Profil Sho Yamamoto, Pemain Jepang Persebaya yang Tengah Jadi Sorotan
INDOSPORT.COM - Pemain asing Persebaya Surabaya, Sho Yamamoto, sedang menjadi sorotan setelah laga melawan Barito Putera, Sabtu (8/7/23). Ia beberapa kali merepotkan gawang lawan yang dikawal Ega Rizky Pramana.
Memang dua laga awal Liga 1 2023/24 belum dapat dijadikan patokan pemain asal Jepang tersebut produktif dalam mencetak gol atau tidak.
Namun, jika melihat statistik musim lalu, di mana Sho Yamamoto sukses mencetak 10 gol dan 10 assist dari 33 laga Liga 1 2022/23, Persebaya patut berekspektasi tinggi.
Sekarang, dia belum menciptakan gol dan assist di dua pekan awal atau dua pertandingan yang telah dijalani Persebaya. Toh Aji Santoso tetap pasang badan melihat salah satu pemainnya masih underperform.
Hal ini dilakukan Aji Santoso dengan memberikan kebebasan kepada Sho Yamamoto untuk berpindah posisi. Dia menilai sang pemain masih berada dalam trek yang benar.
“Saya selalu memberikan kebebasan posisi pada pemain sayap. Nggak ada masalah, normal. baru pertandingan awal,” kata Aji Santoso dalam sesi konferensi pers usai laga melawan Barito Putera.
“Hanya ingin ada penyegaran. Saya coba memasukkan Iqbal karena kami tahu di laga uji coba resmi dia cukup bagus, makanya saya beri Iqbal kesempatan,” bebernya.
Di sisi lain, Sho Yamamoto merupakan pesepak bola yang baru pertama kali mengawali karier di Indonesia bersama Persebaya Surabaya. Dia tercatat lahir di Kasukabe, Saitama, 12 November 1996 (26 tahun).
Pemain yang berppstur 1,74 meter ini banyak menghabiskan karier di luar Jepang, tepatnya di Eropa. Beberapa klub yang pernah diperkuat Yamamoto adalah Rudar Pljevlja, OFK Petrovac, Spartak, Petrovac, dan FK Iskra.
Aji Santoso menanggapi dengan santai penurunan perfoma Sho Yamamoto bersama Persebaya di Liga 1 musim ini. Dia meyakini sang pemain masih belum panas.
“Coba lihat pertandingan-pertandingan yang sudah berlalu. Belum ada tim yang peak perform. Normal saja, soalnya masih beradaptasi," cetus Aji Santoso.
"Mereka perlu membaca situasi kompetisi. Ini normal dan bagian dari proses, tapi tentu saya menginginkan pemain secepatnya harus peak perform,” tandasnya.