Tercipta untuk Bikin Gol, Bedah Kualitas Goncalo Ramos Si Calon Predator Kotak Penalti Man United
INDOSPORT.COM - Goncalo Ramos masuk dalam daftar nama incaran Manchester United dalam usaha mereka mencari striker baru di bursa transfer musim panas 2023.
Performa apiknya bersama timnas Portugal dan Benfica membuat pemain 22 tahun itu sukses mencuri perhatian Setan Merah.
Sebenarnya Manchester United tidak menempatkan Ramos dalam skala prioritas tertinggi mengingat masih cukup banyak sosok lain yang juga akan tersedia pada pasar kali ini.
Sebut saja Harry Kane, Rasmus Hojlund, dan Victor Osimhen namun ketiganya butuh digaet dengan mahar setara atau bahkan lebih dari 100 juta Euro.
Menurut laporan dari The Daily Mail dan Correio da Manha, Ramos hanya akan dilabeli Benfica seharga 80 juta Euro saja.
Terbilang tetap mahal bagi Manchester United yang sejatinya tidak punya banyak bujet untuk dihabiskan pada bursa transfer kali ini namun kualitas yang ditawarkan sang wonderkid cukup sepadan.
Piala Dunia 2022 jadi batu loncatan Goncalo Ramos untuk memperkenalkan dirinya pada publis luas kala ia mampu memborong tiga gol dan satu assist dari dua start saja di Qatar.
Rupanya di level klub pun jebolan akademi Benfica itu juga tak kalah tajam. Untuk tim berjuluk Aguias tersebut, total ada 27 gol dan 12 assist yang dibukukan Ramos dalam 47 laga lintas ajang.
Usianya yang masih sangat muda dan potensi besar membuat Ramos digadang-gadang cocok untuk menjadi penghapus krisis 'nomor 9' yang dialami Manchester United.
Penelusuran lebih dalam akan membuat kita semakin yakin jika Ramos memang predator yang terlahir untuk menghantar gol demi gol di Old Trafford.
1. Tipe Striker Langka
Dewasa ini jarang sekali menemukan striker yang lebih banyak beroperasi di kotak penalti dan menunggu peluang untuk dikonversi menjadi gol. Goncalo Ramos termasuk dalam tipe ini dan tidak heran jika ia mengundang banyak perhatian.
Opta mencatat jika di ajang liga musim lalu 87 dari 98 tembakan yang ia lepaskan bertempat dalam kotak penalti lawan. Rahasia untuk bisa mendapatkan sedemikian banyak peluang di area krusial itu adalah kecerdikannya dalam mengatur posisi untuk selalu berdiri di titik buta penjaganya.
Musim lalu Ramos berhasil mencetak 10 gol dari wilayah kotak enam yard yang mana mencakup 53% dari jumlah lesakannya khusus di Liga Portugal.
Hanya Erling Haaland (12) yang punya total gol jarak dekat lebih banyak darinya sedangkan cuma Ivan Toney (57%) dan Luuk de Jong (62%) saja yang memiliki persentase lebih.
Tentu saja bermain untuk salah satu tiga tim terbaik Portugal membuat Ramos punya jaminan mendapat servis bola-bola matang namun kemampuan bikin gol Ramos tetap tidak bisa disepelekan.
Masih dari Opta, Goncalo Ramos tercatat memiliki angka harapan gol (xG) sebesar 0,80 per 90 menit. Tidak ada pemain di lima liga top Eropa yang minimal bermain 1500 menit di liga yang bisa mengunggulinya.
Statistik tersebut bisa ia jaga meski bisa melepas 3,8 tembakan tiap bertanding yang artinya hampir semua shoot Ramos berkualitas tinggi. Haaland pun berada di kisaran yang sama.
Yang semakin menunjukkan jika Ramos adalah 'nomor 9' klasik adalah bagaimana ia pandai mengkonversi umpan silan yang ditujukan padanya. Dari skema open play, 43 peluang bisa ia hasilkan dari sodoran rekannya dan tidak ada pemain lain di Liga Portugal yang dapat mengumpulkan lebih banyak.
Jika bergabung dengan Manchester United, maka ia akan menolong The Red Devils untuk bisa punya variasi lebih saat coba membuka celah pertahanan lawan.
Musim lalu Manchester United adalah tim kedua terbawah (30,5%) di Liga Inggris yang melancarkan bola ke kotak penalti lawan menggunakan crossing dan variasinya. Berbeda dengan Benfica yang karena punya Ramos dapat bergantung pada crossing sampai 42,2%.
2. Pasti Starter
Meski level Liga Portugal dan Liga Inggris cukup jauh namun bergabung dengan Manchester United tidak akan membuat Goncalo Ramos kehilangan status starter.
Ia akan langsung jadi opsi penyerang tengah terbaik di Old Trafford berdasarkan statistik musim lalu.
Di 2023/2024 sepeninggal Cristiano Ronaldo yang hengkang pada bursa transfer musim dingin, Manchester United harus bergantung pada Anthony Martial, Wout Weghorst, dan Marcus Rashford sebagai center forward.
Sayangnya ketiganya tidak ada yang bisa menjalankan tugas itu dengan baik. Weghorst pada awalnya memberi harapan positif namun bomber pinjaman dari Burnley itu terlalu sering membuang peluang sementara Martial rajin cedera dan Rashford lebih efektif bermain di sayap kiri.
Dapat dilihat dari perbandingan di bawah ini jika Ramos mengungguli tiga pemain tadi dalam urusan rataan gol, gol non-penalti, gol dari dalam kotak penalti, gol dengan sundulan, jumlah tembakan, dan tentu persetase duel udara per 90 menit.
Sangat menunjukkan jika Manchester United memang sangat merindukan sosok predator di sepertiga akhir lapangan.
Di bidang akurasi tembakan memang angka 46,99% yang Ramos dapatkan bukan yang terbaik namun itu karena ia menembak lebih sering ketimbang Martial, Rashford, dan terutama Weghorst.
Dengan membelinya, maka para kreator serangan Manchester United seperti Bruno Fernandes, Christian Eriksen, Diogo Dalot, Luke Shaw, dan Mason Mount akan punya target man.
Para winger juga akan diuntungkan karena lawan pun akan bingung dengan siapa yang bakal menjadi penyelesai peluang Setan Merah musim depan. Di 2022/2023 kebanyakan para defender akan bersiap melakukan cover begitu bola jatuh ke kaki Rashford.
Maka dari itu rasanya 80 juta Euro bukan sebuah investasi mahal oleh Manchester United untuk Goncalo Ramos mengingat bursa transfer dewasa ini juga sudah dikuasai inflasi gila-gilaan.