Bedah Kualitas Maciej Gajos, Eks Rekan Egy di Lechia Gdansk yang Bakal Merapat ke Persija
INDOSPORT.COM – Klub papan atas Liga 1, Persija Jakarta, dikabarkan akan menggaet pemain asing asal Eropa, yakni Maciej Gajos, dari Lechia Gdansk.
Kabar ini beredar luas di media sosial yang menyebutkan pemain berpaspor Polandia itu akan menjadi pemain asing keempat tim Macan Kemayoran tersebut.
Sebelumnya, Persija sendiri menjadi tim Liga 1 yang belum memiliki pemain asing komplet, karena baru memiliki tiga pemain yakni Ondrej Kudela, Ryo Matsumura, dan Marko Simic.
Padahal tim arahan Thomas Doll itu dalam waktu dekat sudah harus memulai kampanyenya di Liga 1 dengan menghadapi sang juara bertahan, PSM Makassar.
Meski demikian, pelatih asal Jerman itu masih bersabar menunggu para pemain asingnya tiba, sebelum bursa transfer Liga 1 ditutup.
Kini kesabaran Thomas Doll pun akan tuntas seiring kabar kedatangannya Maciej Gajos ke Persija Jakarta dari Lechia Gdansk.
Pemain berusia 32 tahun itu dikabarkan akan menjadi pengganti Hanno Behrens yang memutuskan pulang kampung dan kembali ke Jerman.
Nantinya, Maciej Gajos akan diplot sebagai gelandang serang atau pengatur serangan Persija di bawah arahan Thomas Doll.
Hanya saja kedatangannya baru sebatas rumor. Namun indikasi kepindahannya pun menguat seiring kebutuhan Persija akan gelandang baru.
Karena berpotensi bergabung Persija Jakarta dalam waktu dekat, INDOSPORT pun akan mencoba membahas kualitas serta rekam jejak Maciej Gajos.
1. Profil Maciej Gajos
Dibandingkan dengan pemain asing Persija Jakarta musim lalu, Maciej Gajos tak punya nama besar karena kiprahnya yang banyak dihabiskan di Polandia.
Pemain kelahiran Blachownia pada 19 Maret 1991 itu mengawali kariernya di sepak bola di level akademi bersama Rakow Czestochowa.
Pada tahun 2009, Maciej Gajos berhasil promosi ke tim utama Rakow Czestochowa dan bermain selama tiga tahun bersama klub Polandia itu dengan mencatatkan 92 penampilan dan 19 gol.
Pada 2012, Maciej Gajos kemudian hijrah ke ke Jagiellonia dan mampu bertahan selama tiga musim bersama klub Polandia lainnya itu.
Di Jagiellonia, Maciej Gajos mampu membuat 108 penampilan dengan sumbangan 23 gol dan 14 assist, yang membuatnya ditebus oleh Lech Poznan pada 2015 dengan harga 500 ribu euro.
Di Lech Poznan Maciej Gajos mampu bertahan lama yakni hingga 2019 dan membawa timnya meraih gelar juara Piala Super Polandia 2016/17, dengan total 151 penampilan serta mencetak 18 gol dan 10 assist.
Petualangannya kemudian berlanjut ke Lechia Gdansk pada 2019, di mana di klub ini ia menjadi rekan Egy Maulana Vikri di tim utama.
Hingga saat ini, Maciej Gajos masih menjadi penggawa Lechia Gdansk dan masih terikat kontrak hingga tahun depan atau Juni 2024.
Hal tersebut membuat Persija pun harus menebusnya jika ingin membawa Maciej Gajos ke Tanah Air dan bermain di Liga 1 2023-2024.
Lalu, bagaimana dengan kualitas Maciej Gajos selama berseragam Lechia Gdansk, terutama pada musim 2022/23 lalu?
2. Kualitas Maciej Gajos
Pada musim 2022/23 lalu, Maciej Gajos gagal membawa Lechia Gdansk bertahan di kasta teratas atau Ekstraklasa dan terdegradasi karena finis di posisi ke-17 dari 18 tim.
Meski Lechia Gdansk terdegradasi, Maciej Gajos mampu tampil apik secara individu, sehingga mampu menarik minat dari Persija,
Di musim 2022/23 lalu, Maciej Gajos tampil sebanyak 29 kali dari 34 pertandingan di Ekstraklasa, di mana 22 kali di antaranya ia menjadi starter dengan rata-rata bermain selama 66 menit per laga.
Dari jumlah penampilan itu, ia mencetak empat gol, dengan rasio mencetak rata-rata satul gol setiap 478 menit. Catatan yang tak cukup baik.
Akan tetapi catatan gol itu terbilang wah bagi seorang gelandang, mengingat Maciej Gajos hanya membuat rata-rata 1,1 tembakan ke gawang dan punya konversi gol sebesar 13 persen.
Sebagai gelandang, Maciej Gajos punya kemampuan mumpuni dalam mengatur permainan, dengan melepaskan 25,5 operan akurat per laga dan melepaskan rata-rata 0,7 umpan kunci per laga.
16,7 operan dari 25,2 operannya itu dibuat di area lawan, yang menunjukkan bahwa Maciej Gajos kerap melepaskan operan progresif yang membantu timnya menyerang.
Tapi keunggulan ini berbanding lurus dengan kelemahannya, di mana Maciej Gajos rata-rata kehilangan 10,4 kali bola per laga dan kerap melakukan pelanggaran dengan rata-rata 0,9 pelanggaran per laga.
Terlepas dari kelemahannya itu, Maciej Gajos punya daya pikat dalam kemampuannya menempati berbagai posisi di lini tengah.
Ia bisa menjadi gelandang serang ataupun gelandang tengah dan gelandang bertahan, sama seperti Hanno Behrens dalam skema Thomas Doll.