Bedah Kualitas Destiny Udogie, Calon Pewaris Takhta Theo Hernandez di AC Milan
INDOSPORT.COM - Belum juga memainkan satu laga untuk klub barunya, Tottenham Hotspur, Destiny Udogie sudah dikaitkan dengan tim lain yakni AC Milan di bursa transfer musim panas 2023.
Hal ini disebabkan oleh isu tidak adanya rencana The Spurs untuk memasukkan Udogie ke dalam skema manajer Ange Postecoglou pada musim depan.
Udogie memang bukan pemain yang datang atas arahan manajer baru tersebut melainkan Antonio Conte yang menebusnya seharga 18 juta Euro pada bursa transfer musim panas tahun lalu.
Namun kini Conte sudah kehilangan jabatan sebagai bos Tottenham usai pemecatan yang ia alami pada Maret lalu meski sebenarnya masih menyisakan kontrak dua bulan lagi.
Saat dilatih oleh Conte, Tottenham bermain dengan skema 3-5-2, 3-4-3, 3-4-2-1 dan variasi taktik yang mengandalkan wing-back lainnya sehingga pembelian Udogie dari Udinese adalah sebuah keputusan bijak.
Hanya saja Postecoglou punya pendekatan yang berbeda. Bersama Celtic, manajer Austalia berdarah Yunani itu lebih senang dengan pakem 4-3-3 yang sudah memberikannya sukses di Skotlandia dan juga Jepang.
Itulah kenapa kini masa depan Destiny Udogie yang berposisi sebagai bek sayap menjadi buah bibir. Jika berniat membatalkan transfernya ke Tottenham Hotspur maka AC Milan, Inter Milan, dan Juventus bersedia menampung.
Hal ini seperti yang diisyaratkan oleh agen sang pemain 20 tahun itu sendiri, Stefano Antonelli. Pada Sky Sports ia berujar jika kliennya terikat kontrak dengan Tottengham namun tetap ada kans terus merumput di Italia untuk menggali pengalaman.
Udogie dijadwalkan akan ikut dalam skuad Tottenham yang menjalani pramusim di Thailand namun bursa transfer belum akan ditutup sampai dua bulan lagi masih membuka banyak kemungkinan.
AC Milan adalah salah satu klub yang bisa memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan mereka. Udogie bisa bersinar di San Siro.
1. Talenta Top Italia yang Juga Milanisti
AC Milan boleh dibilang punya peluang lebih besar untuk mendapatkan Destiny Udogie ketimbang Juventus atau Inter Milan.
Pasalnya pemain keturunan Nigeria itu adalah seorang Milanisti atau pendukung I Rossoneri.
Pada 2021/2022 lalu bersama Udinese di pekan ke-27 Liga Italia ia sempat menjebol gawang AC Milan dan kemudian berkomentar soal perasaannya mencetak gol melawan tim yang didukung ketika masih kecil.
"Aku sangat senang bisa mencetak gol melawan AC Milan musim ini di stadion yang besar penuh sejarah seperti San Siro," beber Udogie pada The Italian Fottball Podcast.
"Saat aku kecil aku selalu menonton pertadingan AC Milan. Aku penggemar mereka dan menyukai Ronaldinho dan kemudian coba menirunya," tambah pemuda yang lahir di Verona, Italia, tersebut.
Ditambah lagi Destiny Udogie juga merupakan salah satu pemain muda paling berbakat di Liga Italia. Di kompetisi yang terkenal tidak ramah bagi bintang hijau tersebut ia malah bisa mengeruk 2.714 menit bermain sepanjang 2022/2023.
Ini membuat Udogie jadi pemain U-23 ketiga dengan jam terbang tertinggi di lima liga top Eropa dan hanya kalah dari Castello Lukeba (Lyon) dan Arnau Martinez (Girona).
Statistiknya bersama Udinese memang menunjukkan jika penggawa timnas Italia U-21 itu memang pantas diberi banyak kesempatan merumput.
Meski berposisi sebagai bek kiri namun ia adalah tulang punggung I Friulani dalam membangun serangan dengan total 109 progressive carries dari 33 penampilan atau yang terbanyak di antara rekan-rekan satu timnya.
Yang terbanyak kedua adalah Gerard Deuloferi dengan 72 progressive carries dan hal itu semakin menunjukkan betapa vitalnya peran sang rising star.
2. Pantas Gantikan Hernandez?
Progressive pass Destiny Udogie juga menyentuh angka 106 yang menjadikan pemain ketiga terbanyak di kategori tersebut di Udinese.
Tidak heran jika kemudian ia memiliki 4 assist dari angka harapan assist (xA) yang tidak begitu melenceng di 4,2.
Pantas pula AC Milan kemudian menaruh hati pada Udogie. Terutama saat masa depan Theo Hernandez jadi bahan pergunjingan.
Sejak kedatangannya dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2019, Hernandez sudah menjemla menjadi jimat AC Milan dan salah satu bek sayap kiri terbaik dunia namun ada kans ia akang hengkang.
Bermula dari polemik pemecatan Paolo Maldini dari kursi direktur AC Milan yang rupanya tidak dipandang sebagai kebijakan yang tepat oleh para pemain, beberapa di antaranya mengancam untuk pergi menyusul sang legenda.
Hernandez adalah salah satunya dengan Atletico Madrid dan Newcastle United jadi destinasi yang memungkinkan. Jika benar akan angkat koper, maka AC Milan butuh pengganti sepadan.
Dalam sejumlah aspek seperti rataan assist (0,2:0,1), akurasi umpan (82,99%:81,06%), jumlah duel (12:8,6), tekel (2,4:1,4), dribel sukses (1,8:0,7), dan persentase dribel sukses (50,98%:35,71%) per 90 menit, Udogie lebih baik ketimbang Hernandez.
Hal ini memang menunjukkan jika Udogie memang punya potensi untuk mewarisi takhta Hernandez.
Terlebih di usianya yang baru 20 tahun. Dalam tempo beberapa musim mungkin kita akan membicarakan namanya dalam depat bek sayap terbaik dunia.
Jika memungkinkan, AC Milan harus mengejar Destiny Udogie pada bursa transfer musim panas ini entah itu dengan kontrak pinjaman maupun permanen.