x

Skenario Atletico Madrid Dapatkan David De Gea Usai Tinggalkan Manchester United

Sabtu, 22 Juli 2023 17:32 WIB
Editor: Juni Adi
Aksi kiper Manchester United, David de Gea, dalam pertandingan Liga Inggris kontra West Ham.

INDOSPORT.COM - David De Gea tidak membutuhkan waktu lama untuk menganggur karena ia berpotensi dapat klub baru yaitu klub Liga Spanyol (La Liga), Atletico Madrid. Berikut skenarionya..

David De Gea meninggalkan Manchester United pada bursa transfer musim panas ini, setelah kontraknya yang habis pada 30 Juni 2023 tak kunjung mencapai kata sepakat untuk perpanjangan.

Sedianya Manchester United sudah menawari proposal perpanjangan yang baru tetapi ada sedikit perubahan nominal gaji jadi lebih kecil.

De Gea diklaim setuju dengan penawaran itu. Pemain nomor 1 itu siap dibayar lebih rendah dari gaji sebelumnya, yang mencapai 375 ribu paun atau sekitar Rp 7 miliar.

Setelah David De Gea setuju, Manchester United diklaim menarik penawarannya kembali. Menurut laporan The Athletic, Setan Merah justru memberi penawaran baru, dengan gaji yang jauh lebih kecil dari penawaran pertama.

Baca Juga

Bak kena prank, sikap Manchester United itu jelas membuat De Gea sakit hati seperti dipermainkan. Ia pun memilih untuk tidak melanjutkan negosiasi dengan Setan Merah, dan dilepas dengan status bebas transfer.

Artinya, De Gea saat ini sedang tidak mempunyai klub. Sejumlah tim papan atas Eropa pun langsung melakukan pendekatan, salah satunya Inter Milan.

Baca Juga

Tetapi kiper asal Spanyol itu menolak dengan tawaran kontrak gaji sebesar 4,3 juta poundsterling per musim yang ditawarkan oleh Inter Milan.

Ia memilih untuk pulang kampung ke Spanyol, bergabung dengan klub masa kecilnya Atletico Madrid. Hanya saja perlu skenario agar bisa direkrut Atletico Madrid.

Skenarionya adalah David De Gea perlu menunggu karena Atletico Madrid ingin menjual salah satu penjaga gawang andalannya dalam beberapa musim belakangan yakni Jan Oblak, melansir dari kabar Marca.

Selain itu, De Gea juga tetap harus menerima gaji yang lebih kecil daripada di Manchester United lalu, mengingat tidak ada klub yang sanggup membayar upahnya cukup tinggi seperti yang ia terima di Setan Merah.

Musim lalu, Jan Oblak tampil kurang maksimal lantaran harus berkutat dengan cedera, sehingga absen sampai delapan pertandingan jelang berakhirnya kompetisi.

Kiper asal Slovenia itu didiagnosis menderita kontraktur serviks dengan tonjolan di C4-C5, yang membuatnya merasa kesakitan dan tidak bisa bermain.

Setelah menjalani beberapa tes dan berkonsultasi dengan beberapa ahli saraf, guna mencari solusi terkati cederanya. Kabar terbaru kondisinya berangsur membaik meski ia belum bisa kembali berlatih sejak 25 April lalu. 

Baca Juga

1. Sulit Geser Jan Oblak

Jan Oblak, kiper Atletico Madrid.

Keinginan Atletico Madrid memboyong pulang De Gea sebenarnya sudah sempat muncul dua musim lalu tepatnya musim panas 2021.

Kala itu De Gea dilaporkan mulai tidak betah di Manchester United. Ia pun berniat untuk hengkang, dan tujuan salah satunya adalah Atletico Madrid.

De Gea yang ingin dimasukan dalam daftar jual, coba dimanfaatkan situasinya oleh Manchester United dengan melakukan tuker guling untuk Jan Oblak.

Sayanya transfer tersebut akhirnya tidak berjalan karena rilis klausul Oblak cukup tinggi yakni mencapai 120 juta euro karena kontraknya masih berlangsung hingga 2028.

Artinya, Jan Oblak tidak akan pergi jika pihak Atletico Madrid tidak menjualnya dengan inisatif sendiri, atau ada klub yang berani menebus rilis klausul pelepasannya.

Baca Juga

Ahasil, situasi itu akan berdampak bagi masa depan De Gea di Atletico Madrid. Jika Oblak masih berada di klub, ia kemungkinan akan jadi pilihan kedua pelatih Diego Simeone.

Apalagi Jan Oblak juga sulit tergantikan karena sejak diboyong dari Benfica dengan mahar 12 juta euro pada musim panas 2014, kiper berusia 30 tahun itu telah menjelma jadi penjaga gawang tangguh di Eropa.

Baca Juga

Pada debutnya di Spanyol, dia menghadapi tiga tendangan mengarah ke gawang dan ketiganya menjadi gol. Sungguh partai debut yang buruk untuk penjaga gawang termahal tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu, publik Atlético Madrid justru akan lebih mengingat aksi gemilang Jan Oblak ketimbang banderol dirinya.

Oblak lahir di sebuah kota bernama Skofja Loka di Slovenia pada 7 Januari 1993. Dia sudah mengenal si kulit bundar sejak masih balita.

Baca Juga

Adalah sang ayah, Matjaz Oblak, yang memperkenalkan dirinya dengan sepakbola. Maklum, sang ayah juga merupakan penjaga gawang di sebuah kesebelasan divisi tiga Liga Slovenia.

Bicara yang terbaik di dunia, maka tidak bisa lepas dari prestasi individu. Oblak berhasil meraih piala Ricardo Zamora (penghargaan tertinggi bagi penjaga gawang yang paling sedikit kebobolan di La Liga) dalam tiga musim berturut-turut.

Tidak hanya itu, Oblak berhasil mencatatkan rekor nirbobol yang ke-100 hanya dalam 178 pertandingan. Sebagai perbandingan, Manuel Neuer butuh 188 pertandingan, Gianluigi Buffon butuh 222 pertandingan.

Victor Valdes mencapainya pada pertandingan ke-217, dan Iker Casillas mencatatkan rekor 100 kali nirbobol setelah bertanding 306 kali.

Kualitasnya itu bikin Jan Oblak banyak diminati klub-klub top Eropa. Setelah Manchester United, kini terbaru ada Bayern Munchen.

Die Roten ingin memboyongnya sebagai suksesor Manuel Neuer yang saat ini sedang mengalami cedera, juga mengantisipasi dirinya pensiun. Nama Oblak pun masuk dalam radar Bayern Munchen.

Jan Oblak memiliki klausul lepas 120 juta atau sekira 1,9 triliun yang kemungkinan besar akan dirujuk oleh Los Colchoneros jika Bayern benar-benar tertarik.

Atletico MadridDavid de GeaLiga Spanyol

Berita Terkini