Agar Sesukses Man City, Strategi Ini yang Harus Sheikh Jassim Jalankan di Man United
INDOSPORT.COM - Raksasa Liga Inggris (Premier League), Manchester United, dikabarkan sudah semakin dekat dengan akusisi kepemilikan baru dari Qatar.
Setelah melalui proses negosiasi dan saling lempar tawaran, akhirnya Sheikh Jassim akan menggeser keluarga Glazer sebagai owner anyar The Red Devils.
Meski belum diresmikan, namun berita ini sudah menyebarkan aura positif kemana-mana terutama bagi Manchester United sendiri.
Sejak lama loyalis Setan Merah menginginkan agar klan Glazer yang mereka anggap tidak becus dalam mengelola sepakbola angkat koper dari Old Trafford.
Kedatangan Sheikh Jassim diharapkan bisa membuat Manchester United memiliki manajemen yang lebih baik yang pada akhirnya bisa membawa tim juara 20 kali Liga Inggris itu kembali ke jalur yang benar.
Tapi jika boleh jujur, fans Manchester United pastinya paling menunggu investasi besar di sektor bursa transfer dari Sheikh Jassim.
Dengan suntikan dana melimpah dari mantan perdana menteri Qatar tersebut, para pendukung berharap klub mereka akan semakin mudah bersaing dengan para rival demi mendapatkan pemain terbaik.
Hanya saja jor-joran di bursa transfer bukanlah penyebab utama sebuah klub bisa bangkit usai kedatangan pemilik baru. Harus ada pertimbangan masak di setiap sen yang dikeluarkan apabila tidak ingin ujungnya berakhir dnegan penyesalan.
Sudah terlalu banyak contoh klub sepakbola yang akhirnya jatuh ke titik terendah usai kendatangan investor dengan janji-janji manis. Hanya sedikit yang benar-benar bisa pantas dianggap sukses dan salah satunya adalah rival Manchester United sendiri, Manchester City.
Sejak 2011 The Citizens yang diakusisi oleh Sheikh Mansour dari Uni Emirat Arab telah mendulang beragam pencapaian brilian dimana salah satunya adalah treble winners musim lalu sehingga tidak ada salahnya mengikuti jejak The Noisy Neighbours.
1. Datangkan Ahli Scouting dan Negosiasi
Suntikan dana besar yang akan Sheik Jassim dan konsorsium Qatar berikan pada Manchester United sebenarnya bisa menjadi bumerang.
Meski nanti Setan Merah akan punya dana melimpah untuk belanja namun para klub yang para pemainnya mereka incar jadi tahu jika ada kesempatan untuk melakukan mark up harga.
Tanpa investor baru pun Manchester United sudah seringkali 'dikadali' oleh lawan negosiasinya di bursa transfer. Terbukti dengan membengkaknya anggaran transfer mereka dari tahun ke tahun.
Malangnya dari sepuluh pemain termahal saat ini yang pernah datang ke Old Trafford, hanya dua yang dianggap tampil sesuai dengan harganya yakni Casemiro dan Bruno Fernandes.
Selebihnya seperti Paul Pogba, Antony Santos, Harry Maguire, Jadon Sancho, Romelu Lukaku, Angel Di Maria, Anthony Martial, sampai Fred masih belum, atau sudah dicap gagal menemukan justifikasi banderol tinggi mereka.
Manchester City sadar jika mereka akan menghadapi problem tersebut sejak diakusisi oleh Sheikh Mansour. Maka dari itu mereka mendatangkan Txiki Begiristain pada 2012 silam guna menjadi direktur olahraga di Etihad Stadium.
Meski tetap belanja mahal, namun Begiristain memastikan rekrutan Manchester City tetap berkualitas. Lihat saja bagaiamana caranya menemukan Kevin De Bruyne, Bernardo Silva, Ruben Dias, John Stones, dan masih banyak lagi.
Begiristain pula lah yang jadi salah satu alasan kenapa The Sky Blues bisa dilatih oleh Pep Guardiola sejak 2016/2017.
Keduanya punya pengalaman bekerja sama di Barcelona sehingga Guardiola bisa yakin pindah ke Etihad.
Inilah salah satu bukti jika menunjuk orang yang tepat di balik layar bisa membuat sebuah klub mencapai sukses sedemikian banyak.
2. Tetap Kembangkan Akademi
Salah satu efek negatif dari kedatangan investor baru yang kaya raya adalah berkurangnya perhatian sebuah klub pada akademi mereka.
Manchester United bisa jatuh dalam lubang yang sama meski mereka adalah salah satu klub di dunia dengan kultur homegrown sangat mengakar.
Dalam 86 tahun terakhir The Red Devils selalu punya pemain jebolan akademi sendiri dalam skuad pertandingan resmi mereka yang mana tidak mampu disamai oleh klub Inggris lain.
Ini adalah bukti jika tradisi tersebut memang sengaja dipertahankan untuk memberi harapan bagi para pemain didikan mereka untuk mengingat selalu ada kans menembus tim senior.
Namun catatan apik itu bisa terputus apabila di masa depan di bawah pemerintahan Sheikh Jassim belanja mahal jadi hobi Manchester United.
Yang harus dilakukan adalah meniru Manchester City yang sadar jika bergantung pada bursa transfer saja tidak akan membuat mereka mengecap sukses yang sempurna.
Pada 2013 silam Manchester City meresmikan fasilitas akademi baru bernama Etihad Campus yang dibangun dengan dana 100 juta Poundsterling.
Dari sana lahir banyak pemain yang kemudian dipromosikan ke tim utama seperti Phil Foden, Liam Delap, Rico Lewis, Cole Palmer, dan masih banyak lagi.
Yang tidak bisa bertahan setelah promosi masih bisa dijual dengan harga oke seperti Brahim Diaz, Romeo Lavia, Jadon Sancho, Pedro Porro, Ko Itakura, atau Douglas Luiz.
Maka dari itu Manchester United tidak perlu malu untuk belajar dari Manchester City. Tentunya jika Sheikh Jassim mengaku sebagai sosok yang paling berhak memiliki saham Manchester Merah, hal ini sudah ia pertimbangkan.