Menakar Akal Sehat Man United Tebus Rasmus Hojlund 1,1 Triliun meski Baru Cetak 9 Gol

INDOSPORT.COM – Menakar akal sehat raksasa Liga Inggris (Premier League), Manchester United, yang berani menebus Rasmus Hojlund dari Atalanta dengan harga Rp1,1 triliun.

Laporan terbaru mengatakan baik Manchester United dan Atalanta menyepakati harga sebesar 70 juta euro atau Rp1,1 triliun untuk Rasmus Hojlund.

Disebutkan saat ini kedua tim hanya perlu menuntaskan skema pembayarannya. Ada rumor bahwa tim berjuluk Setan Merah itu akan menawarkan 65 juta euro + 5 juta euro sebagai bonus.

Jumlah itu melebihi tawaran pertama Man United kepada Atalanta yang berkisar di angka 60 juta euro (Rp1 triliun) saja.

Namun Atalanta menolak tawaran itu, sehingga klub asal Manchester tersebut mau memenuhi permintaan total 70 juta euro untuk pemain berusia 20 tahun itu.

Usai tercapainya kesepakatan soal harga tersebut, kini kepindahan Rasmus Hojlund dari Atalanta ke Manchester United hanya tinggal menunggu waktu saja.

Di balik laporan kesepakatan soal harga itu, muncul pertanyaan penting mengenai harga Hojlund. Ya, harga sekitar Rp1,1 triliun dirasa mahal bagi pemain yang baru semusim di lima liga top Eropa.

Apalagi di musim pertamanya di lima liga top Eropa, yakni Liga Italia 2022/2023, eks penggawa Strum Graz ini hanya mencetak 9 gol saja.

Dengan baru mencetak 9 gol di Liga Italia 2022/2023 dan usia yang baru 20 tahun, angka 70 juta euro atau Rp1,1 triliun pun terbilang tak masuk akal.

Apalagi jika membandingkan harga Hojlund ini dengan penyerang-penyerang lain seperti Erling Haaland (60 juta euro) setahun lalu dan Nicolas Jackson (37 juta euro) di musim panas ini.

Terlebih, Haaland dan Jackson sudah teruji di klub sebelumnya sebelum pindah ke Inggris dan memiliki torehan lebih ketimbang Hojlund di Atalanta.

Lalu, apa landasan di balik keberanian Manchester United menebus Rasmus Hojlund dengan harga Rp1,1 triliun, meski dirinya baru debut di lima liga top Eropa dan hanya mencetak 9 gol?

1. Pembelian Masuk Akal?

Mengingat Rasmus Hojlund baru berusia 20 tahun, Manchester United punya alasan kuat untuk memboyongnya dengan harga Rp1,1 triliun, yakni sebagai investasi.

Ya, dengan catatan 9 gol di musim pertama di lima liga top Eropa dan usianya yang muda membuat Hojlund menjadi investasi menjanjikan.

Apalagi 9 gol itu sejatinya didapat dari 20 penampilan sebagai starter dan 12 kali penampilan sebagai pemain cadangan, sehingga jumlah golnya terasa masuk akal.

Ditambah Hojlund punya catatan 0,44 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit dari 0,47 Expected Goals (xG) per 90 menit, yang menandakan dirinya adalah penyerang klinis.

Melihat catatan itu saja, tujuan investasi Man United ini bisa berakhir indah. Tapi, apakah investasi hingga bernilai Rp1,1 triliun untuk suatu hal yang tak pasti bukanlah sesuatu yang merugikan?

Terlebih jika membedah seluruh kualitas Hojlund yang masih ‘Raw’ atau mentah sebagai penyerang tengah atau Target Man di tim penuh ekspektasi sekelas Man United.

Di Liga Italia 2022/23 lalu, Hojlund tercatat membuat 11 peluang emas atau berada di urutan ke-8 pemain yang kerap membuang-buang peluang emas.

Lalu konversi tembakan berbuah gol dari Hojlund musim lalu hanya sekitar 16,7 persen saja, atau berada di urutan ke-55 dari 274 penyerang di Liga Italia 2022/23 lalu.

Bahkan jika melihat 9 golnya, rata-rata Hojlund hanya mencetak 1 gol setiap 203,7 menit pertandingan, atau berada di urutan ke-25 dari 273 penyerang di Liga Italia 2022/2023 lalu.

Melihat catatan itu, sulit untuk memastikan Hojlund bisa menjadi jawaban krisis striker Man United, terutama dalam perebutan gelar juara.

Dengan catatan-catatan di atas, angka Rp1,1 triliun yang dikeluarkan Man United tak lagi masuk akal untuk menebus penyerang ‘mentah’ seperti Hojlund.

Tapi uang sebesar itu bisa berakhir menjanjikan andai Man United mau bersabar, dan Erik ten Hag bisa mencari ramuan yang tepat agar Hojlund bisa berkembang.