x

Profil Marten de Roon, Calon Bintang Baru AC Milan yang Begitu Dibenci Fans Rossoneri

Senin, 7 Agustus 2023 15:20 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
AC Milan masih belum berhenti dalam perburuan gelandang baru di bursa transfer dan kini nama Marten De Roon dari Atalata dihubungkankan dengan mereka. (Foto: Instagram@martenderoon15)

INDOSPORT.COM - AC Milan masih belum berhenti dalam perburuan gelandang baru di bursa transfer dan kini nama Marten De Roon dari Atalata dihubungkankan dengan mereka.

Dilaporkan dari Relevo, pemain asal Belanda tersebut diminati oleh Rossoneri sebagai pengganti dari Rade Krunic yang hendak pergi.

Usianya memang sudah 32 tahun namun De Roon sudah menunjukkan konsistensi mampu menjaga performa di level tertinggi sehingga AC Milan tetap bersedia untuk menggaetnya ke San Siro.

Kontraknya saat ini bersama Atalanta hanya tersisa setahun saja dan hal ini membuat AC Milan bisa semakin menekan harga yang bersangkutan.

Akan tetapi kans untuk menjual Charles De Ketelaere ke La Dea bisa menjadi jalan lain untuk semakin membuat deal untuk Marten de Roon kian terlihat ekonomis.

Baca Juga

Kecuali mereka yang benar-benar menggilai Liga Italia, nama De Roon masih cukup asing di telinga jadi berikut ini adalah profil singkat mengenainya.

Marten de Roon lahir pada 29 Maret 1991 di Zwijndrecht, Belanda, namun dibesarkan di Hendrik-Ido-Ambacht bersama dua saudari kandungnya.

Layaknya keluarga lain di Belanda, keluarga De Roon sangat menjunjung tinggi pendidikan terutama karena ayahnya yang bernama Wouter de Roon adalah seorang guru dan sempat menjabat sebagai kepala sekolah.

Tidak heran jika kemudian kakak dan adik perempuan De Roon yang bernama Elianne dan Marise kemudian juga menjadi pengajar.

Akan tetapi tidak hanya edukasi saja yang menjadi perhatian klan De Roon. Mereka juga ingin anak-anaknya punya tubuh sehat dengan cara berolahraga.

Baca Juga

Saat Marise menekuni tenis, Elianne memilih untuk bermain korfball atau  bola keranjang yang mana jadi olahraga asli Belanda. Tentu saja Marten de Roon lebih condong ke sepakbola dan itu tidak lepas dari campur tangan ayahnya.

Demi mendukung minat dan bakat Marten, Wouter sampai rela belajar dasar menjadi pelatih sepakbola agar bisa menempa sang buah hati dari rumah meski juga sudah memasukkannya ke akademi ASWH yang merupakan tim lokal di Hendrik-Ido-Ambacht.

Sampai akhirnya Marten de Roon bisa diterima oleh akademi yang lebih prestisius di Rotterdam yanki Feyenoord (2000-2006) dan kemudian Sparta (2006-2010).

Bersama Sparta lah kemudian De Roon bisa melakoni debutnya sebagai pemain profesional. Pada musim 2009/2010, ia berkesempatan menjalani tiga laga di Eredivisie atau Liga Belanda meski kemudian sang klub kemudian harus terdehradasi di akhir kompetisi.

Namun musibah itu bisa menjadi berkah tersembunyi bagi De Roon karena di dua musim berikutnya kala usianya baru 19 dan 20 tahun ia dapat menjadi pemain reguler bagi Sparta di kasta kedua sehingga menarik minat SC Heerenveen untuk merekrutnya saat bursa transfer musim panas 2012 tiba.

Baca Juga

1. Pribadi Sederhana yang Humoris

Marten de Roon.

Bersama Heerenveen, Marten de Roon hanya bertahan selama tiga musim sebelum akhirnya Atalanta meminang di bursa transfer musim panas 2015. La Dea menebus kontrak sang midfielder dengan harga 1,3 juta Euro saja.

Di musim debutnya di Liga Italia, De Roon langsung bisa memainkan 36 laga dengan sumbangan satu gol. Atalanta pun dapat mengamankan finis di posisi 13 klasemen akhir yang jauh lebih baik dari musim sebelumnya dimana mereka nyaris turun kasta di peringkat 17.

Lagi-lagi penampilannya membuat kesebelasan baru tertarik dan kali ini giliran Middlesbrough yang berminat. Tidak tanggung-tanggung, The Boro rela merogoh saku dalam-dalam dan membelinya senilai 10,5 juta Euro untuk membantu tim yang baru saja promosi ke level tertinggi Liga Inggris.

Middlesbrough belanja cukup boros demi bisa bersaing di Liga Inggris 2016/2017. Selain De Roon, mereka pun juga mendaratkan nama-nama seperti Victor Valdes, Gaston Ramirez, Fabio da Silva, Adama Traore, Patrick Bamford, Alvaro Negredo, hingga Calum Chambers.

Sayangnya langkah tersebut tidak menghasilkan sukses. Target menghindari relegasi gagal dicapai usai finis di posisi dua terbawah jadi raihan setelah sebelumnya pelatih Aitor Karanka juga mengalami pemecatan.

Baca Juga

Hanya saja De Roon punya musim personal yang cukup oke. Walaupun posisinya adalah gelandang bertahan namun ia bisa menyarangkan empat gol dari 33 penampila di ajang liga.

Itulah kenapa Atalanta kemudian rela membelinya kembali dengan banderol lebih mahal, 16,7 juta Euro, pada 2017/2018. Meski bukan pemain dengan karakter menonjol, namun De Roon adalah pemain yang bekerja keras meski tanpa sorotan masif.

Itulah kenapa ia punya julukan The Wavebreaker atau Si Pemecah Ombak. Keberadaannya di lini tengah membuat pertahanan tim menjadi lebih solid. Sampai sekarang sosoknya masih tidak tergantikan di lini sentral Atalanta dengan koleksi 299 penampilan yang menjadikannya pemain kelima dengan penampilan terbanyak untuk si biru-hitam sekaligus yang terbanyak untuk kategori legiun non-Italia.

Meski bukan pemain dengan kharisma tinggi, namun Marten de Roon rupanya memiliki selera humor yang ia begitu banggakan. Tidak sekali dua kali saja ia mengunggah sesuatu di media sosial yang biasanya jarang dilakukan atlet lapangan hijau lain.

Ia tidak segan mengunggah meme atau foto-foto lucu yang tidak jauh dari sepakbola dan terutama dirinya sendiri. Contohnya ketika pria bertinggi 185 cm itu memasang gambar editan kasar seolah ia tengah berlibur di pantai hanya gara-gara agen meminta agar laman Instagram-nya tidak terlalu kaku dan profesional pada 2022 lalu.

Baca Juga

Atau saat De Roon setuju untuk ambil bagian dalam promosi jersey Atalanta dengan ikut menjaga toko resmi klub dan yang membeli seragam La Dea dengan nama juga nomor punggungnya akan diberi produk gratis. Lucunya, tidak satupun pendukung yang membeli atau bahkan sekedar mengenali sosok salah satu pemain idola mereka tersebut di September 2021.

Hanya saja salah satu candaan dari De Roon di masa lalu kemungkinan akan jadi salah satu penghambat besar dalam langkahnya pindah ke AC Milan pada bursa transfer musim panas ini.

Pada pekan ke-19 Liga Italia 2020/2021, Atalanta bertandang ke markas AC Milan yang kala itu tengah memimpin klasemen sementara sejak awal kompetisi. Pada akhirnya laga justru dimenangkan tim tamu dengan skor telak 0-3 dengan Rossoneri juga mendapat penolakan penalti oleh wasit.

Usai bertanding Marten De Roon mengunggah sebuah video berdurasi 20 detik yang berisi gol-gol Atalanta di San Siro plus sindiran pada Zlatan Ibrahimovic, striker AC Milan, yang menyombongkan diri di tengah laga dengan caption "unggah dan bersembunyi".

Rupanya hal ini belum dilupakan oleh pendukung dari AC Milan. Begitu rumor De Roon akan bergabung dengan klub kesayangan mereka di bursa transfer musim panas ini beramai-ramai mereka menyerang kolom komentar media sosial sang pemain dengan tujuang menunjukkan penolakan. Namun jika pelatih dan manajemen sudah berkehendak, tifosi bisa apa?.

Baca Juga
Bursa TransferAC MilanAtalantaLiga ItaliaIndepthMarten de Roon

Berita Terkini