Formasi Moneyball Ala AC Milan: Andalkan Duet Reijnders - Loftus Cheek - Luca Romero
INDOSPORT.COM – Tak bergerak agresif di bursa tranfer, intip potensi formasi yang digunakan AC Milan musim depan dengan mengusung filosofi moneyball. Sanggup rajai Liga Italia?
Pada bursa transfer kali ini, AC Milan yang baru saja mendepak Paolo Maldini sebagai direktur teknik mulai menerapkan visi baru mereka.
Dibawah pimpinan Gerry Cardinale sebagai presiden klub, AC Milan resmi menunjuk Geoffrey Moncada sebagai pengganti Paolo Maldini sekaligus orang yang bertanggung jawab dalam merekrut penggawa anyar Rossoneri.
Geoffrey Moncada punya pengalaman cukup banyak dalam hal mencari bibit potensial Eropa, terutama saat masih menjabat sebagai talent scouting AS Monaco.
Hal tersebut sejalan dengan visi yang diinginkan Gerry Cardinale, yakni Moneyball atau memilih para pemain dengan memadukan data statistik.
Tak hanya membeli pemain yang mungkin banyak orang tidak mengenalnya, AC Milan juga berupaya memaksimalkan potensi bintang-bintang rekrutan mereka dan dijual lagi dengan harga mahal.
Berbeda dengan kebanyakan klub yang biasanya membeli pemain berdasarkan catatan gol maupun assists, kebijakan transfer AC Milan sedikit lebih rumit dengan mengedepankan data-data kasat mata seperti expected goals (xG), expected assists (xA), smart passes, hingga post-shot expected Goals (PSxG).
Tak heran jika sejauh ini AC Milan baru mendatangkan pemain-pemain yang bahkan sepanjang musim lalu namanya sangat jarang terdengar.
Beberapa pemain yang hampir dipastikan bergabung dengan AC Milan adalah Luka Romero, Marco Sportiello, Daichi Kamada dan Ruben Loftus Cheek.
Selain itu, AC Milan juga sedang berupaya mengamankan tanda tangan Yunus Musah serta Tijjani Reijnders. Dua pemain yang belum genap 25 tahun dan hanya bermain untuk Valencia serta AZ Alkmaar.
Andai semua rencana transfer AC Milan di musim panas ini berhasil, bakal seperti apakah peta kekuatan Rossoneri dengan filosofi moneyball mereka? Untuk lebih lengkapnya berikut INDOSPORT mengulas:
1. Kekuatan Lama di Lini Belakang
Jika AC Milan masih dilatih oleh Stefano Pioli musim depan, maka formasi yang dipakai Rossoneri nanti masih tetap sama yakni 4-3-3.
Dengan pergerakan transfer yang minim di sisi pertahanan, hampir bisa dipastikan jika AC Milan masih menggunakan pemain yang sama di lini belakangnya.
Di posisi penjaga gawang, nama Mike Maignan masih jadi pilihan utama meski di musim panas ini Rossoneri baru saja meresmikan Marco Sportiello.
Namun kiper berusia 31 tahun itu tampaknya hanya akan jadi pelapis Mike Maignan yang sepanjang musim lalu kerap absen akibat cedera.
Untuk mengawal Mike Maignan, ada kuartet pertahanan yang ditempati oleh Fikayo Tomori dan Pierre Kalulu sebagai centra back, serta Theo Hernandez dan Davide Calabria di sektor wing back.
Di posisi gelandang, perubahan bakal sangat terasa setelah perginya dua gelandang pengatur serangan AC Milan yakni Sandro Tonali dan Brahim Diaz.
Sebagai gantinya, duet Ruben Loftus Cheek dan Daichi Kamada akan jadi filter lini tengah AC Milan dari serangan tim lawan.
Kehadiran Daichi Kamada yang punya visi bermain tinggi, membuat AC Milan bakal mudah melakukan fast counter lewat umpan-umpan akuratnya.
Sedangkan Ruben Loftus Cheek yang mempunyai kekuatan fisik serta kemampuan intersep, bakal jadi penjegal pemain lawan yang ingin masuk ke kotak penalti.
AC Milan juga masih punya sosok Ismael Bennacer yang bisa jadi supersub atau pelapis saat dua pemain di atas tampil buruk serta alami cedera.
2. Era Baru AC Milan
Berlanjut ke sisi penyerangan, akan ada tiga gelandang bernaluri gol tinggi yang bakal mengawal AC Milan melakukan penetrasi ke pertahanan lawan.
Dimulai dari sisi winger, ada Rafael Leao yang musim lalu sudah jadi tumpuan AC Milan untuk meraih poin.
Sayangnya, kehadiran Rafael Leao yang sangat tangguh di sayap kiri tidak diimbangi dengan kehadiran winger agresif di sebelah kanan.
Untungnya pada bursa transfer kali ini AC Milan berhasil dapatkan Luca Romero, pemain muda Argentina yang punya kecepatan serta kekuatan tembakan plesing.
Dengan kehadiran Luca Romero di kanan serta Rafael Leao di sebelah kiri, daya serang AC Milan musim depan diprediksi bakal kian mengerikan.
Ditambah kehadiran Tijjani Reijnders sebagai attacking midfielder, maka Rossoneri bakal punya banyak opsi untuk mencetak gol di kotak 16.
Sebagai informasi, sepanjang musim lalu Tijjani Reijnders merupakan pemain tengah yang cukup banyak berkontribusi gol untuk FC Twente dengan rincian 7 gol serta 12 assists dari 54 laga.
Artinya, Tijjani Reijnders merupakan gelandang cerdas dengan insting gol yang tajam dan bakal menguntungkan AC Milan jika berhasil mendapatkannya.
Untuk melengkapi barisan penyerangan AC Milan, ada Olivier Giroud sebagai goal getter serta penyapu setiap umpan yang datang.
Itulah tadi gambaran formasi AC Milan andai sukses mendatangkan pemain incaran mereka. Lantas dengan strategi diatas, mampukah AC Milan merajai Liga Italia musim depan?
Potensi Formasi AC Milan XI (4-2-3-2)
Mike Maignan; Theo Hernandez, Fikayo Tomori, Pierre Kalulu, Davide Calabria; Ruben Loftus Cheek, Daichi Kamada; Rafael Leao, Tijjani Reijnders; Luca Romero; Olivier Giroud.