Loew itu tampak sesuai dengan pembawaannya yang dikenal tenang dan jarang meledak-ledak.
Meski gayanya sungguh necis, Joachim Loew memiliki sisi lain yang bagi sebagian orang terlihat menjijikkan. Saat melakoni sebuah pertandingan, Loew kerap bertingkah jorok.
Pada gelaran Euro 2016, Loew sempat menjadi bulan-bulanan media dan pengguna media sosial akibat kelakuan joroknya.
Pada laga Jerman vs Ukraina di babak penyisihan grup, Loew tertangkap kamera memasukkan tangannya ke dalam celana lalu menghirup aroma tangannya tersebut.
Jauh sebelum kejadian itu, Loew juga pernah kedapatan asyik mengupil lalu memakan upilnya. Bahkan, pelatih kelahiran 3 Februari 1960 itu pernah terekam kamera menggaruk-garuk ketiak lalu mencium tangannya.
Namun, deretan tingkah jorok yang ia lakukan itu tak bisa mengaburkan kehebatan seorang Joachim Loew, sebagai salah satu pelatih tersukses di timnas Jerman.