Pilih Luka Romero Ketimbang Arda Guler, Blunder atau Langkah Cerdas dari AC Milan?
INDOSPORT.COM - Usai gagal mendapatkan Arda Guler, AC Milan cepat bertindak dengan mengamankan servis dari Luka Romero di bursa transfer musim panas 2023.
Remaja 18 tahun berpaspor Argentina itu digaet secara cuma-cuma usai kontraknya bersama Lazio habis per 1 Juli lalu.
Deal berdurasi empat tahun hingga Juni 2027 pun disepakati dan Romero akan mengenakan jersey nomor 18 di San Siro mengikuti jejak Riccardo Montolivo, Leonardo, juga Roberto Baggio.
Nama Romero sempat menjadi sensasi kala ia sudah menjadi bagian dari skuad senior Mallorca pada Juni 2020 lalu di usianya yang baru 15 tahun.
Di usia yang sama pemuda kelahiran Meksiko itu pun menjadi pemain termuda yang mentas di divisi teratas Liga Spanyol dan itulah yang kemudian membuat Lazio tertarik merekrutnya di bursa transfer musim panas 2021 dengan mahar 200.000 Euro.
Hanya saja bersama Lazio tidak banyak kesempatan bermain di tim inti bisa didapatkan oleh Romero.
Dalam tempo dua tahun hanya ada 21 penampilan berbuah satu gol yang berhasil ia dapatkan dalam balutan kostum I Biancocelesti dan kebanyakan dimulai dari bangku cadangan.
Wajar apabila kemudian apabila publik mempertanyakan komitmen AC Milan dalam mencari pemain ketika mereka lebih memilih Luka Romero ketimbang Arda Guler.
Guler yang pada akhirnya memilih bergabung bersama Real Madrid berada di usia sama dengan Romero namun dengan pengalaman di level profesional lebih banyak.
Di Fenerbahce yang merupakan klub pertamanya, Guler mampu membukukan 51 penampilan dengan sembilan gol dan 12 assist sebelum merampungkan transfer senilai 20 juta Euro ke ibu kota Spanyol.
1. Guler Lebih Hebat, Tapi...
Berbeda dengan Luka Romero, Arda Guler masih sangat belia namun ia menunjukkan jika dirinya memang siap bersaing di level tertinggi.
Salah satu bukti jika jebolan akademi Fenerbahce itu memang sudah mampu menjadi pemain pro top adalah versatilitas.
Guler mampu bermain di banyak posisi mulai dari gelandang serang, gelandang tengah, sayap kanan, sayap kiri, dan bahkan penyerang jika diperlukan.
Akan tetapi dimanapun ia ditempatkan dalam sebuah formasi, Guler akan cenderung beroperasi dari arah kanan guna memaksimalkan kaki dominan kirinya entah itu untuk menembak atau mengkreasikan peluang.
Kini sudah ada empat caps senior untuk Guler yang membela tim nasional Turki. Jauh berbeda dengan Romero.
Romero juga seorang pemain kidal dengan area sayap sebagai tempat beredar favorit namun tampak jelas jika ia masih belum sepenuhnya siap untuk bersaing di level puncak.
Bahkan Romero belum bisa menembus timnas senior Argentina dengan baru berkecimpung di jenjang U-20 dan U-18.
Hanya saja hal ini bukan jadi alasan untuk mengkerdilkan Romero di hadapangan Guler karena setiap pemain memiliki tahap perkembangan berbeda.
Sudah terlalu banyak contoh kasus dimana anak ajaib dengan cepat mencuri perhatian namun kemudian justru gagal mencapai potensinya karena berbagai alasan baik dari dalam maupun luar lapangan.
Luka Romero bersama AC Milan masih punya kans untuk sukses di sepakbola sama besarnya dengan Arda Guler di Real Madrid dan hanya waktu yang akan menjawab.
2. AC Milan Pantas Mundur
Sementara itu untuk AC Milan, mereka tidak perlu disalahkan kenapa gagal mendapatkan Arda Guler sebelum akhirnya memilih Luka Romero.
Tim manapun di dunia ini pastinya akan menjadi underdog jika harus bersaing membujuk pemain datang saat bursa transfer tiba andai lawannya adalah Real Madrid.
El Real memiliki kekuatan finansial lebih stabil bahkan ketika mereka sudah jor-joran untuk membeli Jude Bellingham (100 juta Euro) sekalipun sebelum mengikat Guler.
Prestis membela Real Madrid juga mengalahkan prestis klub manapun juga dengan sedikit sekali yang bisa menyamai level mereka.
Setidaknya AC Milan sudah berusaha sekuat tenaga dan bahkan sempat juga mengirimkan proposal resmi pada Fenerbahce.
Mereka siap menebus klausul rilis Guler yang seharga 18 juta Euro saja sebelum akhirnya takdir mengarahkan sang wonderkid menuju Real Madrid.
Toh Romero pun bisa tetap dipermak menjadi pemain kelas wahid asal AC Milan mau memberikan lingkungan yang mendukung.
Musim lalu I Rossoneri cukup dikritik karena tidak bisa memberikan jam terbang cukup untuk sejumlah pemain muda seperti Yacine Adli.
Padahal ia juga digadang-gadang bakal menjadi pemain besar namun pada akhirnya hanya dijadikan cadangan.
Sudah saatnya AC Milan move on dari Arda Guler dan fokus untuk menempa Luka Romero sebaik mungkin agar memenuhi potensinya.