x

Menerka Siapa yang Layak Jadi Kiper Utama Chelsea Musim Depan Usai Robert Sanchez Gabung

Jumat, 4 Agustus 2023 08:47 WIB
Editor: Juni Adi
Selebrasi para pemain Chelsea usai Nicolas Jackson mencetak gol ke gawang Newcastle pada laga pramusin. (Foto: chelseafc)

INDOSPORT.COM - Persaingan kiper utama klub Liga Inggris (Premier League), Chelsea musim depan nampaknya akan berlangsung sengit setelah kedatangan Robert Sanchez di bursa transfer musim panas ini.

Chelsea kembali bergerak aktif di bursa transfer musim panas ini. Setelah sektor tengah, kini mereka sedang beruapa memperbaiki kekurangan di lini penjaga gawang atau kiper.

Hal tersebut lantaran Chelsea saat ini kekurangan kiper di tim utama mereka, setelah ditinggal oleh Edouard Mendy yang memutuskan hijrah ke Liga Arab Saudi.

Hingga saat ini Chelsea masih belum mendapatkan penggantinya. Beberapa nama pernah dikaitkan, tetapi masih sebatas rumor.

Terbaru ada Robert Sanchez. Kiper Brighton & Hove Albion yang saat ini dihubungkan akan segera bergabung dengan Chelsea menurut pakar bursa transfer, Fabrizio Romano.

Baca Juga

Menurut laporan tersebut, Chelsea beberapa hari terakhir aktif berkomunikasi dengan Brighton terkait Sanchez. Setelah melewati serangkaian proses, Chelsea berhasil mengamankan jasa Robert Sanchez.

Kiper timnas Spanyol itu kabarnya akan ditebus dengan harga yang cukup terjangkau. Chelsea membayar sebesar 20 juta pounds untuk jasa sang kiper.

Baca Juga

Kehadiran Robert Sanchez bakal menambah daya saing di sektor penjaga gawang Chelsea musim depan. Lantas siapa yang bakal jadi pilihan utama Mauricio Pochettino?

Kepa Arrizabalaga diboyong oleh Chelsea dari Athletic Bilbao pada musim panas 2018 lalu. Ia diharapkan bisa jadi palang pintu terakhir yang tanggu, seperti kiper-kiper Chelsea sebelumnya, Petr Cech misalnya.

Usia yang masih muda dan talenta yang bisa terus berkembang, membuat Chelsea rela menggelontorkan dana sebesar 80 juta euro untuk meminangnya.

Baca Juga
 

1. Kemunduran Kepa Arrizabalaga

Kepa Arrizabalaga di laga Chelsea vs AC Milan (06/10/22). (Foto: Reuters/Andrew Boyers)

Di musim pertamanya ia jadi pilihan utama. Total Kepa punya catatan 23 cleansheet dan 51 kali kebobolan dari 54 pertandingan. 

Namun di musim keduanya, Kepa mulai mengalami penurunan kualitas. Ia hanya bisa membuat 10 cleansheet dan sudah kebobolan 58 gol dari 41 penampilan di semua ajang.

Kepa juga pernah mencatatkan rekor buruk bersama Chelsea di musim 2019/20, saat kalah menghadapi Sheffield dengan skor 3-0.

Gol-gol yang bersarang ke gawang Kepa tercatat atas nama David McGoldrick (2 gol) dan Oliver McBurnie. Dengan tambahan trigol itu, Kepa pun tercatat sudah kebobolan sebanyak 42 gol di musim itu.

Catatan itu yang terburuk di antara penjaga gawang Chelsea sejak musim 1993/1994 dalam data yang dilansir oleh Opta.

Baca Juga

Di sepanjang pertandingan, ada 4 tembakan tepat sasaran yang dilepaskan oleh Sheffield. Kepa Arrizabalaga cuma bisa menyelamatkan gawang Chelsea satu kali.

Tidak sampai di situ, Kepa Arrizabalaga juga kerap melakukan eror yang merugikan Chelsea. Masih segar dalam ingatan tentu blundernya saat Chelsea bertemu Liverpool di musim 2020/21.

Baca Juga

Pada laga yang digelar di Stamford Bridge itu, Arrizabalaga yang tengah menguasai bola coba memberikan operan kepada rekannya yang ada di depannya. 

Kaki Arrizabalaga tak keras untuk menendang membuat bola berhasil diintersep Sadio Mane. Penyerang asal Senegal itu lalu dengan mudahnya menceploskan bola ke gawang. Chelsea tumbang di laga itu dengan skor 0-2.

Blunder Arrizabalaga di laga tersebut membuat manajemen Chelsea kehilangan kesabaran. 

Baca Juga

Menajamene mencari kiper bagus baru hingga datang Edouard Mendy, yang langsung menggeser posisi Kepa dari kiper utama.

Kesempatannya membuktikan diri lagi datang pada Januari 2022, saat Mendy tak bisa bermain untuk Chelsea selama satu bulan karena membela Senegal di Piala Afrika saat itu.

Sampai Mendy kembali, ternyata kualitas Kepa tidak membuat pelatih saat itu Thomas Tuchel terkesan. Ia tetap memilin Mendy untuk jadi kiper utama.

Arrizabalaga bukan penjaga gawang yang gemar maju menyapu bola seperti Manuel Neuer. Passing jauhnya juga tak seciamik Ederson Moraes. Akan tetapi, reflek dan jangkauan tangannya yang panjang menjadi senjata.

Nilai plus lain dari Arrizabalaga ialah membaca tendangan penalti. Tetapi kiper klasik yang bertipe stopper sekarang tidak lagi menjadi andalan pelatih.

Makanya Chelsea mendatangkan Mendy yang dinilai punya kemampuan sebagai kiper modern, di mana salah satu tugasnya adalah ikut membantu tim dalam membangung serangan dari bawah.

Kualitas Robert Sanchez

Kekurangan Kepa Arrizabalaga coba ditutupi oleh Chelsea dengan mencari kiper baru berkualitas modern, yang jatuh pilihannya kepada Robert Sanchez.

Di musim pertamanya ia jadi pilihan utama. Total Kepa punya catatan 23 cleansheet dan 51 kali kebobolan dari 54 pertandingan. 

Namun di musim keduanya, Kepa mulai mengalami penurunan kualitas. Ia hanya bisa membuat 10 cleansheet dan sudah kebobolan 58 gol dari 41 penampilan di semua ajang.

Kepa juga pernah mencatatkan rekor buruk bersama Chelsea di musim 2019/20, saat kalah menghadapi Sheffield dengan skor 3-0.

Gol-gol yang bersarang ke gawang Kepa tercatat atas nama David McGoldrick (2 gol) dan Oliver McBurnie. Dengan tambahan trigol itu, Kepa pun tercatat sudah kebobolan sebanyak 42 gol di musim itu.

Catatan itu yang terburuk di antara penjaga gawang Chelsea sejak musim 1993/1994 dalam data yang dilansir oleh Opta.

Di sepanjang pertandingan, ada 4 tembakan tepat sasaran yang dilepaskan oleh Sheffield. Kepa Arrizabalaga cuma bisa menyelamatkan gawang Chelsea satu kali.

Tidak sampai di situ, Kepa Arrizabalaga juga kerap melakukan eror yang merugikan Chelsea. Masih segar dalam ingatan tentu blundernya saat Chelsea bertemu Liverpool di musim 2020/21.

Pada laga yang digelar di Stamford Bridge itu, Arrizabalaga yang tengah menguasai bola coba memberikan operan kepada rekannya yang ada di depannya. 

Kaki Arrizabalaga tak keras untuk menendang membuat bola berhasil diintersep Sadio Mane. Penyerang asal Senegal itu lalu dengan mudahnya menceploskan bola ke gawang. Chelsea tumbang di laga itu dengan skor 0-2.

Blunder Arrizabalaga di laga tersebut membuat manajemen Chelsea kehilangan kesabaran. 

Menajamene mencari kiper bagus baru hingga datang Edouard Mendy, yang langsung menggeser posisi Kepa dari kiper utama.

Kesempatannya membuktikan diri lagi datang pada Januari 2022, saat Mendy tak bisa bermain untuk Chelsea selama satu bulan karena membela Senegal di Piala Afrika saat itu.

Sampai Mendy kembali, ternyata kualitas Kepa tidak membuat pelatih saat itu Thomas Tuchel terkesan. Ia tetap memilin Mendy untuk jadi kiper utama.

Arrizabalaga bukan penjaga gawang yang gemar maju menyapu bola seperti Manuel Neuer. Passing jauhnya juga tak seciamik Ederson Moraes. Akan tetapi, reflek dan jangkauan tangannya yang panjang menjadi senjata.

Nilai plus lain dari Arrizabalaga ialah membaca tendangan penalti. Tetapi kiper klasik yang bertipe stopper sekarang tidak lagi menjadi andalan pelatih.

Makanya Chelsea mendatangkan Mendy yang dinilai punya kemampuan sebagai kiper modern, di mana salah satu tugasnya adalah ikut membantu tim dalam membangung serangan dari bawah.

Perbandingan Kepa Arrizabalag dengan Robert Sanchez

Pembelian Robert Sanchez lebih bisa dijangkau sebagaimana dia kehilangan tempat di bawah arahan Roberto De Zerbi dan hanya memainkan satu dari 16 partai terakhir di musim Liga Inggris kemarin.

Brighton juga telah mengontrak kiper baru dalam diri Bart Verbruggen, menebusnya dari Anderlecht, yang berarti Sanchez semakin terpinggirkan.

Tetapi harga Rp481 miliar terbilang mahal untuk pemain yang berstatus kiper ketiga dari Brighton di musim 2022/2023 lalu.

Terlebih lagi jika melihat statistik yang dimiliki oleh Kepa Arrizabalaga dan Sanchez, setidaknya di seluruh ajang pada musim 2022/2023 lalu.

Terlihat dari radar yang dinukil dari DataMB di atas, Kepa unggul di segala sektor, kecuali di bagian Exits atau keberanian dan kemampuan bertahan di luar area penjaga gawang.

Memang catatan itu tak menggambarkan betul kualitas Sanchez secara keseluruhan. Pasalnya, ia juga punya menit bermain yang minim.

Apalagi di musim lalu, Sanchez tercatat hanya bermain sebanyak 23 kali, dibandingkan dengan Kepa yang bermain sebanyak 39 kali di berbagai ajang.

Tapi, jumlah penampilan itu cukup untuk membuktikan kualitas Robert Sanchez yang ternyata jauh lebih buruk dari Kepa Arrizabalaga di Chelsea. 

Dilansir dari Squawka Comparison Matrix, Robert Sanchez telah memainkan 23 laga di Liga Inggris 2022/2023 lalu, kalah tipis dari Kepa Arrizabalaga yang bermain sebanyak 29 kali.

Dari perbedaan jumlah bermain itu, Kepa unggul di berbagai sektor. Salah satunya adalah operan yang menjadi atribut wajib kiper modern saat ini.

Kepa tercatat punya akurasi operan 80,67 persen secara keseluruhan, dan punya akurasi operan lambung sebesar 42,5 persen.

Kemungkinan besar Mauricio Pochettino masih akan mengandalkan Kepa Arrizabalaga di sektor penjaga gawang utama.

Meski memang tak memuaskan banget karena musim kemarin ia cuma membuat 9 cleansheet dari total 29 penampilan dan kebobolan 33 gol. 

ChelseaLiga InggrisKepa ArrizabalagaRobert Sanchez

Berita Terkini