x

Sangarnya AC Milan yang Kini Punya 2 Sayap Mematikan dalam Formasi Baru Stefano Pioli

Jumat, 25 Agustus 2023 07:15 WIB
Editor: Juni Adi
Selebrasi pemain AC Milan, Olivier Giroud bersama rekan setimnya usai mencetak gol pembuka ke gawang Bologna pada laga Serie A Italia antara Bologna FC dan AC Milan di Stadio Renato Dall'Ara, Selasa (22/08/23). (Foto: acmilan).

INDOSPORT.COM - Klub Liga Italia (Serie A), AC Milan berhasil mengatasi permasalahan di sektor penyerangan sayap kanan musim ini, menyusul kedatangan dua pemain baru.

AC Milan berhasil mengawali kompetisi musim ini di Serie A dengan cukup baik. Mereka sukses meraih kemenangan dengan skor 2-0 di pertandingan perdana melawan Bologna.

Baca Juga

Masing-masing gol dicetak oleh Olivier Giroud dan Christian Pulisic. Tanda bagus untuk mengawali musim ini, setelah sejumlah permasalahan yang dilanda sepanjang musim panas ini.

Salah satu permasalahan yang mereka hadapi selain kisruhnya jajaran manajemen karena telah mendepak dua sosok penting, Paolo Maldini dan Ricky Massara, adalah tak punya pemain tajam di sektor sayap kanan.

Pada awal musim 2022/23 kemarin, jajaran staf pelatih dan manajemen AC Milan begitu resah terhadap kinerja tim di winger kanan yang kurang maksimal membantu serangan.

Junior Messias hingga Alexis Saelemaekers yang didatangkan tak mampu memberikan peningkatan kualitas terhadap penyerangan supaya permainan tim lebih mematikan.

Baca Juga

Berbeda dengan sektor sayap kiri, yang cukup menakutkan berkat penampilan tajam Rafael Leao yang diboyong pada musim panas 2019 lalu.

Mendatangkan winger kanan baru yang memiliki teknik jempolan, tentu bisa menjadi opsi menarik buat diambil pada bursa transfer musim panas 2023 ini.

Dan permasalahan itu ternyata langsung dijawab oleh jajaran manajemen, dengan mendatangkan dua winger kanan baru. Mereka adalah Christian Pulisic dan Samuel Chukwueze. 

Padahal secara teknis proses kebijakan transfer pemain ini cukup terganggung karena mereka kehilangan sosok Direktur Olahraga dan Direktur Teknik.

Meski demikian, AC Milan mampu melalui masa sulit itu dengan baik karena bisa mendatangkan dua pemain untuk posisi penting di tengah minat para klub top Eropa lain.

Baca Juga

1. Datangkan 2 Winger Tajam

Pemain AC Milan, Christian Pulisic mencoba menghindar dari kejaran pemain Bologna pada Serie A Italia antara Bologna FC dan AC Milan di Stadio Renato Dall'Ara, Selasa (22/08/23). (Foto: acmilan).

AC Milan sendiri memboyong Christian Pulisic dari Chelsea pada musim panas ini, dan dikontrak selama empat tahun di San Siro.

Meski rincian finansialnya tidak diungkapkan, media-media Inggris melaporkan bahwa Milan mengeluarkan 20 juta euro (Rp335 miliar) plus bonus untuk memboyong pemain berusia 24 tahun itu.

Baca Juga

Nantinya, Christian Pulisic mengenakan nomor punggung 11 di klub barunya tersebut. Nomor yang pernah digunakan oleh beberapa nama legendaris seperti Zlatan Ibrahimovic, Fabio Borini, hingga Giampaolo Pazzini.

"AC Milan dengan senang mengumumkan transfer Christian Mate Pulisic dari Chelsea," tulis klub Italia tersebut di situs resmi mereka.

"Pemain sayap AS itu menandatangani kontrak dengan Rossoneri hingga 30 Juni 2027 dengan opsi perpanjangan sampai 30 Juni 2028," lanjut AC Milan.

Sementara Samue Chukwueze diboyong oleh AC Milan dari Villarreal dengan mahar sebesar 20 juta euro saja. Keduanya diboyong untuk mengakhiri masalah sektor sayap kanan.

Baca Juga

Saking kualitasnya yang bagus, pelatih Stefano Pioli tampaknya sedikit bingung untuk menaruh keduanya dalam jajaran starting line-up. 

Sebab Pulisic dan Chukwueze telah membuktikan hal itu di pertadingan perdana dalam sistem formasi baru Pioli 4-3-3, yang lebih flat dan mengandalkan kecepatan sisi sayap.

Dilansir oleh La Gazzetta dello Sport, adanya Pulisic dan Chukwueze akan menjadikan persaingan sengit di sektor sayap kanan, sektor yang sebelumnya bermasalah kini jadi persaingan mewah.

Pioli semakin dibingungkan dengan pilihan antara Pulisic dan Chukwueze, lantaran keduanya memiliki gaya permainan yang berbeda. 

Baca Juga

Pulisic cenderung lebih suka melakukan dribel dan mencari peluang untuk memberikan assist di tengah kotak penalti. Sementara Chukwueze dikenal sebagai pemain yang bergerak aktif di lapangan.

Ia seringkali melakukan penetrasi dari belakang pertahanan lawan. Atau mencoba memotong ke dalam dengan kaki kirinya. 

Data statistik musim lalu juga memperlihatkan perbedaan yang cukup mencolok. Pulisic memiliki tingkat keberhasilan dribel sebesar 31,1% dengan 39% duel dimenangkan dan rata-rata 2 peluang tercipta per pertandingan.

Di sisi lain, Chukwueze memiliki tingkat keberhasilan dribel yang lebih tinggi, yaitu 50,2%, dengan kemenangan dalam 48% duel dan menciptakan rata-rata 11 peluang gol setiap pertandingan.

Kedua pemain ini memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi signifikan bagi AC Milan musim ini. Keduanya juga telah memainkan pertandingan kedua.

Tetapi fleksibilitas posisi Pulisic, yang mampu bermain di berbagai posisi di lini serang, juga menambah dimensi taktikal bagi tim Pioli.

Buktinya, dari dua pertandingan yang sudah dilakoni, ia telah menyumbang 2 gol, sementara Chukwueze dalam dua pertandingan belum memberikan kontribusi nyata baik gol maupun assist untuk AC Milan.

AC MilanLiga Italia

Berita Terkini