x

Kerugian PSS Sleman Jika Suporter Terus Berulah, Sanksi Menanti di Liga 1

Senin, 26 Juni 2023 10:47 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Foto: Media PSS Sleman

INDOSPORT.COM - PSS Sleman sedang menjadi sorotan lantaran suporternya terus berulah. Penyalaan flare hingga pelemparan gelas air mineral ke lapangan bisa merugikan klub di Liga 1 Indonesia 2023-2024.

Tindakan berlebihan yang dilakukan suporter PSS mendapat perhatian nasional. Para suporter dianggap terlalu berlebihan dalam merespons hasil uji coba.

Padahal, performa jeblok pada pramusim sudah menjadi konsekuensi ketika terjadi perombakan pemain dan staf kepelatihan. PSS butuh waktu agar tim menemukan chemistry dan memahami strategi pelatih.

Hal itu pun terbukti ketika mereka tampil bagus melawan Persib Bandung, Minggu (25/6/23). Meski hasil akhir hanya 1-1, PSS bermain lebih rapi, menghasilkan banyak peluang dan memaksa Persib kesulitan membuat gol.

Namun, PSS sudah terlanjur disorot dari laga pramusim Liga 1 melawan Borneo FC. Kala itu, suporter melemparkan beberapa flare ke lapangan setelah PSS kalah dari Borneo FC 0-1.

Baca Juga

Setelah itu, beberapa gelas air mineral dilemparkan ke lapangan saat partai melawan Barito Putera. Dalam laga itu, para suporter kecewa dengan permainan tim dan beberapa keputusan wasit.

Puncaknya, saat pertandingan melawan Persib, suporter setianya justru pesta flare dan smoke bomb. Ulah itu membuat laga terhenti menit ke-84 dan pertandingan disudahi saat menit ke-88.

Protes Manajemen

Ternyata, suporter melakukan aksi tak terpuji itu bukan saja karena tim bermain jelek. BCS ternyata tak puas dengan sosok-sosok yang kini ada di manajemen.

Baca Juga

Di tiga pertandingan tersebut, BCS menyerukan agar sosok-sosok tertentu yang kini ada di PT Putra Sleman Sembada (PSS) agar angkat kaki.

Sebelum pesta flare di tribun saat melawan Persib, BCS juga melakukan protes di depan stadion sepanjang babak pertama. Mereka turut membentangkan spanduk putih bertuliskan "Fu** Manajemen".

Tak jelas masalah apa yang membuat BCS kecewa pada manajemen PSS saat ini. Dalam bursa transfer, manajemen coba memperbaiki tim dengan mendatangkan pemain dan pelatih berkualitas.

Ada Jonathan Bustos yang tampil bagus dalam dua musim terakhir bersama Borneo FC. Sementara Marian Mihail merupakan pelatih berpengalaman yang pernah jadi direktur teknik Timnas Rumania.

Baca Juga

1. Rugikan PSS Sleman

Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS). Foto: Media PSS Sleman

Apa pun yang menjadi dalih suporter, PSS Sleman jelas akan terkena imbas jelek dari penyalaan puluhan flare hingga pelemparan ke lapangan.

Diketahui, pada era Erick Thohir ini, PSSI bakal melakukan langkah tegas terhadap jenis pelanggaran apa saja. Salah satu yang bakal disorot adalah kelakuan para suporter.

Baca Juga

Erick Thohir pernah berkata bahwa FIFA masih memantau sepak bola Indonesia, pasca Tragedi Kanjuruhan. FIFA pun tahu bahwa akhir kompetisi lalu ada keributan di Semarang, antara pendukung PSIS dengan PSS.

"Ingat, kita masih ada peristiwa Kanjuruhan loh, yang menjadi paradigma negatif untuk FIFA. Ketika kita tidak dihukum, FIFA memberikan kesempatan liganya boleh jalan, pertandingan internasionalnya bisa jalan," kata Erick Thohir di Solo, 4 Juni lalu.

Baca Juga

"Tapi bila ada rusuh seperti akhir musim kemarin, akhir musim kemarin masih ada kerusuhan loh, ada di Semarang dan dimana-mana, percaya, FIFA akan menghentikan seluruh sepak bola di Indonesia," sambungnya.


2. Perizinan Terancam

Logo PSS Sleman.

Tak kalah penting adalah kepercayaan dari Polda DIY. Dalam dua uji coba melawan Barito Putera dan Borneo FC, Polda DIY hanya memperbolehkan PSS menggelar pertandingan dengan 5.000 penonton.

Lalu, saat partai melawan Persib Bandung, laga ini nyaris digelar tanpa penonton. Barulah pada hari H pertandingan, PSS mendapat restu dan pertandingan boleh dihadiri penonton.

Uji coba pramusim itu sejatinya menjadi bahan penilaian Polda DIY untuk perizinan pada kompetisi Liga 1 2023-2024. Pada laga kandang pertama, PSS akan menghadapi Persis Solo pada 7 Juli 2023.

Jika Polda DIY menilai tiga partai pramusim ini selalu diwarnai kejadian yang melanggar regulasi, PSS Sleman berpotensi melakoni laga kandang tanpa penonton.

Tak Dapat Pemasukan

Status itu jelas akan merugikan PSS Sleman dari segi finansial. Beberapa klub Liga 1, termasuk PSS Sleman, masih menggantungkan pemasukan dari tiket pertandingan untuk memenuhi kebutuhan tim.

Indikasi dari hal tersebut bisa dilihat dari aktivitas pada pramusim. Tiga uji coba yang dilakoni PSS berlangsung di Stadion Maguwoharjo dan menggandeng stasiun televisi swasta nasional untuk disiarkan secara langsung.

Ketika kondisi finansial tak sehat, maka yang akan kena dampaknya juga PSS Sleman. Mereka tak memiliki banyak modal untuk memberikan bonus kemenangan pada tim.

Persib BandungPSS SlemanBrigata Curva SudLiga 1Bola IndonesiaBerita Liga 1One Football

Berita Terkini