Pedoman untuk Tim-tim Liga Inggris Cara Kebiri Ketajaman Kylian Mbappe Bersama Liverpool
INDOSPORT.COM - Kehadiran Kylian Mbappe di Liverpool bisa membuat semua tim Liga Inggris (Premier League) ketar-ketir karena ia bisa jadi monster kotak penalti seperti Erling Haaland. Bagaimana cara menghentikannya?
Bursa transfer musim panas 2023 yang sempat berjalan landai dibuat heboh baru-baru ini, setelah Liverpool dikabarkan bersedia membawa pergi Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain (PSG).
Liverpool sendiri sejauh ini sudah mendatangkan dua pemain anyar yaitu Alexis Mac Allister dari Leicester City dan Dominik Szoboszlai dari RB Leipzig.
Tak puas, Mbappe pun masuk dalam radar. Rumor itu dihembuskan oleh jurnalis asal Spanyol, Edu Aguirre.
"Liverpool telah mengajukan penawaran untuk Mbappe sebesar 200 juta euro atau sekira Rp3,3 triliun," kata Aguirre kepada El Chiringuito TV dikutip dari Tribal Football, Jumat (7/7/23).
Keputusan itu dinilai cukup berani, mengingat The Reds musim depan tidak bermain di Liga Champions, kompetisi antar klub elite Eropa yang paling bergengsi di Benua Biru.
Hal itu membuatnya menjadi kandidat yang tidak mungkin untuk mendapatkan Mbappe di jendela transfer kali ini. Kendati demikian, bukan berarti peluang Liverpool tidak ada.
Situasi Mbappe sendiri di PSG memang tidak harmonis. Sky Sports melaporkan tenggat waktu untuk dirinya mengambil keputusan adalah akhir Juli.
Jika Mbappe tak mau bertahan di Paris, maka PSG akan menjualnya ke klub yang berani membayar paling mahal seperti yang dilayangkan oleh Liverpool.
Sebab Liverpool sangat bisa membawa Mbappe ke Anfield jika tawaran mereka itu disetujui oleh PSG, sehingga mau tidak mau bomber asal Prancis harus bernegosiasi dengan pihak Liverpool guna membahas kepindahannya.
Kehadiran Kylian Mbappe nanti di Liverpool bisa membuat tim-tim Liga Inggris ketar-ketir, mengingat sang pemain sangat tajam sebagai seorang penyerang. Lantas adakah cara untuk meredamnya?
1. Cara Hentikan Kylian Mbappe
Kylian Mbappe berpeluang akan jadi penyerang menakutkan di Liga Inggris seperti Erling Haaland bersama Manchester City.
Musim lalu, Haaland tampil buas meski itu adalah musim pertamanya menjajal sepak bola Negeri Raja Charles. Ia diboyong The Citizens dari Borussia Dortmund tetapi langsung bisa beradaptasi.
Buktinya, Haaland keluar sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Inggris musim lalu dengan torehan 36 gol, serta membawa City juara.
Keperkasaan Erling Haaland di Manchester City bakal mendapat lawan sebanding di Liga Inggris musim depan dalam perburuan sepatu emas, jika Mbappe resmi bergabung dengan Liverpool.
Enam musim bergabung dengan PSG, Mbappe telah membuat 260 penampilan dan mencetak 212 gol serta 98 assist. Bukti sahih pemain 24 tahun itu adalah salah satu striker terbaik di Eropa saat ini.
Tidak heran juga jika nantinya Mbappe bisa membuat para kiper di Liga Inggris ketakutan berhadapan dengannya. Tetapi bukan berarti Mbappe tidak bisa diredam.
Salah satu caranya adalah menempatkan pemain yang sama berbahayanya di depannya untuk mengeksploitasi keterbatasan pertahanannya, serta menerapkan pressing tinggi agar tidak ada ruang bergerak untuk Mbappe.
Seperti diketahui, Mbappe adalah tipikal penyerang yang gemar diberi kebabasan untuk mengeksploitasi tanpa terpaku di depan gawang.
Klub-klub Liga Inggris juga harus mendapatkan keseimbangan yang tepat antara mencoba menghentikan Mbappe tetapi juga menciptakan ancaman dan mengeksploitasi ruang yang ditinggalkannya saat maju.
2. Pengalaman Bayern Munchen
Pada musim lalu, Mbappe bermain di dua posisi: Penyerang sayap kiri dan penyerang tengah.
Mbappe suka memulai serangannya dari posisi off-center dan membuat cut inside, terutama dari halfspace kiri. Ini menandakan bahwa Mbappe tampil baik jika memiliki ruang yang luas.
Cara tersebut pernah digunakan oleh tim-tim di Liga Prancis, Rennes misalnya yang bisa membuat Mbappe mati kudu hingga PSG berhasil dikalahkan 0-2 musim lalu.
Kepadatan yang membatasi ruang gerak sama dengan mematikan potensinya. Itulah sebabnya di laga melawan Rennes tadi Mbappe seperti mati kutu.
Tugas untuk menekan pemain bertahan ditambah ruang gerak terbatas karena kesamaan posisi dengan Neymar membuatnya tidak dapat bergerak dengan leluasa.
Ada juga cara mematikan ketajamannya dengan mengantongi pemain kreativ untuk memutus aliran bola ke Mbappe. Di PSG musim lalu, tugas ini diemban oleh Lionel Messi.
Cara tersebut digunakan oleh Bayern Munchen saat menang di babak 16 besar Liga Champions melawan PSG musim lalu.
Salah satu pencetak gol Bayern ke gawang PSG adalah Kingsley Coman. Dia yang menjadi penentu kemenangan saat Bayern menjalani laga tandang.
Koman kemudian mengungkap strategi Bayern untuk mematikan Mbappe dan Messi. The Bavaria berupaya keras untuk memutus koneksi Mbappe dan Messi hingga bisa meminimalisir ancaman ke gawang.
"Tak ada rencana anti-Mbappe," kata Coman menegaskan seperti dikabarkan oleh Telefoot.
"Hal paling penting adalah untuk memutus hubungannya dengan Lionel Messi. Biasanya, kami juga sebuah tim yang melakukan tekanan terlalu tinggi. Tapi di sana, kami juga turun ke bawah dan meninggalkannya sedikit lebih dalam," kata dia menambahkan.