5 Pemain Jebolan Akademi yang Bikin Chelsea 'Cuan' Maksimal, Mason Mount Bawa Untung!
INDOSPORT.COM – Klub Liga Inggris (Premier League), Chelsea, tercatat kerap melahirkan pemain hebat dari akademinya yang menjadi ladang ‘cuan’ atau untuk mencari keuntungan.
Teranyar ada nama Lewis Hall yang kabarnya baru saja dilepas Chelsea ke Newcastle United dengan status pinjaman dan kewajiban membeli di akhir masa peminjaman.
Tak tanggung-tanggung, Chelsea akan mendapatkan bayaran dengan total 35 juta poundsterling (Rp682 miliar) untuk pemain berusia 18 tahun itu di musim depan.
Padahal, Lewis Hall sendiri belum banyak bermain bagi Chelsea. Tercatat ia baru tampil sebanyak 12 kali bagi tim berjuluk The Blues itu.
Selain Lewis Hall, klub asal London Barat itu juga masih akan menjual pemain akademi lainnya seperti Conor Gallagher dan Trevoh Chalobah dengan biaya masing-masing 45 juta dan 25 juta poundsterling.
Jika ketiganya berhasil dijual, maka Chelsea akan meraih profit atau keuntungan 100 persen dari penjualan Lewis Hall, Conor Gallagher, dan Trevoh Chalobah.
Berbicara soal keuntungan, kira-kira siapa saja pemain jebolan akademi yang paling banyak memberikan ‘cuan’ kepada Chelsea sejauh ini? Berikut rangkuman INDOSPORT.
5. Ruben Loftus-Cheek
Ruben Loftus-Cheek menjadi salah satu pemain akademi yang mampu memberi keuntungan besar kepada Chelsea, yakni sebesar 15 juta poundsterling (Rp292 miliar) usai dilepas ke AC Milan.
Chelsea bisa dikatakan untung dari penjualannya, karena menggunakan jasanya hampir satu dekade lebih sebelum menjualnya ke AC Milan.
Sejak promosi ke tim utama pada 2014/15, Loftus-Cheek telah tampil sebanyak 155 kali dengan melesakkan 13 gol dan 18 assist serta meraih gelar Liga Inggris, Liga Europa, dan gelar lainnya.
4. Marc Guehi
Chelsea juga meraih profit besar dari penjualan salah satu pemain akademinya, yakni Marc Guehi, ke Crystal Palace pada 2021 lalu dengan biaya 21 juta poundsterling (Rp409 miliar).
Berbeda dengan Loftus-Cheek, Guehi justru baru tampil sebanyak dua kali bagi Chelsea yakni di ajang Piala Liga Inggris pada era Frank Lampard di musim 2019/20.
Setelahnya, Crystal Palace membelinya dari Chelsea dengan disertai klausul penjualan sebesar 25 persen jika rivalnya itu menjual Guehi.
1. 3. Fikayo Tomori
Sebelum menebus Loftus-Cheek, AC Milan lebih dulu menebus jebolan akademi Chelsea lainnya, yakni Fikayo Tomori pada tahun 2021 lalu.
Saat itu, AC Milan terlebih dahulu meminjamnya di Januari 2021 dengan opsi pembelian secara permanen di masa akhir pinjaman.
Karena Tomori tampil apik, AC Milan kemudian menebusnya dengan harga 26 juta poundsterling (Rp507 miliar), yang membuatnya pergi dari Chelsea usai tampil sebanyak 27 kali.
2. Tammy Abraham
Chelsea juga meraih keuntungan besar dari penjualan salah satu jebolan akademinya, Tammy Abraham, yang diboyong AS Roma dengan biaya 36 juta poundsterling (Rp702 miliar) pada 2021.
Abraham dilepas Chelsea usai tampil sebanyak 82 kali di berbagai ajang dengan koleksi 30 gol dan 12 assist serta beragam gelar seperti Liga Champions dan UEFA Super Cup.
Di AS Roma, Abraham pun tampil moncer di musim pertamanya dengan mencetak 27 gol di berbagai ajang, yang hampir membuat Chelsea mengaktifkan opsi pembelian kembali sebesar 69,5 juta poundsterling.
1. Mason Mount
Pemain akademi termahal yang berhasil dijual Chelsea sejauh ini adalah Mason Mount yang menyeberang ke Manchester United dengan biaya total 60 juta poundsterling (Rp1,17 triliun).
Chelsea memutuskan untuk melepas salah satu pemain pentingnya dalam tiga musim terakhir itu karena Mason Mount hanya menyisakan satu tahun kontrak dan enggan meneken kontrak baru.
Ia pun menjadi pemain termahal yang diboyong Manchester United di musim panas 2023 dan diberi nomor keramat 7 oleh tim yang bermarkas di Stamford Bridge itu.