Kesayangan Stefano Pioli, 3 Alasan Menjual Rade Krunic Jadi Kesalahan AC Milan
INDOSPORT.COM - Rade Krunic kabarnya akan meninggalkan klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, dan bergabung dengan Fenerbahce.
Salah satunya seperti diwartakan Football Italia, Fenerbahce belum lama ini telah melempar tawaran ke AC Milan untuk mendatangkan gelandang berusia 29 tahun tersebut.
Adalah seorang jurnalis asal Turki bernama Yagız Sabuncuoglu yang melaporkan adanya tawaran dari Fenerbahce untuk Rade Krunic - yang kontraknya di AC Milan tinggal bersisa dua tahun lagi.
Belum diketahui secara pasti berapa angka yang ditawarkan raksasa sepak bola Turki tersebut untuk mendatangkan pemain idaman mereka tersebut.
Namun jika bicara soal value, Rade Krunic memiliki nilai pasar di kisaran 10 hingga 15 juta euro atau kurang lebih Rp166-251 miliar.
Peluang untuk melepas Rade Krunic pun terbuka cukup lebar bagi AC Milan, yang dalam beberapa waktu terakhir sering dikaitkan dengan klub Turki.
Sebut saja Ante Rebic dan Junior Messias (Besiktas). Lalu ada Divock Origi yang disebut-sebut bisa merapat pula ke Super Lig Turki.
Di bursa transfer pemain musim panas ini, AC Milan sudah mengantongi sejumlah nama yang akan mereka lepas karena satu dan sekian alasan.
Akan tetapi, merelakan Rade Krunic ke Fenerbahce bisa menjadi kasalahan AC Milan karena pemain yang satu ini eksistensinya masih cukup menonjol di skuad Rossoneri.
Pemain yang Dipercaya
Meski sempat menuai sejumlah kritik atau dibanding-bandingkan dengan pemain-pemain yang lebih muda, Rade Krunic ternyata kerap dipercaya Stefano Pioli untuk tampil.
Musim lalu saja, ia merupakan pemain yang cukup kerap diturunkan di laga-laga Serie A maupun Liga Champions.
Jika ditotal, ia menorehkan 34 penampilan di seluruh kompetisi dengan 2.482 menit bermain - catatan yang tidak terlalu buruk.
Dengan fakta tersebut, Rade Krunic terlihat sebagai salah satu bagian rencana masa depan Stefano Pioli untuk AC Milan.
1. Alasan-Alasan Lainnya
Masih Punya Kualitas Tersembunyi
Salah satu pandit Italia, Luca Serafini, berpendapat bahwa Rade Krunic masih memiliki kualitas yang belum sepenuhnya terlihat.
“Krunic harus bisa berani dalam hal kualitas. Kadang-kadang, ia masih terlihat menahan diri dalam permainannya,” ucap Luca Serafini, seperti pernah diwartakan Milan News.
Bahkan, Luca Serafini juga menyoroti seperti apa penampilan Rade Krunic saat masa-masa akhirnya di Empoli, tidak lama sebelum merapat ke AC Milan.
“Pada musim terakhirnya di Empoli, ia mencetak lima gol dan delapan assist. Hal inilah yang hilang, tapi terlepas dari itu ia adalah penyeimbang yang baik,” ucapnya.
Ya, selama ini Rede Krunic memang masih sering mendapat kritik karena penampilannya di lapangan yang dianggap kurang memuaskan.
Banyak yang menyebutnya pemain lambat saat mengambil keputusan, ragu-ragu, dan sangat mudah melakukan kesalahan.
Meski begitu, seperti kata Luca Serafini, jika Rade Krunic memang mengantongi kualitas tersembunyi, bertahan di AC Milan mungkin bisa membantunya memperbaiki penampilan.
Pemain Serbabisa, Kesayangan Stefano Pioli
Kepergian Rade Krunic ke Fenerbahce akan membuat Stefano Pioli kehilangan salah satu pemain yang versatile alias serbabisa.
Walau sering disorot karena kemampuan ball playing-nya, Rade Krunic adalah pemain yang mampu mempertahankan bola dengan baik.
Rade Krunic menjadi kesayangan Stefano Pioli dalam praktik taktiknya karena bisa bermain di banyak posisi di lapangan.
Ia bisa bermain melebar saat menyerang, bermain sebagai penyerang tengah, bermain sebagai basis lini tengah, dan pernah bermain sebagai bek sayap.
Di tengah absennya Ismael Bennacer, Rade Krunic juga memimpin daftar prioritas untuk starting line up AC Milan alih-alih Aster Vranckx atau Tommaso Pobega.
Selain itu, ia adalah pemain pilihan Stefano Pioli saat Hakan Calhanoglu tidak tersedia, alih-alih Brahim yang memiliki posisi sama dengan gelandang asal Turki tersebut.
Rade Krunic adalah pemain yang fit dan punya kemampuan berduel di lini tengah. Daya jelajahnya di lapangan pun termasuk tinggi.
Kontrak Rade Krunic di AC Milan akan berakhir pada 2025. Ia pertama bergabung dengan Rossoneri setelah angkat kaki dari Empoli pada 2019.
Selama berseragam AC Milan, ia mencatatkan 125 penampilan di seluruh kompetisi. Pada 2022/2023, terlepas dari cedera, ia selalu dimainkan Stefano Pioli di setiap pertandingan Liga Champions.
Ia menjadi salah satu pemain krusial yang turut mengantarkan AC Milan ke semifinal turnamen sepak bola bergengsi Eropa tersebut.