Profil dan Agama Kiatisuk Senamuang, Eks Juru Taktik Thailand Kandidat Pelatih Persib

INDOSPORT.COM – Mengupas profil dan agama Kiatisuk Senamuang, mantan pelatih Thailand yang menjadi salah satu kandidat kuat pelatih tim Liga 1, Persib Bandung.

Nama Kiatisuk Senamuang muncul sebagai salah satu kandidat kuat pelatih Persib Bandung setelah hengkangnya Luis Milla beberapa waktu lalu.

Namanya disebut-sebut karena sepak terjangnya di kancah kepelatihan, terutama di kancah sepak bola Asia Tenggara.

Kiatisuk Senamuang diketahui lahir di Provinsi Khon Khaen, Thailand, pada 11 Agustus 1973. Saat ini usianya sendiri ada di angka 49 tahun.

Belum diketahui agama apa yang dianut olehnya. Banyak yang meyakini, bahwa Kiatisuk memeluk agama Budha yang menjadi agama mayoritas di Thailand.

Kiprahnya di sepak bola bermula sebagai pemain, di mana Kiatisuk menghabiskan kariernya di Thailand, Singapura, Malaysia, dan bahkan juga berkarier di Inggris bersama Huddersfield Town pada musim 1999/2000.

Kiatisuk Senamuang dulunya berposisi sebagai penyerang dan dianggap sebagai salah satu striker tajam Asia Tenggara di era 90 an.

Hal ini terbukti dari torehannya untuk Timnas Thailand yang berhasil mencetak 71 gol dari 131 caps yang kini masih menjadi rekor bagi tim berjuluk Gajah Perang itu.

Dari gol-golnya sebagai penyerang itu, Timnas Thailand mampu meraih beragam prestasi seperti tiga gelar juara Piala Tiger atau Piala AFF dan empat medali emas SEA Games.

Usai pensiun pada tahun 2006 silam, Kiatisuk pun melanjutkan kiprahnya di kancah sepak bola dengan bergelut di dunia kepelatihan.

DIketahui, Kiatisuk pertama kali melatih tim Vietnam, Hoang Anh Gia Lai, selama dua tahun dan berlanjut menukangi tim Thailand seperti Chula United, Chonburi, hingga Bangkok Bravo AFC.

Di level klub itu, Kiatisuk Senamuang mampu meraih dua gelar juara saja yakni bersama Hoang Anh Gia Lai dan Chonburi. Hal tersebut lantas membuatnya mendapat kepercayaan menukangi Timnas Thailand

1. Tukangi Timnas Thailand

Pada 2013, Kiatisuk Senamuang dipercaya menukangi Timnas Thailand U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2013. Tapi jabatan ini tak lama diembannya.

Hanya enam bulan sejak penunjukkannya itu, Kiatisuk dipercaya menjadi Caretaker Timnas Thailand senior menggantikan Winfried Schaefer.

Debutnya sebagai pelatih Thailand berbuah manis dengan kemenangan 5-1 atas China. Setelah itu ia masih memegang jabatan Thailand U-23 untuk SEA Games 2013.

Tak disangka bersama Thailand U-23 Kiatisuk mampu meraih medali emas dan mampu membawa timnya lolos ke semifinal Asian Games 2014.

Karena kesuksesannya di tim U-23, Kiatisuk dipercaya sebagai pelatih tetap Timnas Thailand untuk Piala AFF 2014 yang juga berhasil dimenanginya.

Tercatat Kiatisuk menukangi Timnas Thailand sejak 2014 hingga 2017 dengan total 42 laga dan rasio kemenangan sebesar 50 persen dengan meraih tiga gelar, termasuk gelar Back to Back Piala AFF 2014 dan 2016.

Pada 2017, Kiatisuk dipecat seiring laju buruk Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2018, yang membuatnya kembali melatih klub yakni Port FC.

Tapi di Port FC, Kiatisuk tak bertahan lama dan harus mundur karena hasil buruk, yang membuatnya sempat menganggur selama tiga tahun.

Barulah pada 2020 lalu Kiatisuk kembali terjun ke dunia kepelatihan dengan kembali ke Vietnam dan menukangi Hoang Anh Gia Lai yang jadi klub pertamanya dalam melatih.

Selama melatih, pelatih dengan lisesn UEFA Pro ini acapkali menggunakan formasi 3-5-2 menyerang, baik di level klub dan level tim nasional.

Formasi ini dirasa cocok dengan Persib Bandung yang memang belakangan menggunakan taktik tersebut bersama Luis Milla.

Apalagi skuad Persib saat ini cocok dengan karakter permainan Kiatisuk, yang bisa membawa Persib berprestasi kembali sepeninggal Luis Milla.