Juventus Dibanned UEFA dari Conference League, Fiorentina Berpeluang Gantikan
INDOSPORT.COM - UEFA resmi melarang Juventus berkompetisi di ajang UEFA Conference League musim depan akibat melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Nasib apes dialami klub raksasa Italia, Juventus. Hari ini, mereka resmi dicoret dari ajang Conference League musim 2023/2024.
Kepastian ini didapat menyusul keputusan UEFA yang dirilis Sabtu (29/07/23) dini hari WIB. Tak hanya dicoret, Juventus juga diwajibkan membayar denda sebesar 20 juta euro.
"Juventus melanggar kerangka peraturan UEFA... dan diputuskan untuk dikeluarkan dari kompetisi klub pria UEFA pada musim 2023/2024," demikian bunyi pernyataan resmi UEFA.
Ini merupakan pertama kalinya sejak 2011/2012 Juventus tak bertanding di kompetisi Eropa dan hanya akan mengikuti kompetisi nasional, yakni Serie A dan Copa Italia.
Sebelumnya, Juventus juga telah mendapat hukuman pengurangan 10 poin di akhir kompetisi Serie A, yang membuat mereka terjun bebas ke posisi ke-7 klasemen akhir.
Dengan situasi ini, Juventus sejatinya masih lolos kualifikasi untuk Conference League. Namun, dengan keputusan UEFA yang terbaru, Juventus dipastikan tak akan bertanding di level Eropa pada musim depan.
Meski belum ada pengumuman resmi, posisi Juventus kemungkinan besar akan digantikan oleh Fiorentina, yang finis di posisi ke-8 pada Serie A musim lalu.
Fiorentina sendiri musim lalu berhasil melaju ke final Conference League sebelum dikalahkan West Ham United.
Juventus sendiri telah membuat pernyataan resmi di laman klub, yang intinya mereka tidak akan mengajukan banding.
1. Tak Akan Mengajukan Banding
"Juventus Football Club SpA mengumumkan bahwa UEFA CFCB hari ini telah mengambil keputusan yang secara definitif menutup proses yang dimulai pada 1 Desember 2022 yang ditujukan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap kerangka regulasi UEFA," demikian bunyi pernyataan resmi Juventus.
"Juventus, sambil terus menganggap dugaan pelanggaran tidak konsisten dan tindakannya benar, telah menyatakan menerima keputusan dengan membatalkan banding."
"(Juventus) secara tegas menolak, dan UEFA CFCB telah mencatat, bahwa ini (keputusan untuk tidak banding) bisa menjadi pengakuan tanggung jawab apa pun terhadapnya (dugaan pelanggaran)."
Meski dilarang berkompetisi di Eropa pada musim depan, bukan berarti Juventus untuk seterusnya dicoret dari kompetisi Benua Biru.
Bianconeri akan kembali berkompetisi di level Eropa pada 2024/2025 mendatang, tentu apabila mereka memenuhi syarat untuk lolos kualifikasi.
Juventus sendiri bukan satu-satunya klub yang pernah kena hukuman berat karena melanggar aturan FFP.
Sebelumnya, ada klub Spanyol, Malaga, yang juga pernah disanksi dilarang bermain di kompetisi Eropa selama semusim (2013/2014) karena gagal membayar gaji para pemain.
Klub Rusia, Zenit St. Petersburg, juga pernah mendapatkan hukuman akibat melanggar FFP pada 2014 silam. Mereka diharuskan membayar denda sebesar 12 juta euro.
Klub raksasa Prancis, PSG, juga pernah tersangkut kasus yang sama. Mereka dianggap melakukan penggelembungan keuntungan dan diwajibkan membayar denda 60 juta euro.
Terakhir, ada pula klub Italia, AC Milan, yang sempat dilarang mentas di kompetisi Liga Europa musim 2019-2020 lalu karena kasus finansial yang mereka derita selama 2015 hingga 2017.