Biaya Pergantian Rumput JIS Capai Rp6 Miliar, Begini Penjelasan Ahli
INDOSPORT.COM - Biaya perombakan rumput Jakarta International Stadium (JIS) demi persiapan Piala Dunia U-17 ditaksir mencapai Rp6 Miliar.
Seperti diketahui, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-17 yang dihelat mulai November 2023.
Namun, polemik mulai bermunculan saat jadwal tersebut bentrok dengan agenda konser musik grup band ternama asal Inggris, Coldplay.
Pasalnya, Coldplay sudah terlebih dahulu membayar sewa Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta sebagai venue konser. Alhasil, PSSI mesti mencari alternatif tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
Jakarta International Stadium (JIS) digadang-gadang menjadi salah satu yang diusulkan untuk menjadi venue ajang Piala Dunia U-17.
Namun, usulan tersebut masih menuai pro dan kontra lantaran JIS dinilai masih belum memenuhi standar kualifikasi FIFA.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono, menuturkan hasil peninjauan Jakarta International Stadium (JIS) kemarin, Selasa (04/07/23), permasalahan rumput lapangan menjadi salah satu yang harus dibenahi.
"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," jelas Basuki Hadimoeljono, Selasa (04/07/23).
"Namun ada solusinya. Kita akan ganti semua rumput tersebut, menurut pak Qamal sebagai ahli, rumput harus diganti kalau mau 3 bulan bisa dipakai. Saya tanya pak Qamal untuk biaya sekitar 6 Miliar," jelas Basuki.
Basuki juga menjelaskan bahwa total ada 165 stadium di Indonesia yang dievaluasi, 22 di antaranya diprioritaskan untuk direnovasi, termasuk stadion Kanjuruhan, Malang.
1. Penyebab Rumput JIS Tidak Sesuai Standar FIFA
Kemudian, dari total 22 stadium tersebut, ada yang mengalami rusak ringan, sedang, dan berat hingga harus dilakukan perobohan.
Basuki juga menyebutkan bahwa yang mengevaluasi soal kelayakan stadium tersebut terutama perihal permasalahan rumput ialah Qamal Mustaqin, Ahli Argonomi sekaligus Chairman Karya Rahma Prima.
Qamal Mustaqin, Ahli Argonomi sekaligus Chairman Karya Rahma Prima, menjelaskan soal penyebab rumput Jakarta International Stadium (JIS) belum sesuai dengan standar FIFA.
Qamal menerangkan bahwa rumput yang digunakan di Jakarta International Stadium (JIS) saat ini ialah berjenis jabonika yang ditanam di karpet sintetis, itu yang menjadi permasalahannya.
"Medianya dangkal jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari gak cukup," jelas Qamal Mustaqin, Selasa (04/07/23).
"Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari. Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 9 sampai 14.00. Ini yg masalah. Jenis rumput sama yang dipakai di Si Jalak Harupat, Bung Tomo, dan Palembang," imbuhnya.
Qamal Mustaqin sendiri merupakan sosok yang juga mengevaluasi 22 stadion di Indonesia termasuk yang memasang rumput di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta untuk persiapan ajang Asian Games.