Fakhri Husaini Akhirnya Dukung Timnas Indonesia Pakai Pemain Naturalisasi, Tapi ...
INDOSPORT.COM - Fakhri Husaini akhirnya mendukung Timnas Indonesia menggunakan pemain naturalisasi, karena semakin sedikit pemain lokal yang bisa unjuk gigi di Liga 1.
Fakhri Husaini merupakan mantan pelatih Timnas Indonesia kelompok usia muda. Hal itu membuatnya gigih berupaya agar para pemain ini mendapat tempat di Timnas senior.
Namun belakangan, PSSI semakin marak menggalakkan program naturalisasi untuk pemain keturunan Indonesia yang punya pengalaman di Eropa.
Tak heran jika Fakhri Husaini kontra akan kebijakan ini, dan selalu bersikap kritis terhadap wacana PSSI setiap kali ingin melakukan naturalisasi.
"Yang dicontoh PSSI adalah Singapura beberapa kali juara AFF menggunakan pemain naturalisasi, itu awalnya dulu," kata Fakhri Husaini via Youtube Omah Bal-balan.
"Singapura itu penduduknya tidak lebih banyak dari Jawa Timur. Indonesia ini penduduknya banyak, sumber pemainnya banyak, terus mau pakai naturalisasi lagi."
Fakhri Husaini mungkin bisa sedikit melunak andai pemain naturalisasi bisa memberikan dampak signifikan, khususnya dalam perolehan prestasi.
Namun sampai saat ini, Timnas Indonesia bahkan belum bisa meraih gelar juara Piala AFF. Hal itu yang membuat Fakhri Husaini jadi setengah hati.
"Berapa banyak sudah pemain naturalisasi yang kita masukkan ke Timnas, lebih dari satu tim. Tetapi prestasi apa yang sudah kita dapatkan dengan pemain naturalisasi."
"Bahkan kemarin Inda Sjafri juara SEA Games itu lokal semua. Tapi kalau saya teriak local pride nanti ngamuk semua buzzer-buzzer itu," kata Fakhri sembari tertawa.
1. Fakhri Husaini Terima Pemain Naturalisasi
Namun belakangan, Fakhri Husaini mulai melunak dan menerima pemain naturalisasi di Timnas Indonesia. Alasannya tidak lepas dari regulasi baru PSSI soal pemain asing Liga 1.
Sebagaimana diketahui, musim ini PSSI menambah kuota pemain asing Liga 1, dari yang awalnya hanya empat orang menjadi enam orang per tim, dan boleh diturunkan sekaligus.
Tak sampai di sana, klub Liga 2 juga boleh menggunakan jasa pemain asing. Alhasil, kesempatan pemain lokal untuk unjuk kemampuan semakin menipis.
Minimnya jam terbang pemain lokal tentu berdampak pada Timnas Indonesia. Maka dari itu, Fakhri Husaini sepakat soal adanya pemain naturalisasi di Timnas.
"Kalau sekarang STY mau pakai pemain naturalisasi, saya dukung betul. Karena apa, hanya berapa pemain lokal kita yang punya kesempatan main di liga," ungkap Fakhri.
"Enam pemain asing sekarang. Dari mana kita bisa mendapat pemain potensial kalau semua klub liga itu pakai enam asing yang main," ujar pelatih kelahiran Aceh tersebut.
"Sekarang pemain-pemain kayak Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya, semakin banyak pemain-pemain potensial yang kini mulai kehilangan tempat di klubnya," tukas Fakhri.
Tak hanya Timnas senior, bahkan PSSI juga membuka pintu bagi pemain diaspora untuk berseragam Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023, November nanti.
Bagi Fakhri Husaini, ini adalah buah dari buruknya PSSI mengelola kompetisi usia muda berjenjang, sehingga sampai harus memanggil pemain luar negeri.
Namun, ia mengaku menyerahkan segala keputusan ke PSSI, agar federasi belajar bahwa untuk membentuk Timnas yang berprestasi, harus dimulai dari kelompok usia muda.