Erick Thohir Bela Pemain Timnas Indonesia yang Ikut Akademi Kepolisian
INDOSPORT.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membela pemain Timnas Indonesia yang memilih untuk ikut akademi kepolisian.
Seperti diketahui, total sebanyak sembilan pemain sepakbola Indonesia yang merupakan bagian dari skuat Timnas U-20 dan U-22 tersebut memutuskan untuk bergabung menjadi polisi dan menjalani pelatihan selama lima bulan ke depan.
Delapan pemain timnas U-20 Indonesia yang ingin menjadi polisi diantaranya adalah Muhammad Ferarri (Persija Jakarta), Kakang Rudianto (Persib Bandung), Frengky Missa (Persikabo 1973), Ginanjar Wahyu (Arema FC), Dimas Julio Pamungkas (Bhayangkara FC), Muhammad Faiz Maulana (Bhayangkara FC), Daffa Fasya Sumawijaya (Borneo FC), dan Rabbani Tasnim Siddiq (RANS Nusantara FC).
Kemudian, ada pula satu pemain timnas U-22 Indonesia yang masuk menjadi polisi yakni Ananda Raehan dari PSM Makassar.
Kabar tersebut sontak menuai banyak kritikan pedas dari warganet yang menilai kesembilan pemain Timnas Indonesia tersebut tidak professional.
Apalagi, keputusan tersebut berdekatan dengan beberapa agenda besar turnamen sepakbola seperti ajang Piala AFF U-23, Piala Asia U-23, dan Asian Games 2023.
Pasalnya, tim pelatih harus mencari pemain pengganti yang diharapkan langsung bisa beradaptasi serta memperoleh Chemistry dengan penggawa timnas lainnya.
Menanggapi perundungan yang diterpa kesembilan pemain timnas Indonesia tersebut usai memilih mengikuti pendidikan kepolisian, Erick Thohir membeberkan alasan yang bijak.
“Memang, waktu itu ada pertemuan di Istana Merdeka. Bapak presiden Jokowi menawarkan apa yang bisa negara berikan dengan jasa para pahlawan kita di SEA Games, selain bonus,” jelas Erick Thohir.
“Lalu di situ disampaikan ada yang mau ikut TNI, POLRI, ada yang mau jadi ASN, dan ada yang mau ke BUMN,” imbuhnya.
1. Minta Hentikan Hujatan
Kendati begitu, Erick Thohir meminta kepada para netizen untuk berhenti melayangkan hujatan kepada kesembilan pemain timnas Indonesia tersebut. Apalagi, bisa dibilang keputusan itu memang untuk bekal masa depan mereka masing-masing.
“Ya saya berharap gini loh, kita punya sosial media itu kita manfaatkan untuk check and ballance, kita ingin media yang beramanah, media yang juga memberikan solusi,” tandas Erick Thohir.
“Kembali kan para pemain ini ingin punya masa depan juga, nah dengan pengorbanan mereka membawa hal-hal positif untuk sepakbola Indonesia, kita harus beri kesempatan,” sambungnya.
Menyoal ada atau tidaknya dispensasi terhadap kesembilan pesepakbola tersebut untuk diturunkan ke beberapa turnamen sepakbola, Erick Thohir menerangkan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
“Kita beri kesempatan dulu ke mereka, nanti apakah kita ada pembicaraan dengan kepolisian dipinjam dulu tanpa merusak sistem, kan sama, yang mau jadi polkisi itu banyak, dari seluruh penjuru Indonesia dan sulit,” pungkas Erick Thohir.
“Tetapi kalau ada kekhususan, itu nanti ada standar kepolisian. Kalau yang merusak standar, kita tidak mau. Nanti kita bicara ada dispensasi gak buat ikut pertandingan. Tapi ya keputusan tetap dari pihak kapolisian,” imbuhnya.