Daichi Kamada Merapat ke Inter Milan, Perekrutan Tepat atau Sia-sia?
INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Italia (Serie A), Inter Milan, dikabarkan tertarik merekrut pemain gratisan asal Jepang, Daichi Kamada, di bursa transfer musim panas 2023 ini.
Kabar ini berkembang setelah Kamada ditolak oleh AC Milan yang semula telah mencapai kesepakatan pribadi dengannya.
Di sisi bersamaan, Inter tengah membutuhkan gelandang baru untuk menambah kualitasnya di lini tengah musim depan.
Kebutuhan ini tak lepas dari kepergian dua gelandangnya, yakni Marcelo Brozovic dan Roberto Gagliardini di musim panas ini.
Tak ayal, kepergian dua pemain itu membuat tim berjuluk Nerazzurri itu tertarik untuk merekrut pemain berusia 26 tahun tersebut.
Apalagi status Daichi Kamada adalah pemain gratisan usai kontraknya habis dengan Eintracht Frankfurt. Dengan kata lain Inter Milan takkan mendapat kerugian apapun jika merekrutnya.
Meski terlihat tak rugi, perlu membedah lebih jauh kualitas Kamada. Apakah nantinya ia akan jadi perekrutan tepat atau justru sia-sia bagi Inter ke depannya.
Berbicara soal kualitas, Kamada dikenal sebagai pemain yang Versatile karena bisa bermain sebagai gelandang tengah, gelandang serang, dan penyerang lubang atau Second Striker.
Jika melihat formasi Inter yang menggunakan pakem 3-5-2, versatilitas Kamada ini bisa dikatakan cocok bagi klub asal Kota Milano itu.
Apalagi Inter tengah membutuhkan gelandang tengah sekaligus penyerang lubang baru sebagai pelapis Lautaro Martinez, seiring bakal didepaknya Joaquin Correa.
Melihat kondisi Inter itu, Kamada pun akan menjadi perekrutan tepat karena ia bisa mengisi banyak pos yang memang tengah dibutuhkan Nerazzurri.
Tapi secara kualitas, apakah Daichi Kamada bisa memenuhi ekspektasi Inter Milan tersebut? Berikut ulasan lengkap INDOSPORT.
1. Kualitas Daichi Kamada
Terlepas dari versatilitas yang dimilikinya, Daichi Kamada lebih banyak beroperasi sebagai gelandang serang, atau peran yang bisa ditempati oleh Hakan Calhanoglu di Inter Milan.
Sebagai gelandang serang, jelas penilaian pertama untuk Kamada adalah soal kreativitasnya sebagai otak serangan bagi timnya.
Dari segi kreativitas, Kamada punya rataan 3,04 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah peluang bagi rekannya per 90 menit.
Untuk soal kreativitas ini, ternyata Kamada masih kalah dari Calhanoglu yang mampu membuat 4,58 SCA per 90 menit musim lalu.
Tapi kreativitas Kamada lebih tak terbatas ketimbang Calhanoglu yang bisa dilihat dari kemampuan dribelnya dengan rataan 1,95 dribel per 90 menit ketimbang Calhanoglu dengan 1,59 dribel.
Lalu, Kamada lebih aktif menyerang dengan rata-rata menerima 4,29 operan di area lawan, ketimbang Calhanoglu yang lebih banyak beroperasi di Half Space dengan menerima 2,7 operan di area lawan.
Satu hal yang membuat Kamada unggul atas Calhanoglu adalah kemampuan mencetak golnya, dengan rataan 0,24 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit.
Dengan catatan itu, Kamada bisa menjadi penyerang lubang mumpuni untuk menggantikan atau menemani Lautaro Martinez selaku penyerang utama.
Sama seperti pemain Jepang lainnya, Kamada juga dikenal sebagai pemain pekerja keras. Ia punya catatan apik dalam bertahan dengan rataan 2,84 tekel + intersep per 90 menit.
Lagi-lagi catatannya dalam bertahan ini unggul atas Calhanoglu yang biasa beroperasi sebagai Double Pivot, sehingga Kamada bisa menjadi duet atau bahkan pelapis sepadan baginya.
Dengan statusnya sebagai Free Agent, perekrutan Kamada pun akan menjadi tepat bagi Inter ketimbang menjadi perekrutan sia-sia.
Sebab, Kamada punya potensi menjadi salah satu pilar bagi Simone Inzaghi. Jika pun gagal, ia masih bisa dijual dan bisa menghadirkan keuntungan 100 persen bag Inter Milan.