Bedah Kualitas Jesper Lindstrom yang Bikin Juventus Rela Tendang Federico Chiesa
INDOSPORT.COM – Membedah kualitas seorang Jesper Lindstrom yang membuat raksasa Liga Italia (Serie A), Juventus, rela menendang Federico Chiesa.
Juventus lewat Direktur Olahraga barunya, Cristiano Giuntoli, tengah memburu Lindstrom jika berhasil mendepak Chiesa di musim panas ini.
Kabar terbaru menyebutkan pemain berpaspor Italia itu tengah menjadi buruan banyak klub-klub Inggris seperti Liverpool, Newcastle United, dan Chelsea.
Keputusan klub berjuluk Bianconeri itu melego Chiesa tak lepas dari perseteruannya dengan Massimiliano Allegri. Selain itu, harganya yang mahal membuatnya menjadi nama yang dikorbankan.
Tim asal Turin itu pun telah mematok harga minimal 60 juta euro (Rp1 triliun) bagi klub yang meminati jasa Chiesa.
Keinginan Juventus melepas Federico Chiesa secara cepat pun tak lepas dari keinginan merekrut Jesper Lindstrom dari Eintracht Frankfurt.
Pemain berusia 23 tahun itu dianggap sebagai pengganti tepat Chiesa yang mulai inkonsisten pasca diterpa cedera ACL beberapa waktu lalu.
Pertanyaannya, apakah Lindstrom bisa begitu saja menggantikan peran Chiesa di Juventus kelak? Untuk menjawabnya, perlu melihat kualitas yang dimiliki pemain berpaspor Denmark itu.
Di musim 2022/23 lalu, Chiesa hanya mampu mencetak total 3 gol dan 6 assist dari 29 laga. Sedangkan Lindstrom mampu membuat total 8 gol dan 2 assist dari 34 pertandingan.
Secara sumbangsihnya, Chiesa boleh jadi kalah dari Lindstrom dari segi gol dan assist-nya sepanjang musim lalu bagi Juventus dan Eintracht Frankfurt.
Tapi bagaimana jika melihat lebih jauh catatan antara Federico Chiesa dan Jesper Lindstrom sebagai winger? Apakah keputusan Juventus di bursa transfer musim panas ini akan berbuah manis?
1. Perbandingan Kualitas Chiesa dan Lindstrom
Keputusan Juventus menggantikan Chiesa dengan Lindstrom boleh jadi karena investasi, karena perbedaan usianya keduanya.
Tapi jika melihat catatannya lebih dalam, keputusan Juventus mengganti Chiesa dengan Lindstrom bisa dikatakan gegabah, setidaknya untuk saat ini.
Sebab, Chiesa masih memiliki keunggulan atas Lindstrom dari segi permainan sebagai winger. Tak percaya? Mari melihat kualitas keduanya lebih jauh.
Soal gol, Lindstrom boleh unggul dengan rataan 0,33 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit, ketimbang Chiesa dengan rataan 0,21 NPG per 90 menit.
Tapi soal kreativitas sebagai winger, Chiesa unggul dengan rataan 0,42 assist dan 4,1 Shot-Creating Actions (SCA) per 90 menit ketimbang Lindstrom dengan 0,08 assist dan 2,96 SCA per 90 menit.
Keunggulan Chiesa pun bisa dilihat dari kontribusinya dalam permainan, di mana ia melepaskan rata-rata 34,15 operan per 90 menit dengan akurasi 73,3 persen.
Sedangkan Lindstrom rata-rata hanya membuat 26,63 operan saja dengan akurasi 63,7 persen sepanjang musim 2022/23 lalu.
Sebagai winger, Chiesa unggul dalam hal dribel dengan rataan 4,52 dribel dan kesuksesan sebanyak 2,26 kali per 90 menit.
Bandingkan saja dengan Lindstrom yang hanya rata-rata membuat 3,21 dribel per 90 menit dan hanya sukses melewati lawan sebanyak 1,52 kali.
Terlepas dari perbedaan dalam hal menyerang dan terlibat permainan, baik Chiesa dan Lindstrom punya kesamaan dalam hal bertahan di Final Third atau area pertahanan lawan.
Keduanya begitu aktif dalam melakukan Pressing, di mana Chiesa rata-rata membuat 2,22 tekel+intersep dan 1,27 blok di area lawan, sedangkan Lindstrom membuat 1,68 tekel+intersep dan 1,48 blok di area lawan.
Melihat catatan keduanya, Juventus akan terbilang gegabah jika menjual Chiesa lebih cepat dan menggantikannya dengan Lindstrom.
Tapi jika Bianconeri berpatokan pada proyek masa depan, Lindstrom punya kapasitas untuk menjadi seperti Chiesa atau melewati catatannya.