Siapa Riccardo Calafiori? Pemain Incaran AC Milan untuk Gantikan Ballo-Toure
INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Italia (Serie A), AC Milan, membidik Riccardo Calafiori di bursa transfer musim panas 2023 ini untuk menggantikan Fode Ballo-Toure.
AC Milan mendekati pemain buangan AS Roma itu guna menggantikan Ballo-Toure yang kabarnya dalam waktu dekat bakal dilego.
Dari kabar yang beredar, Ballo-Toure sudah menarik atensi banyak klub-klub seperti Fulham, Bournemouth, hingga OGC Nice.
Tim berjuluk Rossoneri itu pun terbuka untuk melepas bek kiri berusia 26 tahun itu asal mendapat penawaran yang tepat.
Selain itu, keputusan klub asal kota Milano itu mendepaknya juga dikarenakan ingin mendatangkan pemain baru yang punya kapasitas menjadi pesaing Theo Hernandez.
Nama baru pun muncul di benak AC Milan, yakni Riccardo Calafiori yang saat ini membela klub raksasa asal Swiss, yakni FC Basel.
Calafiori sendiri bukan nama asing di sepak bola Italia. Pemain kelahiran Roma pada 19 Mei 2002 itu pemain jebolan akademi AS Roma.
Kariernya sempat tersendat di akademi AS Roma akibat cedera lutut pada 2018. Tapi dua tahun kemudian ia pulih dan berhasil menjadi andalan Il Giallorossi di bawah arahan Paulo Fonseca.
Sempat menjelma menjadi bintang muda AS Roma, mimpi Calafiori membela klub masa kecilnya itu harus sirna setelah Jose Mourinho mendepaknya ke Genoa dengan status pinjaman.
Bahkan enam bulan kemudian, Calafiori harus berpisah dengan AS Roma, usai dirinya dilepas ke FC Basel dengan harga hanya 1 juta euro saja pada Agustus 2022.
Usai didepak Mourinho ke Swiss, Calafiori yang baru berusia 21 tahun pun mampu mencuri perhatian AC Milan setelah tampil apik bagi FC Basel.
Lalu, bagaimana dengan kualitas Riccardo Calafiori di FC Basel? Apakah dirinya bisa menggantikan Fode Ballo-Toure dan jadi pesaing Theo Hernandez di AC Milan?
1. Kualitas Riccardo Calafiori
Usai bergabung FC Basel, Riccardo Calafiori jadi andalan klub Swiss tersebut di pos bek kiri, baik di ajang domestik maupun di UEFA Conference League sepanjang musim 2022/23 lalu.
Selama tampil bagi FC Basel, Calafiori menampilkan permainan cukup menjanjikan sebagai bek kiri dengan tampil sebanyak 34 kali dan menorehkan 1 gol serta 3 assist.
Sebagai bek kiri, catatan itu jauh berbanding terbalik dengan Theo Hernandez di AC Milan yang punya output mumpuni dengan sumbangan 4 gol dan 4 assist dari 43 laga.
Tapi perbedaan output antara Calafiori dan Theo Hernandez cukup berdasar. Sebab, keduanya punya peran berbeda sebagai bek kiri.
Jika Theo Hernandez berperan sebagai Fullback yang menyerang, Calafiori justru berperan sebagai Fullback kiri yang bertipe defensif.
Hal ini terbukti dari catatannya, di mana Calafiori rata-rata melakukan 4,9 tekel + intersep per 90 menit, membuat 3,09 sapuan per 90 menit, dan memenangkan 1,81 duel udara per 90 menit.
Bahkan tipikal Calafiori sebagai Fullback defensif terlihat dari kepasifannya membantu serangan, dengan hanya melepaskan 4 operan progresif per 90 menit dan rata-rata membuat 1,29 dribel saja.
Di samping itu, ia terkesan pasif menciptakan peluang dengan rata-rata membuat 1,29 Shot-Creating Actions (SCA) per 90 menit saja.
Meski begitu, Calafiori terbilang aktif terlibat permainan. Bahkan akurasi operannya berada di atas rata-rata dengan akurasi 81,8 persen dari 51,7 percobaan per 90 menit.
Walaupun berbeda karakter dengan Theo Hernandez sebagai Fullback kiri, Calafiori dapat dikatakan bisa memberikan ketangguhan dari sisi defensif.
Jika Calafiori datang, Stefano Pioli bisa memainkan skema defensif atau memainkannya bersama dengan Theo Hernandez yang akan diposisikan di Flank kiri.
Dengan kemampuan Calafiori juga, ia bisa menjadi bek tengah kiri dalam formasi tiga bek, yang bisa membuat Theo Hernandez fokus membantu serangan di posisi Wing Back kiri.