Adu Kualitas Gustav Isaksen vs Samuel Chukwueze, Siapa Paling Layak Perkuat AC Milan?
INDOSPORT.COM – Membandingkan kualitas antara dua penyerang incaran raksasa Liga Italia (Serie A), AC Milan, yakni Gustav Isaksen dan Samuel Chukwueze. Siapa yang paling gacor?
AC Milan memang tengah dirumorkan akan memboyong penyerang baru untuk menyambut musim 2023/2024 mendatang.
Sederet penyerang bahkan sudah masuk kantong klub berjuluk Rossoneri tersebut, dan akan didatankan ke San Siro pada musim panas 2023 ini.
Tak mencari penyerang tengah, AC Milan dikabarkan juga mengincar penyerang sayap baru untuk menambah kedalaman skuad.
Bakal hadirnya Christian Pulisic tak membuat klub asal Kota Milano berhenti untuk mencari penyerang sayap baru di musim panas ini.
Karenanya, AC Milan telah memiliki dua nama yang bakal diboyong untuk mengisi pos penyerang sayap, yakni Gustav Isaksen dan Samuel Chukwueze.
Isaksen sendiri saat ini tengah berkarier di FC Midtjylland di Denmark. Sedangkan Chukwueze diketahui berstatus penggawa Villarreal.
Dari dua nama itu, AC Milan terlebih dulu memasukkan nama Chukwueze dalam daftar belanja, dan nama Isaksen muncul baru-baru ini.
Meski Chukwueze menjadi nama pertama yang masuk incaran, nyatanya Isaksen mampu menyusul dan mampu menyalipnya sebagai target teratas.
Dengan fakta ini, siapa yang punya kualitas mumpuni dari dua pemain tersebut dan siapakah yang harus dipilih AC Milan? Apakah Gustav Isaksen atau Samuel Chukwueze?
1. Perbandingan Isaksen dan Chukwueze
Baik Gustav Isaksen dan Samuel Chukwueze sama beroperasi sebagai winger atau penyerang sayap, yang bisa ditempatkan di sisi kanan mampu sisi kiri.
Jika melihat catatannya secara umum pada musim lalu, yakni lewat catatan gol dan assistnya, Isaksen boleh jadi unggul atas Chukwueze.
Di musim 2022/2023 lalu, Isaksen mampu mencetak total 22 gol dan 9 assist dari 41 penampilannya bersama FC Midtjylland.
Jumlah tersebut unggul atas Chukwueze yang hanya mencetak 13 gol dan 11 assist dari total 50 pertandingan bersama Villarreal.
Secara catatan gol dan assist, bisa dikatakan bahwa Isaksen mampu unggul atas Chukwueze dengan torehan gol dan assistnya yang lebih banyak.
Akan tetapi, jumlah gol dan assist di musim lalu tersebut tak serta merta langsung menggambarkan kualitas keduanya sebagai winger.
Apalagi perbedaan kualitas Liga Denmark tempat Isaksen bermain dan Liga Spanyol tempat Chukwueze bermain memiliki perbedaan yang jauh, dan berpengaruh terhadap catatan pemain.
Tak ayal, perlu melihat jauh kualitas keduanya berdasarkan gaya bermain keduanya dalam posisi yang dimainkan keduanya sebagai winger.
Lantas, siapa yang paling unggul jika melihat catatan Isaksen dan Chukwueze lebih jauh? Apakah catatan ini nantinya jadi pertimbangan AC Milan untuk memboyong winger baru?
2. Chukwueze Unggul Jauh atas Isaksen
Melihat catatan sebelumnya, terutama soal gol, Gustav Isaksen jauh lebih unggul ketimbang Samuel Chukwueze, dengan perbedaan 22 gol dan 13 gol.
Tapi catatan gol ini hanya jadi satu-satunya keunggulan Isaksen sebagai winger ketimbang Chukwueze jika melihat kualitas keduanya sebagai winger.
Ditelisik lebih jauh, Isaksen memiliki rata-rata 0,39 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit, unggul atas Chukwueze dengan rata-rata 0,23 NPG per 90 menit.
Pun dengan Assist, Isaksen unggul dengan rataan 0,26 assist per 90 menit ketimbang Chukwueze dengan rataan hanya 0,19 assist per 90 menit.
Akan tetapi soal assist yang berkaitan dengan kreativitas ini, Chukwueze dengan rataan 0,58 Goal-Creating Actions (GCA) atau tindakan berbuah gol, lebih unggul atas Isaksen yang memiliki 0,52 GCA saja.
Lalu sebagai winger yang identik dengan dribel, Chukwueze lebih unggul dengan rataan dribel sebanyak 5,12 kali per 90 menit dan dribel sukses melewati lawan sebanyak 3,31 kali per 90 menit.
Bandingkan dengan Isaksen yang hanya membuat rata-rata 3,53 dribel per 90 menit dan dribel sukses melewati lawan sebanyak 1,83 kali per 90 menit.
Bahkan untuk urusan Passing atau operan saja, Chukwueze punya akurasi mumpuni sebesar 76,8 persen dari 34,94 percobaan ketimbang Isaksen dengan 65,9 persen dari 21,42 percobaan.
Melihat catatan ini, dapat disimpulkan Chukwueze lebih unggul sebagai winger karena tak hanya kreatif, tapi juga merupakan seorang Team Player ketimbang Isaksen.
Tapi semua kembali ke kebutuhan AC Milan. Jika butuh seorang winger ulung pencetak gol, maka nama Isaksen bisa jadi pilihan utama. Tapi jika butuh winger komplet, maka Chukwueze bisa jadi jawaban.