Bedah Kekurangan Manchester United Usai Menang Beruntun di Laga Pramusim
INDOSPORT.COM - Performa impresif klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United di pramusim masih mempunyai kekurangan yang harus dibenahi oleh pelatih Erik ten Hag.
Duel seru tersaji di pertandingan lanjutan pramusim tim Eropa salah satunya adalah Arsenal vs Manchester United di Stadion MetLife, Amerika Serikat, pada Minggu (23/07/23) pagi WIB.
Pertandingan di menangkan oleh Manchester United dengan skor 0-2. Butuh waktu setengah jam bagi Setan Merah untuk bisa membuka keran gol.
Adalah Bruno Fernandes yang mencetak gol pembuka, lewat aksi individunya. Ia tembakan kerasnya dari luar kotak penalti tak bisa diantisipasi oleh kiper Arsenal, skor berubah 0-1 di menit ke-30.
Tujuh menit berselang, giliran Jadon Sancho menggandakan keunggulan di menit ke-37, memanfaatkan kesalahan lini belakang Arsenal.
Skor 0-2 mampu dipertahankan oleh Manchester United hingga pertandingan berakhir. Ini merupakan kemenangan ketiga anak asuh Erik ten Hag selama pramusim, dengan catatan impresif yakni cleansheet.
Sebelumnya mereka sudah menang atas Leeds United 2-0 dan menang tipis 1-0 atas Lyon. Kendati meraih hasil positif, performa Manchester United masih perlu diperbaiki karena mempunyai kekurangan. Apa saja?
Pertahanan Belum Kokoh
Sektor pertama yang harus dibenahi oleh Erik ten Hag sebelum musim baru dimulai adalah lini pertahanan.
Saat melawan Arsenal, beberapa para pemain belakang Setan Merah mudah sekali ditembus. Tidak hanya itu, The Gunner juga bisa menciptakan beberapa kali peluang berbahaya dengan shoot on target.
Di antaranya sepakan Eddie Nketiah yang lolos dari kawalan para pemain belakang Manchester United, ia langsung berhadapan dengan kiper Tom Heaton di menit ke-51.
Beruntung sepakannya masih sedikit melebar dari gawang. Sebelumnya juga pertahanan Manchester United dibuat kocar-kacir, kala Arsenal membangun serangan rapi dari sisi sayap kanan.
Kerja sama antara Bukayo Saka dan Jurrien Timber mengecoh Luke Shaw, sebelum Saka melepaskan umpan tarik dan disambut oleh Martin Odegaard.
Beruntung sepak kerannya mengarah tepat tubuh Heaton, bola liar juga berhasil ditepis. Dua kali penyelamatan briliant dari Heaton, membuktikan masih rapuhnya pertahanan Manchester United.
1. Finishing Masih Kurang
Tolak ukur melihat pertahanan Manchester United memang layak dinilai pada pertandingan melawan Arsenal ini, lantaran secara kualitas cukup berimbang ketimbang Leeds United ataupun Lyon.
Buktinya banyak keteteran para pemain Manchester United di lini belakang saat melawan Arsenal, meski yang diturunkan adalah para pemain utama musim lalu dalam empat bek sejajar.
Dari 8 tembakan mengarah ke gawang, hampir setengahnya yakni 4 tembakan mengarah ke gawang.
Artinya memang koordinasi lini belakang dalam menutup ruang tembak dan membaca pergerakan lawan masih perlu diperbaiki.
Selanjutnya yang perlu diperbaiki adalah penyelesaian akhir. Dalam tiga pertandingan terakhir di pramusim, Manchester United memang selalu menang hanya saja yang perlu menjadi catatan adalah, para pemain depan kerap kesulitan mencetak gol.
Terutama di babak pertama. Padahal jika melihat tayangan ulang di laga melawan Leeds United, Lyon dan Arsenal, lini depan Manchester United banyak mempunyai peluang di awal-awal laga.
Hanya saja beberapa kali tak bisa dimanfaatkan jadi gol. Melawan Leeds dan Lyon misalnya, mereka baru bisa membuka keran gol di babak kedua.
Sementara melawan Arsenal, baru bisa mencetak gol setelah menunggu 30 menit, meski sebelumnya banyak mendapat peluang emas.
Percobaan Erik ten Hag menempatkan Jadon Sancho sebagai ujung tombak nampaknya masih belum berhasil, meski ia sudah membuat 1 gol ke gawang Arsenal, tetapi prosesnya berawal dari kesalahan lawan.
Tak heran jika musim lalu Manchester United sangat bergantung dengan Marcus Rashford. Tetapi ketika pemain asal Inggris itu absen, tak ada yang bisa menjadi sosok haus gol.
Bayangkan saja Manchester United telah melepaskan 36 tembakan tetapi hanya 11 yang mengarah tepat ke gawang lawan di tiga laga pramusim itu.
Erik ten Hag jelas harus memecahkan masalah ini, jika tidak ingin timnya jadi bulan-bulanan tim lawan musim depan, apalagi mereka juga akan tampil di ajang Eropa, Liga Champions.
Juru taktik asal Belanda itu pun membutuhkan setidaknya satu striker tambahan di bursa transfer, setelah melihat tiga laga awal pramusim timnya yang kesulitan mencetak gol.
Nama Rasmus Hojund sedang diupayakan oleh jajaran manajemen untuk diboyong ke Old Trafford, guna menjadi tandem dari Marcus Rashford musim depan.
Striker asal Denmark itu memang saat ini tengah menjadi perbincangan usai tampil impresif musim lalu bersama Atalanta. Ia telah membuat 16 gol dari 42 pertandingan di semua ajang.
Di pertandingan selanjutnya, Manchester United akan menghadapi dua tim kuat lagi yaitu Real Madrid pada Kamis 27 Juli 2023 dan Borussia Dortmund pada Senin 31 Juli 2023 nanti.
Dua laga itu bisa jadi tambahan bahan evaluasi Erik ten Hag terhadap performa Manchester United sebelum mengarungi kompetisi musim depan.