Makna Selebrasi Tangisan dan 'Siu' Ronaldo Bintang Persita saat Bobol Gawang PSIS
INDOSPORT.COM - Ada cerita menarik yang tersisa dari laga pekan kedua Liga 1 2023/24 antara Persita Tangerang vs PSIS Semarang pada (08/07/23) lalu. Dua pemain Persita melakukan selebrasi sarat makna.
Gelandang Persita, Ezequiel Vidal terlihat menangis usai mencetak gol ke gawang PSIS Semarang. Saat itu, dia mencetak gol kedua pada menit ke-80, sekaligus mengunci kemenangan perdana Pendekar Cisadane musim ini.
Usai mencetak gol, Vidal berlari ke pojok lapangan dan sangat emosional. Rupanya, putri pertamanya sedang sakit dan tengah berada di rumah sakit di Indonesia.
Karena itu, pemain 27 tahun itu pun mendedikasikan gol pertamanya musim ini untuk sang putri.
“Saya teringat anak saya yang tengah sakit dan dirawat di rumah sakit. Gol ini saya dedikasikan untuknya, semoga dia cepat sembuh," ujar Vidal.
Vidal berharap tren positif melawan PSIS berlanjut ke laga selanjutnya. Lawan berikutnya adalah RANS Nusantara FC yang kini menempati peringkat pertama klasemen sementara Liga 1 2023.
“Kami tampil bagus dengan menjalani instruksi pelatih. Saya senang bisa terus berkontribusi untuk tim dan tampil konsisten hingga akhir musim nanti,” paparnya.
Musim lalu, Vidal sukses mencetak 10 gol dan enam assist. Itu menempatkannya sebagai top skor klub, unggul atas striker asing, Ramiro Fergonzi.
Selain selebrasi Vidal yang penuh makna, gol pertama Persita ke gawang PSIS yang dilesakkan Christian Rontini pada menit ke-61 juga punya cerita tersendiri.
Rontini melakukan selebrasi 'Siu' ala Cristiano Ronaldo di tribun utara. Padahal, dia mencetak gol di gawang selatan.
1. Momen Spesial Rontini
"Saat tendangan sudut diambil oleh Mateo (Bustos), saya memiliki perasaan bola akan mengarah kepada saya. Dan benar, ketika gol itu tiba saya akan berlari ke arah tribun utara dan melakukan selebrasi," tuturnya.
"Saya pun dengan sekuat tenaga berlari mungkin 150 meter lebih jaraknya ke arah tribun utara. Momen yang sangat spesial," imbuh Rontini.
Bek Timnas Filipina itu mengaku merasakan aura kebangkitan saat lawan PSIS. Itu berbeda suasana saat Persita kalah 0-2 di laga perdana melawan Barito Putera.
Kekalahan Persita dari Barito dinilai karena tekanan pada tim Ungu Barat sehingga para pemain tak bisa eksplor kemampuan terbaik.
"Saya sangat senang dengan dua laga awal, tapi belum cukup puas karena ini adalah musim yang panjang. Kami akan bekerja hari demi hari untuk meningkatkan kemampuan kami dan meraih target di akhir musim," ucap Rontini.
Setelah mencicipi debut dan mencetak gol pertama di Liga 1, pemain berusia 23 tahun ini menilai sepakbola Indonesia cukup kompetitif. Bagi Rontini, semua tim bisa saling mengalahkan.
"Saya menilai sepak bola Indonesia sangat kompetitif, dimana semua tim bermain sangat baik dan bisa saling mengalahkan. Jadi tiap laga akan menjadi final untuk kami dan semua suporter Persita," ucap Rontini.
"Tapi ini menjadi hal yang membuat saya sangat bersemangat untuk musim ini," sambungnya.
Yang paling spesial bagi Rontini, atmosfer di laga melawan PSIS dua hari lalu di Indomilk Arena sangat luar biasa. Bahkan, itu lebih seru dibanding di Liga Italia.
"Bahkan di liga utama Italia tak semuanya seperti ini dukungannya. Jadi itu yang saya rasakan dan saya sangat bersemangat," tutup Rontini.