Pioli Berubah Pikiran soal Yacine Adli, Siap Perangi Manajemen AC Milan
INDOSPORT.COM – Stefano Pioli berubah pikiran soal Yacine Adli dan siap perangi manajemen klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, pada bursa transfer musim panas 2023.
Stefano Pioli tampaknya telah berubah pikiran mengenai Yancine Adli yang diperkirakan akan masuk dalam rencananya ke depan. Penampilan apiknya saat melawan Novara di laga pramusim membuat Pioli kepincut.
Namun, manajemen Rossoneri sendiri tidak yakin dengan keputusan mantan pelatih Lazio itu sehingga Pioli bisa saja siap memerangi manajemen Milan.
Gelandang asal Prancis itu sebelumnya dikait-kaitkan bakal angkat kaki dari Tim Merah Hitam, tetapi sang pemain kini tampaknya sudah menjadi bagian rencana Pioli untuk musim 2023/2024.
Stefano Pioli percaya bahwa Yacine Adli punya karakteristik unik yang menjadikannya salah satu pemain yang mampu menjalankan peran regista jika mampu beradaptasi dengan baik, sebagai pelapis Rade Krunic.
Selain itu, peran Adli kiranya juga bisa dijadikan gelandang box-to-box dan playmaker dalam formasi 4-2-3-1 jika Pioli tak jadi mengubahnya menjadi 4-3-3.
Sementara itu, Giorgio Furlani dan Geoffrey Moncada masih terus berikeras ingin menjual pria berusia 23 tahun itu minimal 8 juta euro atau sekitar 133,68 miliar rupiah.
Dengan demikian, Stefano Pioli pastinya siap memerangi atasannya itu untuk tak menjual Adli karena sang juru taktik pastinya punya ide untuk menggunakannya.
Entah bagaimana cara Stefano Pioli untuk meyakinkan manajemen AC Milan untuk menahan kepergian Yacine Adli pada bursa transfer musim panas 2023.
Terlepas dari hal itu, AC Milan ternyata punya cerita penyesalan tak merekrut calon gelandang baru Chelsea, Moises Caicedo, ketika harganya masih ‘kacang goreng’.
1. AC Milan Tak Jadi Rekrut Caicedo
Ada sebuah cerita menarik mengenai penyesalan AC Milan yang tak jadi memboyong Moises Caicedo ketika harganya masih sangat murah.
Chelsea baru saja memecahkan rekor transfer Liga Inggris dengan memboyong Moises Caicedo dari Brighton & Hove Albion dari Brighton senilai 134 juta euro atau sekitar 2,24 triliun rupiah.
Gelandang berusia 21 tahun itu sebelumnya menjadi komoditas panas bagi Chelsea dan Liverpool, tetapi keputusan Caicedo sudah bulat untuk menjadi bagian skuad Mauricio Pochettino.
Dengan demkian, raksasa Liga Inggris itu berani mengeluarkan 116 juta euro plus 18 juta euro dalam bentuk add-ons untuk memboyong pria asal Ekuador tersebut.
Namun, di balik transfer yang fantastis ada sebuah kisah penyesalan AC Milan yang tak memboyong Moises Caicedo kala harganya masih 2 juta euro atau sekitar 33,5 miliar rupiah pada tiga tahun lalu.
Tim Merah Hitam dan pemandu bakatnya sebenarnya sudah menemukan bakat sang pemain ketika ia masih membela Independiente pada musim panas 2020 lalu.
Akan tetapi, karena harga 2 juta euro dianggap terlalu mahal untuk pemain yang masih sangat muda dan belum teruji di level tertinggi sehingga Milan akhirnya menunggu.
Pada akhirnya, Caicedo dijual ke Brighton senilai 28,2 juta euro pada Februari 2021 lalu dan sempat dipinjamkan ke Beerschot sebelum akhirnya pulang pada bursa transfer musim dingin 2022.
Moises Caicedo lantas bersinar di bawah asuhan Graham Potter dan tetap bersinar kala Brighton & Hove Albion diasuh Roberto De Zerbi.
Meskipun demikian, Stefano Pioli tetap harus berfokus pada gelandang yang sudah AC Milan miliki sebagai persiapan menyambut musim 2023/2024.