x

Patut Bangga! 3 Perbedaan Telak Kualitas Liga Indonesia dengan Malaysia

Selasa, 25 Juli 2023 16:30 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Prio Hari Kristanto
Indonesia pantas berbangga diri lantaran liga sepak bola di Tanah Air memiliki kualitas yang jauh lebih unggul dibanding negara tetangga, Malaysia.

INDOSPORT.COM - Indonesia pantas berbangga diri lantaran liga sepak bola di Tanah Air memiliki kualitas yang jauh lebih unggul dibanding negara tetangga, Malaysia.

Ada tiga perbedaan mencolok yang mendasari betapa liga Indonesia lebih terorganisir dan menghibur, yakni kompetitif, suporter, dan finansial.

Kompetitif

Beberapa waktu yang lalu, pemain Persita Tangerang yang bernama Christian Rontini membeberkan kualitas liga Indonesia dan Malaysia.

"Saya telah membicarakan perbandingan Liga di Indonesia dan Malaysia di wawancara saya sebelumnya," ungkap Christian Rontini.

"Indonesia memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan Malaysia, namun tidak jauh berbeda dalam hal organisasinya," tambahnya.

Baca Juga

"Di Malaysia, lima tim teratas yang sangat kuat dan terorganisir sangat jauh berbeda dari sembilan tim lainnya. Hanya JDT dan Selangor yang selalu menang."

"Lalu, di Indonesia semua tim terorganisir dan setiap tim memiliki kesempatan untuk menang. Untuk itu, kita harus bekerja sekeras mungkin untuk bisa menjadi juara di turnamen ini," tegas Rontini.

Baca Juga

Komentar bek Persita tersebut bukan tanpa sebab. Dari empat musim terakhir, gelar juara Liga 1 diraih oleh tiga klub yang berbeda.

Pada 2018, Persija Jakarta berhasil meraih trofi. Pada 2021 dan 2022, gantian Bali United yang juara back-to-back. Terakhir pada 2022/23, giliran PSM Makassar sukses finis di posisi satu.

Dengan kemampuan tim Liga Indonesia yang hampir sama, kompetisi sepak bola di Indonesia lebih menghibur dibanding Malaysia.

Baca Juga

1. Antusiasme Suporter

Ketum PSSI Erick Thohir turut meningkatkan kualitas liga Indonesia dibanding Malaysia.

Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk 278 juta jiwa (per Juli 2023) jelas memiliki suporter sepak bola yang lebih banyak dibanding Malaysia.

Liga Indonesia juga memiliki banyak suporter yang sangat fanatik, bahkan turut memberikan hiburan bagi penonton lainnya di tribun.

Para suporter terbesar di Tanah Air adalah Bobotoh (Persib Bandung), The Jakmania (Persija Jakarta), Aremania (Arema), Bonek Mania (Persebaya Surabaya), dan banyak lagi.

Dengan jumlah suporter yang luar biasa banyaknya, tidak heran kalau pertandingan liga di Indonesia selalu ramai untuk ditonton.

Bahkan, fanatisme dari para suporter tersebut menciptakan kubu-kubu rival, seperti Arema-The Jakmania dan Bobotoh-Bonek. Hal-hal seperti inilah yang memberi warna bagi sepak bola Indonesia, meski pada batas tertentu menjadi bumerang.

Baca Juga

Finansial

Ketua umum PSSI yang bernama Erick Thohir telah menetapkan Financial Fair Play untuk menyeimbangkan kondisi keuangan klub-klub Liga 1.

Secara umum, sebuah klub sepak bola akan beruntung kalau bisa mendatangkan pemain bintang dengan harga yang sangat mahal.

Baca Juga

Akan tetapi, hal ini berpotensi menciptakan kondisi intern yang kurang mendukung antarpemain. Sehingga, performa tim tersebut bisa anjlok.

Erick Thohir paham betul bahwa anggaran tiap klub sepak bola di Indonesia harus dibatasi, termasuk dalam hal penggajian pemain.

Hal-hal itulah yang membuat liga Indonesia lebih baik daripada liga Malaysia. Faktanya, beberapa tahun lalu sepak bola Malaysia terancam mati lantaran klub-klub yang mengalami kesulitan finansial.

Tentunya, situasi sepak bola di Tanah Air atau Liga Indonesia lebih kondusif ketimbang Liga Malaysia dengan dukungan dari tiga faktor tersebut.

Baca Juga
Liga IndonesiaLiga MalaysiaTRIVIASepak Bola

Berita Terkini