x

3 Keunggulan Emil Audero yang Bisa Dipertimbangkan Jadi Kiper Utama di Inter Milan

Rabu, 9 Agustus 2023 05:10 WIB
Editor: Juni Adi
Kiper Sampdoria asal Italia kelahiran Mataram, Lombok, NTB, Indonesia, Emil Audero Mulyadi.

INDOSPORT.COM - Emil Audero selangkah lagi akan segera resmi menjadi pemain klub Liga Italia (Serie A), Inter Milan dalam waktu dekat. Kiper keturunan Indonesia itu punya banyak keunggulan yang bisa bawa klub tampil baik musim depan.

Inter MIlan baru saja mengumumkan kedatangan kiper baru pada bursa transfer musim panas ini, yaitu Yann Sommer dari Bayern Munchen dengan mengaktifkan klausul pelepasan 6 juta euro.

Kehadiran Yann Sommer merupakan aksi nyata Inter Milan untuk menambal lubang yang ditinggalkan oleh Andre Onana ke Manchester United.

Performa apiknya bersama Inter Milan musim lalu bikin Setan Merah kepincut merekrutnya dengan biaya 55 juta euro. Selain itu, Nerazzurri juga ditinggal pensiun oleh kiper cadangan, Samir Handanovic.

Yann Sommer sendiri bakal dikontrak hingga Juni 2026 dan Inter Milan bakal mencicil selama dua tahun untuk membayar biaya transfernya.

Baca Juga

“Kiper asal Swiss (Yann Sommer) sudah bergabung secara permanen dari FC Bayern Muenchen,” tulis pernyataan resmi Inter Milaln.

Meski sudah mendapatkan Sommer, Nerazurri masih mengincar penjaga gawang kedua. Kiper Sampdoria Emil Audero dikabarkan makin dekat ke  Giuseppe Meazza.

Baca Juga

Jika resmi mendapatkan Audero, maka Inter akan kembali memiliki dua penjaga gawang dengan kualitas setara. 

Hanya saja kabarnya pelatih Simone Inzaghi lebih memilih Sommer untuk jadi kiper utama ketimbang Audero.

Padahal pemain berdarah Indonesia punya banyak keunggulan yang bisa dipertimbangkan untuk tidak jadi cadangan Inter Milan. Apa saja?

Baca Juga

1. Shoot Stoper Andalan

Kiper Sampdoria asal Italia kelahiran Mataram, Lombok, NTB, Indonesia, Emil Audero Mulyadi.

Emil Audero merupakan salah satu penjaga gawang muda potensial di sepak bola Italia saat ini. Usianya yang baru 26 tahun, kualitasnya masih bisa berkembang pesat.

Hanya saja, ia bukanlah kiper era modern seperti halnya Onana yang piawan memainkan bola membantu bangun serangan dari bawah, karena ia merupakan kiper bergaya shoot stopper.

Reflek dan penempatan posisinya di bawah mistar gawang selama bermain di Sampdoria cukup memukau.

Hal itu bisa dilihat dari catatan data Sofascore. Emil Audero mampu membuat penyelamatan 3.4 per 90 menit alias 68% setiap laga.

Ia juga tenang saat duel satu lawan satu dan jeli membaca arah tendangan penalti. Terbukti, Emil Audero membuat 3 penyelamatan dari total 7 tembakan penalti musim lalu di Serie A.

Pengalaman di Liga Italia

Menunjuk Emil Audero sebagai kiper cadangan mungkin bisa jadi kesalahan Simone Inzaghi nanti. Sebab, pemain merupakan salah satu kiper berpengalaman di sepak bola Italia.

Pria kelahiran Mataram itu adalah pemain didikan akademi Juventus sejak tahun 2012. Ia gagal menembus skuad utama Bianconeri lantaran kalah bersaing dengan sang legenda Gianluigi Buffon.

Alhasil, Emil Audero kerap dipinjamkan ke beberapa klub sebelum akhirnya dilepas oleh Juventus secara permanen ke Sampdoria, dengan nilai 20 juta euro pada 2019.

Tiga musim di Sampdoria, Emil Audero membuat 169 penampilan dan sudah mencetak 38 kali cleansheet, serta kebobolan 260 gol.

Dibandingkan dengan Yann Sommer, adaptasi Emil Audero tidak membutuhkan waktu lama karena ia sudah mengenal kultur sepak bola Italia dan berpengalaman main di klub besar.

Prosfek Jangka Panjang

Andai Emil Audero telah resmi memperkuat Inter Milan, ia bakal jadi salah satu kiper yang punya prosfek jangka panjang di klub.

Sebab, dari tiga kiper saat ini faktor usia maupun pengalaman tidak lebih baik dari Emil Audero.

Yaan Sommer memang bisa jadi kiper utama Inter, tetapi sang pemain sudah menginjak usia 34 tahun sehingga konsistensi dan daya tahan ketubuhannya sedikit berkurang, serta terancam pensiun dalam waktu dekat.

Begitu juga dengan Filip Stankovic. Ia memang masih muda berusia 21 tahun, hanya saja cukup riskan mengandalkan ia sebagai kiper utama Inter musim depan.

Terakhir ada Raffael Di Gennaro. Usianya memang berada di kategori matang karena baru 29 tahun. Hanya saja secara pengalaman jauh berbeda dengan Audero.

Inter MilanAFC CupLiga Italia

Berita Terkini