Rencana Giuntoli dan Juventus Gantikan Kostic dengan Iling-Junior, Bakal Jitu?
INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Italia (Serie A), Juventus, dan Cristiano Giuntoli berencana menggantikan Filip Kostic dengan pemain mudanya, Samuel Iling-Junior.
Rencana ini datang setelah Giuntoli berencana mendepak Filip Kostic yang baru bergabung Juventus pada musim panas 2022 kemarin.
Direktur Olahraga baru Juventus itu ingin menjual Kostic karena usianya yang telah 30 tahun. Selain itu, penjualannya dimaksudkan untuk menambah pendapatan klub.
Rencana ini banyak dianggap gegabah oleh banyak pihak, terutama pendukung Juventus, yang melihat Kostic banyak berkontribusi musim lalu.
Di musim lalu, Kostic mampu mencetak total 3 gol dan 11 assist dari 54 penampilan baik di ajang domestik hingga di kompetisi Eropa.
Sayangnya, penampilan tersebut tak cukup untuk membuat Cristiano Giuntoli dan Juventus mendepak Filip Kostic di musim panas ini.
Giuntoli ingin mendepaknya bukan tanpa alasan. Ia punya rencana untuk menggantikannya dengan Samuel Iling-Junior yang merupakan jebolan akademi Juventus.
Apalagi Iling-Junior masih terbilang muda yakni berusia 19 tahun dan membutuhkan banyak menit bermain untuk menambah jam terbangnya.
Di samping itu, Giuntoli ingin memberikan tempat ke Iling-Junior demi memperpanjang kontraknya yang hanya tersisa setahun saja.
Tapi apakah rencana ini akan terbukti jitu? Apalagi Kostic dan Iling-Junior punya perbedaan usia dan pengalaman yang berbeda jauh.
Di samping itu, Kostic telah membuktikan dirinya lebih siap membawa Juventus bersaing memperebutkan gelar ketimbang Iling-Junior yang justru banyak jadi pelapis musim lalu.
Karenanya, INDOSPORT akan membedah kualitas antara Filip Kostic dan Samuel Iling-Junior untuk membuktikan rencana Cristiano Giuntoli dan Juventus itu. Berikut ulasannya.
1. Kualitas Kostic vs Iling-Junior
Sejatinya, baik Filip Kostic dan Samuel Iling-Junior bukanlah seorang Fullback atau Wingback murni. Keduanya semula bermain sebagai winger.
Tapi formasi 3-5-2 yang diterapkan Massimiliano Allegri memaksa kedua pemain tersebut memerangkan peran Wingback kiri.
Sebagai Wingback, seorang pemain harus memiliki atribut apik dalam bertahan, menyerang, dan melepaskan operan yang bisa menjadi assist, yakni umpan silang.
Jika melihat radar yang dinukil dari DataMB ini, jelas bahwa Kostic unggul hampir segalanya ketimbang Iling-Junior sebagai Fullback/Wingback.
Hanya saja, Kostic punya kelemahan dalam Defensive Actions, baik di areanya maupun di Final Third, meski persentase kemenangan duelnya lebih tinggi dari Iling-Junior.
Di samping itu, Kostic juga lemah dalam melepaskan umpan silang atau Crossing akurat ketimbang Iling-Junior, meski jumlah operan dan menit bermain keduanya berbeda jauh.
Tapi dari radar di atas, Iling-Junior punya potensi melebihi Kostic jika melihat Expected Assist (xA) yang dimiliki, meski dari radar yang terlihat dirinya masih kalah dari seniornya.
Selain itu, Iling-Junior punya keunggulan dalam hal duel udara serta punya potensi melebihi Kostic dalam kemampuan menyisir sayap dengan dribelnya.
Memang secara garis besar Iling-Junior masih kalah dari Kostic. Hanya saja potensi yang ia miliki cukup besar untuk hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
Dari radar tersebut, bisa disimpulkan bahwa rencana Cristiano Giuntoli dan Juventus bisa saja terbukti jitu, tapi tidak dalam waktu dekat.
Sebab, Iling-Junior masih membutuhkan waktu untuk bisa mengasah keterampilannya lebih jauh agar bisa mengikuti atau melampaui catatan Kostic.
Tapi apakah Juventus bisa bersabar? Lalu apakah Massimiliano Allegri tertarik dengan rencana ini, seiring kebiasaannya yang lebih mengutamakan pemain senior?