Apa Kabar Ahmed Khuwailid, Gelandang Keturunan Aceh di Qatar yang Sempat Diincar PSSI
INDOSPORT.COM - Masih ingat dengan gelandang kelahiran Lhokseumawe, Aceh, Ahmad Al Khuwailid Mustafa ibrahim bermain di Liga Qatar? Kini, dia dilepas oleh klubnya, Qatar SC.
Khuwailid Mustafa memiliki orang tua asli Indonesia. Ayahnya bernama Mustafa Ibrahim dan ibunya bernama Yulizar Syamsuddin.
Pada usia lima bulan Khuwailid dibawa orang tuanya ke Qatar. Di sana, dia mulai menggeluti si kulit bundar sejak usia tujuh tahun.
Pemain kelahiran 29 Januari 2000 itu mengawali karir bersama akademi bentukan federasi sepak bola Qatar, Aspire.
"Khuwailid punya bakat bermain yang luar biasa, Aspire melihat kemampuan dia akhirnya diajak bergabung belajar di sana, lalu hingga akhirnya bergabung dengan klub Lekhwiya," kata Mustafa Ibrahim ke INDOSPORT.com, beberapa waktu lalu.
Setelahnya, Khuwailid masuk klub Al Duhail. Dia bermain bersama tim usia muda dan sempat meraih gelar untuk kategori U-19 di Piala Qatar.
Pada musim 2018/2019 Khuwailid yang tampil bersama Al Duhail U-23 dan meraih gelar liga. Ia lantas dipromosikan ke tim utama pada 2019.
Khuwailid kemudian bergabung dengan Qatar SC pada 2020 lalu. Di musim pertama, dia hanya mainkan tiga pertandingan, lalu 15 penampilan di musim kedua dan 13 kali beraksi di musim ketiga atau 2022/23 di semua kompetisi.
Memasuki musim 2023/24, Khuwailid ternyata tidak masuk dalam rencana pelatih Qatar SC. Gelandang 23 tahun itu lantas dipinjamkan selama semusim ke klub Liga 2, Lusail Club.
Manajemen Qatar SC mengambil keputusan tersebut supaya pemain bernomor punggung 22 itu mendapat jam terbang yang lebih banyak.
"Manajemen Qatar Club sepakat untuk meminjamkan pemain Ahmed Khuwailid ke jajaran Lusail Club untuk jangka waktu satu musim," demikian rilis resmi Qatar SC di akun Instagram.
1. Komunikasi dengan PSSI
Selama karir profesionalnya di Qatar, Khuwailid sudah memainkan 31 pertandingan di semua kompetisi. Dia mencetak satu gol sejauh ini.
Dia bisa memainkan tiga peran berbeda di lini tengah, yakni sebagai gelandang bertahan, geladang box to box dan playmaker.
Berdasarkan catatan Transfermarkt, nilai pasar Khuwailid saat ini berada dikisaran Rp869 juta. Harga tertingginya adalah Rp1,3 miliar pada Januari 2022.
Ayah Khuwailid, Mustafa Ibrahim mengungkapkan jika pihaknya telah dimintai data lengkap Khuwailid oleh Indonesian Football Association Qatar (IFQ) sejak 2017 lalu. Namun, hingga kini belum ada panggilan ke Timnas Indonesia.
Tahun lalu, PSSI dilaporkan menjalin komunikasi dengan Asosiasi Sepak Bola Qatar (QFA) terkait pemain berdarah Indonesia yang mentas di Qatar Stars League.
Mantan ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan juga sempat bertemu Khuwailid pada 2022 lalu. Tapi, belum ada ajakan untuk membela skuad Garuda.
Mustafa Ibrahim menyatakan mendukung penuh, apabila sang putra dipanggil ke Timnas Indonesia. Namun, ia membebaskan Khuwailid untuk memilih atau menentukan masa depannya.
Beberapa waktu lalu, asisten pelatih Timnas Indonesia yakni Nova Arianto menjelaskan kalau Khuwailid Mustafa tidak memberikan respons setelah dihubungi via DM.
Hal itu disampaikan Nova Arianto saat ada salah satu netizen yang bertanya di postingan Instagram pribadinya.
Pernyataan dari Nova Arianto langsung membuat beberapa media beropini kalau Khuwailid Mustafa telah menolak penggilan Timnas Indonesia yang ketika itu sedang mempersiapkan diri untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023 yang akhirnya batal digelar di Indonesia.
Tapi, Mustafa Ibrahim menjelaskan bahwa dirinya sudah sempat membalas pesan yang dikirim oleh Nova Arianto.