x

Denda Flare Sampai Rp4 Miliar, Bos Persib Angkat Bicara soal Sanksi Pengurangan Poin di Liga 1

Selasa, 27 Juni 2023 20:59 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Isman Fadil
Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono.

INDOSPORT.COM - Manajemen Persib Bandung mengaku sudah mengeluarkan uang total Rp3 miliar sampai Rp4 miliar untuk membayar denda flare dari beberapa musim kompetisi Liga 1.

Menurut Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, uang yang dikeluarkan oleh manajemen Persib untuk membayar denda tersebut tidak sedikit.

Pasalnya, dengan jumlah uang tersebut seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya di tim. Karena, biaya yang dibutuhkan tim untuk mengarungi kompetisi cukup besar.

Sehingga, menurut Teddy sangat disayangkan jika uang tersebut digunakan untuk membayar denda akibat ulah oknum suporter yang menyalakan flare di stadion saat Persib sedang berlaga.

"Kita itu denda karena flare yang sudah kita bayar itu Rp3 miliar sampai Rp4 miliar bayangkan saja Rp3 miliar sampai Rp4 miliar kita buang hanya untuk yang sia-sia dan itu tidak pernah belajar dari situ," kata Teddy Tjahjono di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (26/06/23).

Baca Juga

"Padahal kita sebagai pengurus di klub buang untuk bayar denda sayang banget, sedang kebutuhan di kita juga banyak banget," ucap Teddy menambahkan.

Melihat sanksi denda yang diberikan sejauh ini, terkait pelanggaran yang dilakukan oleh oknum suporter terutama penyalaan flare, Teddy menilai tidak ada efek jera bagi para pelaku.

Baca Juga

Pasalnya, di setiap musim pelanggaran serupa terus terulang, seperti yang terjadi pada kompetisi Liga 1 2022-2023. Pada musim tersebut, dalam beberapa laga Persib masih ada oknum yang membawa dan menyalakan flare.

Sehingga, sepanjang kompetisi Liga 1 musim 2023-2024, Persib beberapa kali mendapatkan hukuman denda hingga ratusan juta. Karena, ulah oknum suporter yang menyalakan flare di dalam stadion.

Lebih Teddy menuturkan, munculnya wacana pengurangan poin bagi klub yang suporternya melalukan pelanggaran seperti penyalaan flare, tak lepas dari tidak adanya efek jera bagi pelaku.

Baca Juga

1. Masih Wacana

Flare di Stadion GBLA dalam laga Persib vs Persikabo

"Sehingga di karenakan sanksi berupa denda tidak efektif, buktinya tidak ada kesadaran dari pelaku untuk menghentikan penyalaan flare," ungkap.

"Sehingga ada wacana pengurangan poin terhadap klub yang mana suporternya menyalakan flare. Harus ada suatu regulasi membuat efek jera, karena hukuman denda rupiah tidak memberi efek jera," jelasnya.

Teddy belum bisa memberikan komentar panjang lebar, terkait rencana penerapan hukuman pengurangan poin bagi klub yang suporternya menyalakan flare.

Pasalnya, hukuman tersebut masih sebatas wacana dan belum ada keputusan resmi, namun untuk meminimalisir pelanggaran seperti penyalaan flare, harus ada sanksi yang tegas pada kompetisi Liga 1 2023-2024.

Selain itu, harus dibarengi juga dengan kesadaran dari suporter itu sendiri, karena jika mereka menyayangi klub dan orang disekitarnya, maka pelanggaran regulasi tidak akan terjadi.

Baca Juga

Apalagi, asap dari flare sangat berbahaya bagi kesehatan orang yang ada di sekitarnya. Sehingga, ada larangan membawa dan menyalakan flare saat pertandingan sepak bola.

"Butuh niat dan kesadaran dari suporter untuk taat regulasi, karena kalau tidak ada niat dan kesadaran dari masing-masing suporter, apapun regulasinya, kalau niat nya mau melanggar, pasti akan mencari segala cara," tegasnya.

Baca Juga

Sejauh ini, manajemen Persib berusaha untuk mensosialisasikan terkait regulasi kepada Bobotoh, terutama mengenai bahaya dari menyalakan flare saat pertandingan.

Karena, asap dari flare sangat berbahaya bagi kesehatan orang yang ada di sekitar dan merugi banyak pihak termasuk klub.

Baca Juga
Persib BandungLiga IndonesiaLiga 1Teddy Tjahjono

Berita Terkini