Alvaro Morata Diperebutkan Inter Milan dan AS Roma, Mending Pilih Siapa?
INDOSPORT.COM – Nama Alvaro Morata menjadi rebutan antara dua raksasa Liga Italia (Serie A), Inter Milan dan AS Roma. Klub mana yang cocok untuknya?
Penyerang Atletico Madrid itu tengah menjadi buruan Inter dan AS Roma yang membutuhkan penyerang tengah di musim panas ini.
Inter membutuhkan striker baru usai usahanya membawa pulang Romelu Lukaku dari Chelsea berujung pengkhianatan.
Sedangkan AS Roma membutuhkan penyerang baru setelah menipisnya stok penyerang pasca cedera ACL yang menimpa Tammy Abraham.
Karena kebutuhan masing-masing klub itu, penyerang asal Spanyol itu menjadi rebutan dua tim papan atas Italia tersebut.
Dengan klausul rilis sekitar 20 juta euro, baik Inter Milan dan AS Roma sama-sama bertekad menuntaskan transfer Alvaro Morata.
Melihat ketertarikan kedua klub papan atas itu, klub mana yang pantas jadi pelabuhan penyerang berusia 30 tahun tersebut?
Untuk menjawabnya, perlu membedah kualitas Morata terlebih dahulu yang di musim 2022/23 lalu mampu mencatatkan 13 gol dari 36 laga di Liga Spanyol (LaLiga) bersama Atletico Madrid.
Dari catatan itu, Morata memiliki rata-rata mencetak 0,53 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit dari total 3,08 tembakan per 90 menit.
Catatan tersebut membuktikan bahwa Morata adalah tipikal Target Man. Terlebih dirinya tak punya catatan mumpuni saat terlibat permainan Atletico Madrid musim lalu.
Sejatinya, karakter permainannya sebagai penyerang tengah itu sudah cukup bagi Inter dan AS Roma di musim depan.
Namun, klub mana yang lebih cocok untuk jadi pelabuhan baru Alvaro Morata? Apakah Inter Milan atau AS Roma di bursa transfer musim panas 2023 ini?
1. Inter dan AS Roma Butuh Target Man
Baik Inter Milan dan AS Roma memang tengah membutuhkan penyerang bertipe Target Man, seiring kepergian pemain dan cederanya pilar-pilar andalannya.
Inter Milan harus kehilangan Edin Dzeko dan Lukaku. Sedangkan AS Roma hanya menyisakan Andre Belotti saja di lini serangnya.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa Alvaro Morata dengan karakternya sebagai Target Man cocok bagi kedua klub papan atas Italia itu.
Tapi Morata bertujuan datang bukan untuk menjadi pelengkap kedua klub tersebut, melainkan juga mencari klub yang cocok untuk meningkatkan kualitasnya lebih jauh.
Melihat keinginannya meningkatkan kualitas lebih jauh, Morata pun perlu melihat gaya bermain dan komposisi penyerang dari kedua tim.
Di Inter, Morata akan bermain dengan skema 3-5-2. Formasi ini tak asing baginya yang kerap mempraktikkannya di Juventus silam.
Dalam formasi 3-5-2- itu, Morata pun akan diproyeksikan untuk berduet dengan Lautaro Martinez yang akan menjadi penyerang bayangan.
Jika melihat karakternya, Martinez ternyata juga berperan sebagai Target Man yang terlihat dari Chart di bawah ini, sehingga kesamaan karakter membuat kedua pemain bisa meredup.
Sebab dalam formasi 3-5-2 ini, butuh satu penyerang yang bisa menjadi Support bagi penyerang lainnya. Dengan kesamaan karakter ini, keduanya pun membuat serangan Inter tak berfungsi maksimal.
Lalu bagaimana jika bergabung AS Roma? Di tim ibu kota itu, Morata akan bermain sebagai penyerang tunggal dalam formasi 3-4-2-1 yang ditopang Paulo Dybala dan Lorenzo Pellegrini.
Formasi ini akan terlihat akan cocok baginya, mengingat Dybala akan menjadi Support-nya dalam hal kreativitas dan juga akan dibantu oleh Lorenzo Pellegrini.
Di sisi lain, Alvaro Morata juga akrab berduet dengan Dybala saat masih di Juventus. Sehingga kepindahan ke AS Roma akan lebih masuk akal baginya ketimbang bergabung Inter Milan.