Permintaan Khusus Bos PSIS Semarang Setelah Hantaman Sanksi Komdis PSSI
INDOSPORT.COM - Bos PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, meminta suporter menahan diri untuk tak ikut awaydays di Liga 1 2023-2024. Permintaan khusus ini dibuat setelah PSIS dapat hantaman sanksi dari Komdis PSSI lagi.
PSIS menjadi salah satu tim yang banjir sanksi Komdis PSSI saat kompetisi Liga 1 baru berjalan lima pekan. PSIS dapat sanksi dari unsur panitia pelaksana (panpel) pertandingan kandang, pemain dan suporter.
Terbaru, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi karena ratusan suporter PSIS diklaim hadir di Stadion Maguwoharjo, saat pertandingan melawan PSS Sleman, Jumat (21/07/23).
Meski hadir tanpa membawa satupun atribut kelompok suporter maupun merchandise PSIS, namun di sepanjang pertandingan, mereka bernyanyi mendukung Carlos Fortes dkk.
PSIS pun harus rela kehilangan Rp25 juta untuk membayar sanksi tersebut. Sebelum itu, PSIS juga membayar denda Rp25 juta ketika suporter Persebaya masuk tribun dan mengibarkan bendera.
Terkait sanksi itu, Yoyok Sukawi memberikan respons. Pria yang menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) PSIS ini berharap suporter memahami situasi yang ada di Liga 1.
"Kami berharap semoga denda ini terakhir yang membebani klub karena kami sedang berjuang," kata Yoyok Sukawi.
Komdis PSSI memang tegas setelah dua pekan awal Liga 1 2023-2024 para suporter nekat datang ke kandang lawan. Padahal, sudah ada imbauan dan larangan dari panpel lokal terkait kedatangan suporter tim tamu.
Larangan ini rencananya berlaku selama dua musim. Sepak bola Indonesia sedang disorot FIFA setelah tragedi Kanjuruhan menewaskan 133 suporter dan dua anggota Polri.
"Teman-teman dulur-dulur suporter ayo menahan diri jangan awaydays dulu selama masih ada larangan dari PSSI karena Komdis bisa mengambil bukti-bukti melalui foto-foto dan sosial media, laporan matchcom, laporan intel menjadi bukti yang disatukan untuk menghukum klub," tutur Yoyok Sukawi.
Terkait adanya sanksi atas kehadiran suporter di laga tandang, Yoyok Sukawi ingin PSSI menggunakan metode pendekatan lain.
Ia menilai pihak klub, termasuk PSIS, sudah memberikan imbauan terus menerus kepada para suporter. Yoyok Sukawi pun melihat dalam laga melawan PSS, tak ada satupun atribut PSIS di tribun.
"Kami menyayangkan keputusan dari Komdis. Kemudian kenapa PSSI mengedepankan atau menggunakan pendekatan sanksi untuk peraturan baru ini dan tidak melakukan pendekatan komunikasi, sosialisasi serta edukasi," ungkap Yoyok Sukawi.
Gara-gara urusan suporter, PSIS sudah mengeluarkan duit Rp50 juta untuk membayar denda Komdis PSSI. Sementara untuk urusan pemain, PSIS membayar Rp10 Juta untuk sanksi Carlos Fortes dan Rp10 Juta untuk sanksi Boubakary Diarra.
Partai tandang ke markas Madura United pada Sabtu (5/8/23) bakal menjadi tantangan baru, apakah suporter bisa memenuhi permintaan khusus Yoyok Sukawi.
Madura United juga pastinya tak mau membayar denda Rp25 juta ketika suporter PSIS nekat datang tanpa atribut dan kemudian bernyanyi di dalam stadion. Situasi ini sudah dialami PSIS dan PSS Sleman.
Setelah era Covid-19 rampung, klub-klub Liga 1 sedang berusaha menggali sumber pemasukan setelah tekor dua musim. Pemasukan lewat tiket pertandingan tentunya dibarengi dengan meminimalisir denda dari Komdis PSSI.