Siapa Thiago Almada? Bintang Muda MLS yang Jadi Rebutan Man United dan Man City
INDOSPORT.COM – Duo raksasa Liga Inggris (Premier League), Manchester United dan Manchester City, tengah dikaitkan memburu bintang muda Major League Soccer (MLS), Thiago Almada.
Dilansir dari Daily Mail, kedua tim asal kota Manchester itu ingin memboyong bintang Atlanta United tersebut di musim panas ini.
Semula, Almada menjadi incaran AC Milan untuk menggantikan posisi Brahim Diaz yang telah pulang ke Real Madrid pada akhir musim 2022/23.
Namun rumor tersebut kemudian redam begitu saja, dan membuat Almada pun bebas dipinang oleh tim-tim lainnya pada bursa transfer musim panas 2023 ini.
Siapa sangka, kini minat terhadap pemain berusia 22 tahun datang dari dataran Inggris. Tak tanggung-tanggung, minat itu datang dari dua tim besar.
Dua tim tersebut adalah Manchester United dan Manchester City. Kedua tim papan atas Inggris ini ingin memboyong Thiago Almada untuk mengisi lini tengah kedua tim.
Meski telah mendatangkan Mason Mount, Man United kabarnya masih ingin mendatangkan Almada untuk menambah kedalaman skuad sekaligus regenerasi.
Sedangkan Man City ingin memboyong pemain berpaspor Argentina itu seiring perginya Ilkay Gundogan dan bakal hengkangnya Bernardo Silva.
Kabarnya Atlanta United selaku pemiliknya tak mematok harga mahal untuk Almada, yakni hanya 30 juta dolar AS atau setara Rp451 miliar saja, atau setara 27,5 juta euro.
Dengan minat yang datang dari Manchester United dan Manchester City, INDOSPORT pun akan mencoba mengulas sosok Thiago Almada tersebut, termasuk kualitasnya. Berikut ulasannya.
1. Mantan Penjual Buah
Bagi pendukung Timnas Argentina, Thiago Almada bukanlah nama asin, mengingat ia adalah bagian dari skuad La Albiceleste saat juara Piala Dunia 2022.
Selain itu bagi pecinta sepak bola Tanah Air, Almada juga bukan nama asing, mengingat ia sempat bermain melawan Timnas Indonesia pada FIFA Matchday Juni 2023 lalu.
Pemain kelahiran Ciudadela pada 26 April 2001 ini mampu masuk skuad Argentina di bawah arahan Lionel Scaloni meski masih berusia muda dan bermain di Amerika Serikat.
Berbeda dengan pemain Argentina lainnya yang bermain di Eropa usai bermain di liga lokal, Almada justru menapaki kariernya di Amerika Serikat.
Jalannya menjadi bintang sepak bola saat ini pun terbilang terjal. Sebelum bermain sepak bola, Almada dulunya adalah penjual buah keliling di Ciudadela.
Kesehariannya sebagai penjual buah dibarengi dengan pendidikan di sepak bola, di mana ia bermain di Santa Carla sebelum dipinang akademi Velez Sarsfield.
Sejak bergabung Velez Sarsfield pada 2006, Almada mampu menembus tim utama pada 2018 dan menjadi andalan di tim utama hingga 2022 dengan mencetak 24 gol dan 10 assist dari 100 laga.
Catatannya itu membuatnya dipinang Atlanta United di MLS pada Februari 2022 dengan harga 14,55 juta euro (Rp238 miliar).
Sejak bergabung pada tahun lalu, Almada mampu menjadi tulang punggung Atlanta United dengan torehan 15 gol dan 16 assist dari 49 pertandingan.
Catatan itu membuat Manchester United dan Manchester City meminatinya. Lalu, bagaimana kualitas Thiago Almada jika dilihat dari angka selama membela Atlanta United?
2. Pemain Versatile
Thiago Almada sejatinya berposisi asli sebagai gelandang serang. Tapi, ia bisa juga dipasang sebagai winger kanan atau kiri di Atlanta United.
Versatilitasnya dalam bermain membuatnya punya catatan mengagumkan dalam menyerang, dan membuatnya banyak diincar oleh klub-klub Eropa.
Sebagai gelandang serang, Almada banyak berkontribusi dalam menyerang yang terlihat dari rataan gol dan assistnya, yakni 0,30 gol per 90 menit dan 0,39 assist per 90 menit.
Kreativitasnya sebagai gelandang serang juga terlihat dari rataan Shot-Creating Actions-nya atau peluang berbuah tembakan dengan rataan 6,78 SCA per 90 menit.
Sebagai otak serangan, Almada diberkahi visi apik dalam hal mengoper dan dribel. Dari 66,11 operan yang ia buat per 90 menit, ia mampu membuat 9,57 operan progresif atau ke area lawan.
Soal dribel pun tak perlu diragukan lagi. Almada rata-rata melakukan 3,66 dribel ke area lawan dan memiliki rasio dribel melewati lawan cukup tinggi, yakni 2,94 kali per 90 menit.
Namun kemampuan menyerangnya tak dibarengi kemampuan bertahan yang mumpuni. Hal ini terbilang wajar karena tugasnya sebagai otak serangan.
Dari catatan apik itu, hanya ada noda kecil dalam karier Almada, yakni catatan tersebut dibuat di MLS yang punya level lebih rendah dari liga-liga top Eropa, termasuk Inggris.
Jika Manchester United dan Manchester City merekrutnya, ada kemungkinan Almada akan dipinjamkan terlebih dahulu ke klub Inggris atau Eropa lainnya untuk proses adaptasi.