Menakar Kepantasan Alexis Sanchez Reuni dengan Inter Milan, Masih Layak?
INDOSPORT.COM – Menakar kelayakan Alexis Sanchez kembali bereuni dengan raksasa Liga Italia (Serie A), Inter Milan, di bursa transfer musim panas 2023 ini.
Kabar reuni ini beredar luas seiring status Alexis Sanchez yang menganggur dan Inter Milan yang belum mendapatkan penyerang baru.
Alexis Sanchez tengah menganggur atau berstatus tanpa klub usai kontraknya bersama klub Prancis, Olympique Marseille habis pada 30 Juni 2023 lalu.
Sedangkan Inter Milan masih belum memiliki penyerang baru usai gagal mempermanenkan Romelu Lukaku yang dikabarkan berkhianat ke Juventus.
Karena kondisi saling membutuhkan ini, Sanchez diklaim ingin kembali ke Giuseppe Meazza dan berseragam Inter Milan kembali.
Tapi apakah keinginan Alexis Sanchez untuk kembali berseragam Inter Milan pun menimbulkan pertanyaan. Apakah dirinya masih layak untuk bermain bagi tim berjuluk Nerazzurri itu?
Sanchez sendiri terbilang akrab dengan Inter. Ia telah membela klub yang juga berjuluk La Beneamata ini selama tiga musim sejak 2019 hingga 2022.
Selama tiga musim berseragam Inter, Sanchez memberikan dampak penting dengan meraih Scudetto atau gelar Serie A, Coppa Italia, dan Supercoppa Italia.
Secara performa, Sanchez pun berhasil mencetak total 20 gol dan 23 assist dari 109 penampilan bagi Inter di berbagai ajang yang diikuti.
Catatan itu tak terbilang buruk, apalagi dampak yang ia berikan dengan mempersembahkan segala trofi domestik selama tiga musim.
Tapi apakah Sanchez ingin bereuni dengan Inter hanya bermodalkan kenangan manis? Apalagi usianya saat ini sudah 34 tahun.
INDOSPORT pun akan mengupas kualitas Alexis Sanchez selama di Marseille musim lalu. Apakah kualitasnya musim lalu masih cocok dan dirasa pantas untuk kembali berseragam Inter Milan?
1. Masih Pantas Membela Inter Milan?
Jika melihat usianya, Alexis Sanchez bukanlah kriteria penyerang yang tengah diincar Inter Milan pada bursa transfer musim panas 2023 ini.
Di musim panas ini, Inter terus mencari penyerang di bawah usia 30 tahun sebagai investasi dalam proyek jangka panjangnya bersama Simone Inzaghi.
Sebut saja nama-nama seperti Folarin Balogun dan Beto yang masih berusia cukup muda untuk menjadi penyerang utama Nerazzurri.
Tapi terlepas dari usianya, Sanchez ternyata masih punya sisa-sisa kualitas yang tak boleh dipandang remeh Inter, jika berkaca pada kiprahnya di Marseille musim lalu.
Di musim lalu, Sanchez mampu mencetak total 16 gol dan 4 assist atau berkontribusi 20 G/A dari 40 pertandingan atau berkontribusi 1 G/A setiap dua pertandingan.
Secara angka, kualitas Sanchez pun tak perlu diragukan lagi. Ia punya rataan 0,41 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit bersama Marseille.
Selain itu, Sanchez terbilang kreatif dengan rataan 3,75 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah peluang per 90 menit.
Di samping itu, Sanchez juga punya rataan melepaskan 3,95 operan progresif per 90 menit yang bisa membantu lini serang Inter makin kreatif.
Dengan catatan itu, sejatinya sudah bisa dipastikan bahwa Sanchez bisa menjadi pelapis atau duet Lautaro Martinez di lini serang Inter.
Usia bukanlah penghalang bagi Sanchez, apalagi jika melihat kiprah Edin Dzeko musim lalu yang sudah tua tapi masih bertaji bagi Inter.
Dengan statusnya sebagai pemain bebas transfer, mendatangkan Sanchez tak akan jadi kerugian bagi Inter dan malah menjadi keuntungan untuk menambah kedalaman skuad di musim depan.
Hanya saja, Alexis Sanchez harus bersedia mengurangi permintaan gajinya yang besar yang membuatnya didepak oleh Inter Milan pada 2022 dan Marseille pada 2023 ini.