Status Juru Kunci Berbuah Harga Tiket Kandang Bali United Turun Lagi
INDOSPORT.COM - Bali United pada akhirnya 'mengalah' untuk menurunkan harga tiket laga kandang. Keputusan ini diumumkan setelah Serdadu Tridatu jadi juru kunci pada klasemen Liga 1 2023-2024.
Bali United mengawali musim ini dengan penuh dinamika. Laga kandang pertama musim ini jadi momen terburuk setelah mayoritas suporter boikot dan Bali United kalah 0-1 dari PSS Sleman.
Momen buruk itu ditambah kekalahan menyakitkan atas Borneo FC di Stadion Segiri Samarinda, Sabtu (08/07/23). Bali United sempat memimpin lewat tandukan Privat Mbarga.
Namun, Borneo FC membalas dengan cepat lewat brace Matheus Pato dan sundulan Terens Puhiri. Kini, sang back to back juara Liga 1 2019 dan 2021-2022 jadi juru kunci di klasemen sementara Liga 1 2023-2024.
Bali United bukan saja kalah di pertandingan. Pada akhirnya, manajemen Bali United juga mengalah untuk menuruti permintaan suporter.
Untuk laga kandang kedua melawan Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (15/7/23), harga tiket dijual lebih murah.
Harga tiket tribune utara, timur dan selatan yang awalnya dijual Rp100 ribu diturunkan menjadi Rp80 ribu. Sementara tiket VIP dijual Rp350 ribu dari semula Rp400 ribu. Harga tiket ini berlaku untuk penjualan tanggal 9-12 Juli 2023.
"Dapatkan harga tiket spesial untuk semua kategori pembelian tiket dari 9-12 Juli 2023 sampai dengan pukul 21.00 WITA. Setelah itu harga kembali normal," tulis Bali United melalui instagram resminya, Minggu (09/07/23).
Menurunkan harga tiket memang menjadi pilihan realistis menatap pekan ketiga Liga 1 2023-2024. Dua kekalahan beruntun pada awal musim menjadi hasil yang mengejutkan bagi Bali United.
Dalam kekalahan kedua di Samarinda, bukan sekadar kalah dalam membuat jumlah gol. Strategi menyerang Bali United ala Teco juga sudah dibaca Borneo FC.
1. Kritik Wasit
Dari statistik Liga 1, meski Bali United unggul penguasaan bola 51 persen, tak banyak peluang yang didapat Jefferson Assis dkk. Bali United hanya melepaskan lima tembakan, dengan dua bola terarah ke gawang Nadeo Argawinata.
Sementara Borneo FC bermain lebih efektif. Total ada 16 tembakan yang dilepaskan Stefano Lilipaly dkk., dengan enam di antaranya mengarah ke gawang Adilson Maringa.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, lebih berbicara tentang wasit dalam dua kekalahan ini. Saat melawan Borneo FC, seharusnya Bali United mendapat satu penalti.
"Kita respect sama Borneo. Kita tahu kualitas dari Borneo, tapi keputusan dari wasit, beberapa kali sangat merugikan kita. Wasit berani kasih penalti buat Borneo, tapi saat bek lawan tendang kepala pemain saya di dalam area, itu penalti clear. Wasit lihat tapi tidak mau kasih," ucap Teco.
Menurut Teco, kejadian ini bukan yang pertama. Saat melawan PSS Sleman, Sabtu (1/7/23), Bali United juga seharusnya mendapat penalti lewat momen Privat Mbarga.
"Sudah dua pertandingan tim ini sangat dirugikan. Mudah-mudahan lawan Madura United, mereka bisa memperbaiki diri dan lebih fair," jelas Teco.
Hal sama turut diungkapkan bek Bali United, I Kadek Arel Priyatna. Ia menilai timnya sudah bermain bagus, namun ada keputusan wasit yang merugikan tim.
"Kita harus cepat bounce back untuk pertandingan selanjutnya," ucap Kadek Arel.
Dalam laga melawan Madura United, Bali United belum pasti bisa menurunkan Elias Dolah. Pemain Timnas Thailand itu sempat dilarikan ke rumah sakit usai kepalanya kena tendangan bek Borneo FC, Silverio da Silva.
Lima sesi latihan di training ground Bali United akan menentukan starting eleven melawan Madura United, Sabtu (15/07/23) nanti.