Gianluigi Buffon: Saya Cuma Kiper Terbaik Nomor 3 Sepanjang Masa
INDOSPORT.COM - Legenda Juventus dan Timnas Italia, Gianluigi Buffon menyebut jika dirinya hanya kiper terbaik nomor 3 sepanjang masa, setelah Iker Casillas dan Manuel Neuer.
Tahun ini, dunia sepak bola harus kehilangan salah stau talenta terbaiknya. Kiper legendaris Italia, Gianluigi Buffon, memutuskan pensiun pada Rabu (08/08/23), di usia 45 tahun.
Pengumuman ini sekaligus mengakhiri karier panjangnya yang terbentang selama 28 musim, baik itu di level klub maupun tim nasional dengan Parma menjadi tim terakhir yang dibelanya.
"Demikian sudah para pemirsa sekali. Anda memberikan segalanya pada saya. Saya pun memberikan segalanya untuk anda. Kita sudah melakukannya bersama," demikian bunyi ucapan perpisahan Gianluigi Buffon di akun Twitter miliknya.
Meski telah memainkan lebih dari 1.000 pertandingan, Gianluigi Buffon rupanya tetap rendah hati. Ia ogah menyebut dirinya sebagai kiper nomor satu sepanjang sejarah.
Ia bahkan menolak disebut kiper terbaik nomor dua dan hanya mau menyebut dirinya kiper nomor tiga terbaik sepanjang sejarah sepak bola.
"Saya berterima kasih kepada orang-orang yang menganggap saya sebagai penjaga gawang terbaik sepanjang masa, tetapi bukan itu masalahnya. Mereka berpikir demikian karena saya telah banyak bertahan. Tetapi bagi saya, penjaga gawang terbaik sepanjang masa berasal dari Spanyol," ujar Gianluigi Buffon, dikutip dari LMD Foot.
"Iker Casillas bermain untuk klub terbesar di Eropa dan dia memenangkan segalanya, baik di klub maupun dengan pilihannya. Rekam jejaknya menunjukkan bahwa dia berada di atas yang lain, dan dia adalah seorang pemimpin sejati."
"Saya belum memenangkan segalanya dalam sepak bola, dan saya pikir saya harus dianggap nomor 3 atau 4 karena nomor 2 adalah Manuel Neuer. Dia juga telah memenangkan segalanya di level klub, serta Piala Dunia. Itu sebabnya saya pikir saya nomor 3, tapi itu hanya pendapat saya."
Perkataan Gianluigi Buffon ini benar-benar mengkerdilkan apa yang telah diraih sang penjaga gawang sepanjang kariernya, yang belum tentu bisa disamai oleh pemain lainnya.
1. Sepak Terjang Gianluigi Buffon
Gianluigi Buffon memulai perjalanannya bersama Parma yang telah mendidiknya sejak masa akademi dan ia menjadi bagian dari skuad masa emas kesebelasan tersebut pada akhir dekade 90-an hingga awaln 2000-an.
Enam musim pertamanya sebagai pemain pro dihabiskan bersama Parma yang ia bawa menjuarai masing-masing satu Coppa Italia, Piala Super Italia, dan Piala UEFA (kini Liga Europa).
Capaian tersebut membuat Juventus tertarik untuk merekrutnya sekaligus menjadikan pria kelahiran Carrara, Italia, itu stopper termahal dunia dengan harga beli 52 juta Euro pada bursa transfer musim panas 2001.
Tidak kurang dari delapan titel Liga Italia, empat Coppa Italia, dan lima Piala Super Italia bisa Buffon menangkan bersama I Bianconeri yang akhirnya sempat ia tinggal sebentar ke Paris Saint-Germain (PSG) selama semusim di 2018/2019 karena pergi sebagai free agent.
Meski hanya sebentar di Prancis, ayah dari tiga anak itu masih sempat mengantarkan dua masing-masing satu trofi Liga Prancis dan Piala Super Prancis.
Setelah itu Buffon pulang ke pangkuan Juventus untuk dua musim dimana satu Liga Italia, Coppa Italia, dan Piala Super Italia lagi-lagi masuk dalam daftar capaiannya sebelum kembali angkat kaki dari Turin untuk membela Parma sejak Juli 2021 lalu.
Gianluigi Buffon mungkin akan dianggap punya penyesalan besar usai tidak pernah menjadi juara Liga Champions namun ia setidaknya pernah mengawal gawang Italia saat menjadi kampiun Piala Dunia 2006.
Ditambah lagi ia juga punya penghargaan individual yang tak terhitung lagi jumlahnya mulai kiper terbaik Italia, kiper terbaik Eropa, hingga kiper terbaik dunia yang melengkapi statusnya sebagai jajaran pemain terbaik dalam sejarah Parma, Juventus, juga timnas Italia.
Sebelum pensiun, Gianluigi Buffon sempat dikabarkan mendapat tawaran fantastis dari klub Arab Saudi.
Namun, kiper veteran tersebut memilih menolaknya dan mengakhiri karier di kampung halamannya, sekaligus klub pertamanya.