Plus Minus Khephren Thuram, Calon Jenderal Lini Tengah Liverpool

INDOSPORT.COM - Berikut kelebihan dan kekurangan Khephren Thuram, yang digadang-gadang menjadi jenderal lini tengah baru Liverpool.

Tak dapat dimungkiri, Khephren Thuram adalah salah satu pemain yang paling diincar Liverpool pada bursa transfer musim panas kali ini.

Seperti diketahui, gelandang bertahan adalah salah satu prioritas Liverpool dalam bursa transfer, usai hasil buruk mereka musim lalu.

Khephren Thuram, yang merupakan adik dari Marcus Thuram dan anak dari Lilian Thuram, tampil gemilang bersama OGC Nice pada musim lalu.

Penampilan Khephren Thuram juga menuai pujian dari mantan bos Nice, Didier Digard, yang terkesan dengan dterminasi yang ditampilkan sang pemain.

"Khephren fantastis. Dia pemain yang sangat bekerja keras. Di hari-hari istirahat, dia berlatih di tempat latihan. Dia juga pulih dengan sangat cepat saat ada pertandingan berturut-turut," kata Didier Digard, dikutip dari Liverpool Echo.

"Dia juga banyak memberikan saran untuk pemain lainnya, karena jiwa kepemimpinannya cukup tinggi. Saya yakin, kariernya akan melejit."

Dengan karakteristik permainan yang dinamis dan progresif, Khephren Thuram merupakan pemain gelandang bertipe fisik dan defensif.

Pemain yang baru berusia 22 tahun tersebut condong menjadi pemain ke-8, yang identik dengan tipe gelandang box-to-box. Spesialisasinya adalah membantu pertahanan, meski juga agresif saat menyerang.

Layaknya pemain pada umumnya Khephren Thuram pun memiliki sederet kelebihan dan kekurangan. Lantas, layakkah dia masuk dalam skema permainan yang diusung Jurgen Klopp?

1. Plus-Minus Khephren Thuram

Dilansir dari This Is Anfield, salah satu kelebihan Khephren Thuram adalah skill menggiring bola.

Pemain berambut gimbal ini dikenal sulit dihentikan jika sudah memegang kendali bola. Khephren Thuram bahkan rajin menjemput bola di area dalam, sebelum mendobrak ke garis pertahanan lawan.

Kelebihan lainnya adalah kemampuan merebut bola yang di atas rata-rata. Khephren Thuram dikenal agresif dan efisien dalam merebut bola.

Musim lalu, ia bahkan sering membantu Nice untuk memenangi duel udara. Kemampuan mengoper bola sang pemain juga cukup impresif, sehingga sering memecah kebuntuan.

Jika berbicara mengenai kekurangan, salah satu yang paling menonjol adalah produktivitas. Samng pemain hanya mencetak 8 gol dan 11 assist saat membela Nice dalam 138 pertandingan.

Kekurangan ini bisa diatasi jika Khephren Thuram sedikit lebih egois di jantung pertahanan lawan, serta melatih insting pengambilan keputusan.

Jika mampu memperbaiki produktivitas, tak diragukan lagi, Khephren Thuram bakal menjelma menjadi jenderal lapangan tengah anyar Si Merah.

Khephren Thuram juga memiliki satu nilai plus lagi, yakni pribadinya yang riang gembira, namun dewasa. Mentalnya juga terhitung matang untuk pemain seusianya, yang membuatnya cocok bermain di klub besar seperti Liverpool.

Hal ini wajar, mengingat Khephren Thuram lahir dari keluarga yang dekat dengan olahraga, di mana ayah dan kakaknya merupakan pemain sepak bola.

Tak hanya itu, karakteristik Liga Prancis yang sangat menekankan fisik, membuatnya tidak akan kesulitan beradaptasi dengan Liga Inggris.