Sukses Amankan Tijjani Reijnders, AC Milan Masih Buru Yunus Musah
INDOSPORT.COM - Klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, masih melanjutkan perburuan mereka pada Yunus Musah kendati telah mengamankan Tijjani Reijnders.
Sabtu (15/07/23), jurnalis kenamaan, Fabrizio Romano, mencuit jika AC Milan telah mencapai kesepakatan dengan AZ Alkmaar untuk pemain incaran mereka, Tijjani Reijnders.
Pemain berdarah Indonesia tersebut digaet dengan mahar 20 juta euro plus bonus, seperti penawaran yang diberikan Rossoneri pada awal pekan ini.
Meski selangkah lagi mengamankan Tijjani Reijnders, namun AC Milan belum akan menghentikan manuvernya pada bursa transfer musim panas ini.
Laman Sempre Milan bahkan menyebut keberhasilan mendatangkan Tijjani Reijnders bukan berarti AC Milan berhenti mendekati gelandang Valencia, Yunus Musah.
Sebelumnya, Valencia dikabarkan kekeh menjual Yunus Musah dengan harga 25 juta euro, yang sempat membuat AC Milan memikirkan untuk mundur.
Kendati demikian, belakangan disebut jika Rossoneri siap menggelontorkan dana 17 juta euro. Naiknya penawaran AC Milan ini membuat situasi kembali cair.
Yunus Musah pun tetap menjadi prioritas AC Milan, mengingat klub yang identik dengan warna merah-hitam tersebut menginginkan skuat lini tengah yang mendalam.
AC Milan sendiri sebelumnya telah berhasil mendatangkan Ruben Loftus-Cheek dan Christian Pulisic untuk memperkuat sektor gelandang.
Lantas, bagaimana sejatinya kualitas Tijjani Reijnders dan Yunus Musah jika dibandingkan? Siapa lebih layak mengisi posisi lini tengah Rossoneri?
1. Tijjani Reijnders Lebih Unggul
Sebagai gelandang, penilaian bertumpu pada kemampuan terlibat dalam permainan, yang terlihat dari efektivitas passing atau operan dan kemampuan menjaga bola.
Untuk kategori ini, Tijjani Reijnders lebih unggul dengan akurasi operan 87,2 persen dari 60,60 percobaan per 90 menit, di mana 7,8 operannya bersifat progresif.
Sedangkan Yunus Musah tercatat hanya memiliki akurasi operan sebesar 78,3 persen dari 32,89 percobaan per 90 menit dengan 3,97 operannya bersifat progresif.
Dalam menjaga possesion atau penguasaan bola, Tijjani Reijnders pun lebih unggul dengan rataan 1,68 take-ons per 90 menit dibandingkan Yunus Musah dengan rataan 1,15 take-ons per 90 menit.
Dalam menyerang, Tijjani Reijnders lagi-lagi unggul atas Yunus Musah, terutama dalam berkontribusi lewat gol dan assistnya.
Di musim lalu, Tijjani Reijnders mencetak total empat gol dan delapan assist dari 46 laga, atau memiliki rata-rata 0,09 non-penalty goals (NPG) dan 0,17 assist per 90 menit.
Sedangkan Yunus Musah tak mencetak gol sama sekali dan hanya membuat dua assist dari 33 laga musim lalu dengan rataan 0,09 assist per 90 menit.
Soal kreativitas, Tijjani Reijnders pun unggul dengan rataan 4,58 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah peluang per 90 menit, di atas Yunus Musah yang hanya membuat 2 SCA per 90 menit.
Melihat catatan-catatan keduanya dalam aspek menyerang, bertahan, dan terlibat dalam permainan, Tijjani Reijnders sejatinya telah menjadi opsi yang tepat bagi AC Milan ketimbang Yunus Musah.
Namun, jika pertimbangannya adalah kedalaman skuat, langkah AC Milan mengejar Yunus Musah bisa dipahami, mengingat mereka baru saja kehilangan Sandro Tonali yang hijrah ke Newcastle United.