x

Eropa Ketar-ketir! Dalam 5 Tahun Liga Arab Saudi Jadi yang Terbaik di Dunia

Senin, 3 Juli 2023 15:20 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Sepak bola Eropa wajib ketar-ketir dengan perkembangan Liga Arab Saudi, yang berpotensi menjadi terbaik di dunia hanya dalam kurun waktu lima tahun saja.

INDOSPORT.COM – Sepak bola Eropa wajib ketar-ketir dengan perkembangan Liga Arab Saudi, yang berpotensi menjadi terbaik di dunia hanya dalam kurun waktu lima tahun saja.

Seperti yang diketahui, sepak bola Asia tengah bergeliat lewat kiprah Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir, terutama di bursa transfer musim panas 2023 ini.

Kiprah Arab Saudi ini terlihat sejak kedatangan Cristiano Ronaldo ke Al Nassr pada akhir tahun 2022 lalu, usai dilepas oleh Manchester United.

Kedatangannya menambah semarak kompetisi teratas tersebut. Bahkan sang megabintang tak ragu menyebut bahwa Liga Arab Saudi bisa menjadi salah satu dari lima liga top di dunia.

“Jika mereka (Arab Saudi) melanjutkan apa yang mereka inginkan dalam lima tahun ke depan, saya pikir Liga Arab Saudi bisa menjadi lima liga terbaik di dunia,” ujar Ronaldo pada Juni 2023 lalu.

Baca Juga

Komentar Cristiano Ronaldo tersebut sempat dicemooh, mengingat Liga Arab Saudi tak punya daya tarik ketimbang liga-liga lainnya.

Apalagi Eropa masih menjadi kiblat sepak bola, di mana banyak pemain dari seluruh dunia berbondong-bondong berkarier di benua biru.

Baca Juga

Tapi komentar Ronaldo itu bukanlah isapan jempol belaka. Apalagi jika melihat keseriusan Arab Saudi dalam membangun sepak bolanya.

 Keseriusan ini terlihat dari sepak terjangnya dalam enam bulan terakhir, termasuk dalam memboyong bintang-bintang besar untuk menambah daya tarik.

Selain itu, ada beberapa faktor lainnya mengapa Liga Arab Saudi bisa memenuhi prediksi Cristiano Ronaldo dan menjadi salah satu liga terbaik dunia yang membuat Eropa bisa ketar-ketir. Apa saja faktor itu?

Baca Juga

1. 1. Investadi di Infrastruktur

Cristiano Ronaldo saat latihan bersama pemain Al Nassr. (Foto: REUTERS/Ahmed Yosri)

Dalam beberapa dekade terakhir, sepak bola Asia selalu tertinggal dari Eropa. Ketertinggalan ini terlihat jelas dari infrastruktur.

Belakangan Arab Saudi mulai membenahi sektor infrastruktur ini seiring keinginan menjadi tuan rumah Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030.

Infrastruktur pun tak hanya soal stadion saja. Fasilitas latihan, akademi, hingga investasi terhadap teknologi untuk meningkatkan performa pemain.

Dengan sokongan luar biasa dari pemerintah melalui Public Investment Fund (PIF), investasi terhadap infrastruktur ini bisa berlangsung cepat.

Dengan kecepatan pembangunan infrastruktur ini, Liga Arab Saudi pun bisa menyamai infrastruktur Eropa yang lebih maju sejak lama.

Baca Juga

2. Gerogoti Bintang-bintang Eropa

Meningkatkan infrastruktur hanya meningkatkan kualitas sepak bola Arab Saudi secara pribadi, tapi tak meningkatkan daya tarik.

Untuk meningkatkan daya tarik agar selayaknya liga-liga top Eropa, diperlukan para pemain bintang untuk mau berlaga di Liga Arab Saudi.

Baca Juga

Kehadiran Cristiano Ronaldo pada akhir tahun 2022 lalu seakan membuka pintu bagi banyaknya bintang di sepak bola Eropa hadir.

Dengan sokongan dana luar biasa dari PIF yang mengakuisisi empat klub teratas Arab Saudi, banyak bintang Eropa bergabung dan bukan bintang yang telah berusia senja atau di masa akhir kariernya.

Sebagai contoh adalah Ruben Neves yang bergabung Al Hilal meski baru berusia 26 tahun. Belum lagi dengan ambisi mendatangkan Bernardo Silva yang baru berusia 28 tahun dan para pemain dengan nama besar lainnya.

Baca Juga

2. 3. Strategi Meningkatkan SDM di Sepak Bola

Cristiano Ronaldo saat latihan bersama pemain Al Nassr. (Foto: REUTERS/Ahmed Yosri)

Hadirnya para bintang ini meningkatkan sepak bola Arab Saudi, terutama bagi pemain yang bisa belajar satu dua hal dari para bintang-bintang yang didatangkan.

Tapi Liga Arab Saudi sadar bahwa bintang-bintang Eropa itu hanya akan memberikan dampak dalam waktu singkat, sehingga dibutuhkan strategi yang Sustain untuk meningkatkan SDM.

Hal ini mulai ditunjukkan Arab Saudi dengan strateginya mendatangkan pelatih kelas dunia yang sebelumnya berkarier di Eropa untuk meningkatkan kualitas pemainnya agar setara benua biru.

Sebagai contoh ada Nuno Espirito Santo yang didatangkan Al Ittihad usai dipecat Tottenham Hotspur dan berhasil membawa timnya menjadi juara Liga Arab Saudi 2022/23.

Strategi meningkatkan SDM ini berlanjut dengan keinginan Arab Saudi merekrut Massimiliano Allegri hingga Jose Mourinho untuk menjadi pelatih.

Meski mendapat penolakan, tapi strategi ini dan kekuatan finansial bisa menjadi daya tarik bagi pelatih-pelatih top Eropa merapat ke Arab Saudi dan membantu perkembangan sepak bolanya.

Cristiano RonaldoArab SaudiIn Depth SportsLiga Arab SaudiIndepth

Berita Terkini