Pelatih Debutan Bertebaran di Liga 1 2023/24, Siapa Bisa Ikuti Jejak Sukses Bernardo Tavares?
INDOSPORT.COM - Liga 1 musim baru 2023-24 akan segera bergulir, banyak pelatih debutan yang siap meramaikan. Siapa yang bisa mendulang sukses?
Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 musim 2023-2024, akan segera bergulir pada Sabtu (01/07/23), dan berakhir April 2024 mendatang.
Total 18 tim siap bersaing memperebutkan gelar, mayoritas adalah tim musim lalu yang tidak ada promosi dan degradasi.
Berbeda dari sebelumnya, musim ini kompetisi menggunakan format regular series dan championship series. Di reguler series, 18 klub bakal bertanding selama 34 pekan.
Nantinya, empat tim teratas di klasemen akhir bakal melaju ke babak championship series untuk kembali diadu dengan sistem gugur kandang dan tandang.
Mengingat start Liga 1 musim baru semakin dekat, hampir seluruh peserta telah mengupayakan persiapan serius.
Entah memanfaatkan bursa transfer untuk merekrut pemain bintang, atau menggelar laga-laga uji coba, semua dimaksimalkan hanya untuk mematangkan komposisi skuat.
Sebenarnya ada satu sektor lagi yang perlu diperhatikan kualitas persiapannya, yakni reputasi pelatih. Kemampuan dalam meracik strategi, tentu akan berpengaruh kepada prestasi yang akan didapat sebuah tim di Liga 1 2023/24 nanti.
Kebetulan, pentas Liga 1 2023/24 bakal dihiasi oleh sejumlah nama pelatih debutan. Mereka bakal kali pertama merasakan beradu taktik dalam ketatnya persaingan kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.
Jika tak cermat mengambil keputusan strategi, bukan mustahil ini akan jadi pengalaman perdana yang begitu cepat di Liga 1. Tetapi tidak sedikit juga yang bisa meraih sukses, meski pertama kali mengadu nasib di sepak bola Indonesia.
Bernardo Tavares adalah salah satunya. Pria asal Portugal itu datang ke Indonesia setelah diboyong oleh PSM Makassar pada April 2022 lalu dari klub Liga Finlandia, Helsinki IFK.
Buta kekuatan sepak bola nasional tidak menghalangi Tavares untuk bisa membawa PSM Makassar berprestasi.
Benar saja, ia mampu memberikan gelar Liga 1 perdana bagi Juku Eja, setelah terakhir kali dimenangkan pada musim 1999-2000 lalu.
Lantas siapa saja pelatih debutan Liga 1 musim 2023/24 yang berpotensi mengikuti jejak sukses Bernardo Tavares? berikut beberapa kandidatnya:
1. Marcelo Rospide (Persik)
Di Liga 1 musim baru, Persik Kediri memutuskan untuk memakai jasa pelatih asing yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di sepak bola nasional.
Dia adalah Marcelo Rospide. Meski baru melatih di Liga 1, secara pengalaman dirinya sudah mengenal betul kultur sepak bola Asia, karena pernah melatih di Liga China.
Sebelumnya ia pernah menangani tim besar Liga Brasi, Gremio. Secara teknis, pelatih berusia 52 tahun tersebut juga mumpuni karena berlisensi PRO, yang merupakan lulusan dari Universidade Federal do Rio Grande dio SUL (UFRGS).
Ia meraih spesialisasi pelatih sepakbola dari Pontificia Universidade Catolica do Rio Grande (PUCRS). Sayang, reputasi baik itu tidak menjamin ia bisa membawa Persik bersaing merebut gelar juara Liga 1 2023/24.
Lantaran persaingan bakal sengit. Bisa bertahan hingga akhir musim saja sudah bagus, mengingat kekuatan Persik juga didesain bukan untuk bersaing gelar, tetapi tetap bertahan di Liga 1.
Aidil Sharin Sahak
Selanjutnya ada Aidil Sharin Sahak. Pelatih asal Singapura ini didatangkan oleh Persikabo 1973 ke Liga 1 pada Januari 2023 lalu.
Ini jadi pengalaman pertama Aidil Sharin Sahak melatih di Indonesia. Sebelumnya ia menangani tim Kedah FA (Malaysia) dan Home United (Singapura).
Kehadirannya langsung membawa aura positif terhadap Persikabo 1973. Hal itu dibuktikan ketika mereka menang 4-1 di pertandingan uji coba beberapa waktu lalu.
Torehan tersebut tentu membuat sejarah baru dan jadi bahan bakar semangat untuk menyambut Liga 1 musim depan bagi Aidil Sharin dan timnya.
Sayangnya tangan dingin Aidil Sharin tak diimbangi oleh skuad yang mumpuni untuk bersaing merebut gelar Liga 1 musim depan.
2. Marian Mihail (PSS Sleman)
Kemudian ada Marian Mihail. PSS Sleman memboyongnya ke Liga 1 sebagai pelatih utama, karena memiliki segudang pengalaman dan prestasi sehingga dianggap layak menangani tim Super Elang Jawa.
Marian Mihail adalah pelatih sepak bola asal Rumania yang lahir pada tanggal 7 Mei 1958 di Brasov, praktis saat ini usianya baru akan memasuki 65 tahun. Sosoknya dikenal sebagai pelatih sepak bola berpengalaman.
Tercatat ia pernah menangani beberapa tim top baik di Eropa maupun Asia. Di Eropa, Marian Mihail menangani klub langganan Liga Champions, Steaua Bukarest hingga menjadi direktur teknik timnas Rumania.
Setelah melepas jabatan sebagai direktur teknik di tahun 2014, dirinya kembali ke klub untuk kembali menjadi pelatih sepak bola.
Hingga akhirnya di tahun 2019, Marian Mihail menjabat instruktur teknis dan dosen untuk kursus lisensi Pro UEFA di federasi Rumania.
Di Asia, ia pernah melatih Al-Wahda FC hingga Al-Riyadh. Dilihat dari pengalaman jelas Marian Mihail cukup mumpuni untuk menjadi pelatih yang bisa mengangkat performa PSS musim depan.
Tetapi sayangnya selama pramusim, PSS di bawah asuhan Marian Mihail mengalami performa yang anjlok karena hanya bisa imbang 1 kali, dan menag 1 kali dari 2 laga uji coba melawan Persib dan Borneo FC.
Mauricio Souza (Madura United)
Terakhir ada Mauricio Souza. Pelatih asal Brasil ini didatangkan ke Liga 1 oleh Madura United. Dari catatan riwayatnya, Souza cukup berpengalaman dengan lisensi UEFA Pro-nya.
Meski berlisensi kepelatihan UEFA Pro, pengalaman melatih Mauricio Souza justru banyak di Liga Brasil. Salah satu tim besar yang pernah ditangani adalah Flamengo.
Membesut Madura United akan jadi kali pertama dirinya melatih di Liga 1. Tetapi ada potensi Mauricio Souza mengulang sukses Bernardo Tavares, sebagai pelatih debutan yang bisa meraih prestasi.
Sebab ia menangangi tim yang penuh dengan bintang berpengalaman semisal bek Fachruddin Aryanto, Lulinha hingga Beto Goncalves.
Musim lalu Madura United finis di peringkat ke-7, bukan tidak mungkin musim depan mereka bisa menyelesaikan kompetisi di posisi lebih baik lagi bersama Mauricio Souza.