Bedah Kualitas Alvaro Morata untuk AC Milan, Pantaskan Mantan Lawan Gusur Takhta Olivier Giroud?

INDOSPORT.COM - Alvaro Morata semakin santer dikaitkan dengan AC Milan di bursa transfer musim panas kali ini berhubung I Rossoneri memang tengah mencari striker baru.

Beramai-ramai berbagai outlet media ikut mengabarkan jika kembalinya sang penyerang internasional Spanyol ke Liga Italia sudah semakin dekat dan munkin bisa diresmikan tidak lama lagi.

Gianluca Di Marzio mengklaim jika AC Milan telah melakukan kontak dengan Atletico Madrid untuk membahas klausul rilis seharga 10 juta Euro yang kabarnya memang ada dalam kontrak mereka dengan Morata.

Sedangkan Tuttosport melansir jika demi memuluskan kepindahannya ke San Siro, Morata rela menurunkan jumlah gajinya.

Saat ini bersama Atletico Madrid yang masih mengikatnya untuk dua tahun ke depan, pemain 30 tahun itu menerima sekitar 9,8 juta Euro per musim.

Di AC Milan tidak ada pemain yang dibayar lebih dari 7 juta Euro tiap tahunnya dan itulah kenapa Alvaro Morata memang harus memangkas upahnya sendiri jika memang mau berbaju merah dan hitam musim depan.

Sebenarnya opsi AC Milan untuk pos pemain depan bukan hanya Morata saja. Masih ada sejumlah nama yang dipertimbangkan oleh manajemen.

Contohnya saja Gianluca Scamacca yang saat ini berstatus penggawa West Ham United. Ia juga masuk dalam radar AC Milan namun terlalu banyak persaingan untuk mendapatkannya mengintat AS Roma, Juventus, dan Inter Milan pun ikut memantau.

Itulah kenapa kemudian Morata dijagokan akan jadi pilihan pamungkas. Meski ia pernah menjadi andalan Juventus di dua periode berbeda, namun ia akan tetap diterima di kota mode dengan tangan terbuka.

Selain itu pun statistik juga membuktikan jika eks Real Madrid dan Chelsea itu memang pantas menjadi ujung tombak baru AC Milan di 2023/2024.

1. Catatan Oke di Atletico

Olivier Giroud dalam dua musim terakhir membuktikan jika ia adalah ujung tombak idaman AC Milan. Selain handal dalam mencetak gol, bomber Prancis itu juga bisa menjadi pemantul bola untuk membuka ruang bagi rekannya.

Namun tidak bisa dipungkiri jika Giroud sudah menginjak 36 tahun dan Il Diavolo Rosso harus sudah berpikir soal masa depan tanpanya.

Alvaro Morata sendiri sudah tidak bisa dianggap muda juga mengingat ia pun telah menginjak kepala tiga namun setidaknya ia masih punya harapan karier yang lebih panjang.

Selain itu secara perbandingan statistik pun Morata memang punya sejumlah keunggulan ketimbang Giroud dengan data dari Squawka dengan satuan per 90 menit jadi acuan.

Dalam hal duel udara, Giroud yang memiliki tinggi 192 cm atau tiga cm di atas Morata masih boleh menepuk dada namun untuk aspek vital lain sang senior harus mengaku kalah.

Kedua pemain sama-sama mengemas 13 gol di ajang liga untuk klub masing-masing tapi Morata lebih mematikan dan efektif.

Semua lesakan Morata tercipta dari skema non-penalti sedangkan Giroud masih butuh tiga tendangan dari titik putih untuk mencapai jumlah gol yang sama.

Namun tidak ada salahnya memang punya gol dari situasi penalti hanya saja Morata pun juga unggul dalam hal efektifitas seperti 53,23% akurasi tembakan yang jumlahnya mencapai 3 per laga.

Angka harapan gol (xG) Morata menurut FBref juga lebih rendah dengan hanya 11,8 namun dengan demikian masih bisa 13 kali menjebol gawang lawan. Giroud pun juga melampaui xG yang berjumlah 12,7 namun tidak sebaik sang pembanding.

Terlebih sumber yang sama juga menyebutkan jika Alvaro Morata hanya menerima 102 umpan progresif dari 36 laga di Liga Spanyol. Bandingkan dengan Olivier Giroud yang masih bisa mendapatkan sodoran progressive pass 152 kali dari 32 penampilan.

2. Pantas Direkrut

Mungkin yang harus Alvaro Morata tingkatkan lebih banyak untuk bisa dianggap pantas menggantikan Olivier Giroud sepenuhnya adalah aspek link-up.

Stefano Pioli selaku pelatih AC Milan sepertinya ingin punya 'nomor 9' yang tidak hanya jago mencetak gol namun juga membuka jalan bagi rekannya mendapat peluang.

Setiap bertanding, Giroud bisa memproduksi 0,3 assist dari 1,1 umpan kunci dan 2,4 lay-off.

Sementara itu Morata hanya punya 0,1 assist yang terasa wajar karena ia pun hanya punya 0,9 kreasi peluang dibarengi 1,1 lay-off.

Dengan hanya perlu mengeluarkan 10 juta Euro, rasanya AC Milan memang pantas untuk mendatangkan Alvaro Morata dari Atletico Madrid.

Ia bukanlah opsi premium yang langsung bisa membuat mereka dapat bersaing dengan kesebelasan-kesebelasan top dunia namun saat ini AC Milan memang tidak lagi punya rencana berbelanja terlalu mahal.

Strategi bursa transfer I Rossoneri kini adalah mencari pemain muda berbakat yang nantinya bisa dijual dengan harga tinggi dan memodali pencarian bakat selanjutnya.

Morata hanya akan jadi katalis sebelum sistem ini bisa berfungsi dengan baik di masa depan. Bagaimanapun juga AC Milan butuh pemain jadi yang bisa menjadi tumpuan tim.

Dengan pengalaman menjadi juara saat masih berkostum Juventus, Alvaro Morata pun bisa jadi sumber pengalaman yang bagus untuk ruang ganti.

Dapat dibilang pemilik 64 caps timnas Spanyol itu akan jadi rekrutan bursa transfer yang low risk, high reward. Minin resiko namun berpeluang sukses cukup tinggi.