Bedah Formasi Sofyan Amrabat bersama Juventus, Tandem Pas untuk Paul Pogba
INDOSPORT.COM - Setelah dikaitkan erat dengan Manchester United, Sofyan Amrabat kini justru terjerat isu baru yang menghubungkannya ke Juventus.
La Gazzetta dello Sport mengklaim jika gelandang internasional Maroko tersebut berada dalam radar I Bianconeri untuk digaet pada bursa transfer musim panas kali ini.
Keinginan pelatih Massimiliano Allegri akan pemain tengah dengan fisik menonjol jadi alasan kenapa Juventus mengincar Amrabat.
Saat ini opsi gelandang di skuad Juventus terkini memang terlalu ramping untuk dianggap sanggup bersaing di Liga Italia musim depan.
Tidak ada 'nomor 6' murni yang sekiranya dianggap pantas menjadi starter reguler dari pekan ke pekan.
Leandro Paredes batal dipermanenkan usai hanya menghabiskan satu musim saja masa peminjaman dari Paris Saint-Germain.
Denis Zakaria pun selangkah lagi meresmikan kepindahannya ke AS Monaco meski baru pada bursa transfer musim dingin 2022 lalu bergabung bersama Juventus.
Kini yang tersisa di Allianz Stadium hanya Nicolo Rovella serta Enzo Barrenechea yang notabene baru berstatus pemain muda promosi akademi dan belum tentu akan masuk skema Allegri di 2023/2024 mendatang.
Itulah kenapa Sofyan Amrabat kemudian Juventus incar untuk menambah bobot barisan gelandang dan meski katanya keuangan mereka tengah tidak sehat, deal ini bukan sesuatu yang mustahil terwujud.
Dari transfer Zakaria ke Monaco, Juventus mendapatkan dana segar 20 juta Euro sedangkan banderol Amrabat dari Fiorentina hanya 25 juta Euro saja.
Apabila bisa bergerak lebih cepat dari Manchester United dalam hal negosiasi, maka Juventus akan bisa mendapatkan bintang Maroko di Piala Dunia 2022 itu.
Amrabat sendiri adalah potongan puzzle yang cocok untuk melengkapi skuad Juventus musim depan.
Bersama dengan Paul Pogba dan Manuel Locatelli, ia bisa membentuk trio yang menopang starting XI Nyonya Tua yang hanya akan berlaga di kancah domestik saja pasca jatuh sanksi larangan bermain dalam kompetisi Eropa.
Harganya yang cenderung murah pun akan sangat ideal bagi Juventus yang saat ini tengah berada dalam kondisi sulit pasca beragam kontroversi termasuk skandal plusvalenza menerpa.
Di usia 27 tahun, Amrabat juga bisa menjadi investasi yang pas karena sudah cukup matang dan pengalaman di Liga Itaia menjadi nilai plus.
1. Mainkan Peran Marchisio?
Setelah musim lalu menjalani sebagian besar musim sembari menepi karena cedera lutut parah, Juventus akan sangat membutuhkan tenaga Paul Pogba di 2023/2024.
Playmaker jangkung asal Prancis tersebut sudah sangat dirindukan visi permainan serta insting gol maupun daya jelajahnya yang tinggi.
Hanya saja Pogba tidak bisa bekerja seorang diri. Ia butuh pengawal yang bisa membuatnya lebih bebas dalam mengkontrol lini tengah.
Di periode pertamanya berbaju Juventus, Pogba memiliki Claudio Marchisio dan Andrea Pirlo sebagai tandem. Sebagai dua pemain yang lebih senior, keduanya memastikan suplai bola untuk La Pioche tetap terjaga.
Kini peran tersebut bisa dimainkan oleh Sofyan Amrabat juga Manuel Locatelli meski mereka punya arketipe dan gaya bermain yang cukup berbeda.
Terutama Amrabat yang lebih mendekati gelandang bertahan tradisional ketima Marchisio yang lebih identik dengan pos 'nomor 8'.
Amrabat adalah tipe gelandang bertahan modern yang tidak hanya bertindak sebagai 'destroyer' atau pemutus serangan tim lawan saja.
Jebolan akademi FC Utrecht tersebut juga sanggup menjadi 'progresser' alias penghubung antar lini.
Menurut data dari Opta, Amrabat mengungguli Locatelli dan juga Pogba dalam ham perebutan bola (7,1), percobaan umpan (65,2), akurasi umpan (89,81%), serta jumlah umpan ke depan (17,3) per 90 menit.
Hanya 9,4 kali kehilangan possesion juga menunjukkan Amrabat sebagai pemain yang solid dalam mempertahankan bola di kakinya sehingga Juventus bisa mengurangi kans ditekan lawan karena kesalahan pemainnya sendiri.
Dalam skema 3-5-2 andalan Massimiliano Allegri, Sofyan Amrabat dapat menempati posisi terdalam dari tiga pemain tengah Juventus.
Dengan demikian Paul Pogba bisa lebih leluasa dalam membantu penyerangan sementara Manuel Locatelli dapat menjadi penghubung di antara keduanya.