Bedah Kualitas Yunus Musah Si Gelandang 'Minim Kontribusi', Pantaskah AC Milan Mengejarnya?
INDOSPORT.COM - AC Milan dikabarkan meminati penggawa timnas Amerika Serikat (AS), Yunus Musah, untuk direkrut pada bursa transfer musim panas ini.
Menurut info dari Fabrizio Romano, gelandang milik Valencia itu bisa jadi milik siapapun musim depan asalkan ada tebusan senilai 20 juta Euro.
Mengingat kepindahan Sandro Tonali ke Newcastle United sepertinya hanya menunggu konfirmasi resmi saja, AC Milan sepertinya akan benar-benar fokus untuk memperbaiki lini tengah mereka jelang dibukanya 2023/2024.
Laba 80 juta Euro yang didapat dari penjualan Tonali akan mereka putar lagi untuk membeli midfielder yang bisa langsung menggantilkannya dan Musah salah satunya.
Saat ini memang opsi lini tengah AC Milan tidak begitu mewah jika mengecualikan Tonali. Ismael Bennacer mungkin masih oke namun nama-nama seperti Tommaso Pobega, Rade Krunic, atau Yacine Adli sepertinya baru cocok dijadikan rotasi saja.
Itulah kenapa Yunus Musah kemudian dikejar. Meski masih berusia 20 tahun namun jebolan akademi Arsenal itu punya segudang pengalaman di level pro.
Tiga tahun memperkuat Valencia membuatnya telah mengoleksi 108 penampilan lintas ajang. Sangara AS pun juga mengapresiasi bakatnya dengan sejauh ini telah memberikan 24 caps untuk Musah.
Tercatat tidak ada pemain lain di sejarah AS yang bisa mengumpulkan menit bermain sebanyak Musah saat masih remaja. Total ia mengumpulkan 1578 menit yang mengungguli sejumlah nama besar seperti Christian Pulisic, Jozy Altidore, dan Landon Donovan.
Hanya saja meski sangat berbakat, fans AC Milan sebaiknya jangan berharap jika Musah akan jadi pemain yang berkontribusi lewat gol dan assist.
Ia tipe pemain spesial yang berkontribusi dengan cara lain dan berikut ini ulasannya.
1. Penghubung Permainan Tim
Musim lalu bersama Valencia, Yunus Musah mengumpulkan 33 penampilan di Liga Spanyol berdurasi total 2.121 menit.
Tidak ada pemain non-kiper Los Che lain yang bermain lebih sering darinya dan fakta ini menunjukkan jika Musah memang pemain vital bagi mereka.
Namun walau demikian hanya dua assist yang ia sumbangkan sepanjang 2022/2024. Musah juga gagal menyarangkan satupun gol.
Tentunya ini mungkin cukup mengkhawatirkan bagi fans AC Milan yang penasaran soal kualitas Musah.
Pasalnya meski juga bukan seorang goalscoring midfielder, Sandro Tonali maish bisa mengemas dua gol dan tujuh assist di Liga Italia 2022/2023.
Jika beranggapan minimnya end product dari Musah adala akibat dari performa buruk Valencia di musim lalu, sepertinya juga tidak begitu pas.
Hal ini dikarenakan Musah memang sejak awal di Mestalla bukan gelandang subur dengan hanya menyumbangkan masing-masing satu gol di dua tahun pertamanya di Liga Spanyol.
Rupanya Musah memang tipe pemain yang dipasang di lini sentral untuk menjadi jembatan penghubung antara lini belakang dan depan. Bisa dilihat dari grafik DataMB di bawah ini yang menunjukkan perbandingan dengan rata-rata gelandang liga top Eropa.
Yunus Musah hanya unggul dalam hal persentil umpan ke depan serta dribel progresif. Sementara itu di aspek umpan kunci, aksi bertahan, dan lain-lain ia masih kalah.
Valencia lebih senang menggunakan keunggulan tekhnik pria kelahiran New York, Amerika Serikat, itu untuk mengalirkan bola pada rekan-rekannya yang lain seperti Andre Almeida, Samu Castillejo, ataupun Edinson Cavani.
2. Bisa Cocok di AC Milan, Tapi...
Bila dilihat dari statistik gol dan assist saja, rasanya 20 juta Euro terlalu mahal bagi AC Milan.
Terutama dengan tugas maha berat menunggu seperti menggantikan peran Sandro Tonali sebagai nyawa permainan tim.
Dapat dilihat dari perbandingan head-to-head berikut ini antara kedua pemain menggunakan data pertandingan liga domestik menggunakan satuan per 90 menit.
Tonali nyaris unggul di semua aspek vital sebagai gelandang tengah mulai dari kreasi peluang, volume umpan, rataan umpan ke depan, dan lain sebagainya.
Namun sekali lagi perlu diingatkan jika Musah adalah tipe pemain penghubung. Menjadi kreator utama dalam tim bukan kelebihannya.
Ia bertugas memastikan penguasaan bola tetap aman dan ini menjelaskan kenapa akuras umpannya sedikit lebih baik ketimbang Tonali.
Volume umpan-umpan beresiko seperti through pass, crossing, atau long ball darinya juga tidak banyak karena Musah sebisa mungkin meminimalisir kans lawan mencuri possesion.
Meski kesannya pembelian Musah akan jadi sebuah perjudian, namun rasanya AC Milan tetap sah-sah saja untuk merogoh kocek dalam-dalam untuk menebus pemain yang juga bisa merepresentasikan Ghana, Italia, dan Inggris di level internasional ini.
AC Milan adalah klub yang lebih dmoninan ketimbang Valencia sehingga ada kemungkinan permaina Yunus Musah akan semakin terlihat mencolok saat di Liga Italia ketimbang di Liga Spanyol.
Maka dari itu kesempatan untuk mendapatkannya di bursa transfer musim panas ini tidak bisa dilewatkan karena Chelsea pun kabarnya turut memantau secara intens.